Penyebab Rasa Cemas Berlebih, Kenali Jenis dan Cara Mengatasinya

Jika tidak ditangani, rasa cemas berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 15 Mar 2024, 17:16 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2024, 16:30 WIB
ilustrasi kecemasan
ilustrasi kecemasan (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kecemasan adalah respon alami manusia, namun ketika kecemasan menjadi terlalu berlebihan dan terus-menerus tanpa sebab yang jelas, ini bisa menjadi tanda gangguan kecemasan yang serius. Rasa cemas normalnya akan mereda ketika faktor pemicunya hilang.

Sebagai contoh, seseorang yang merasa cemas menjelang ujian akan merasa lega setelah ujian selesai. Namun, bagi individu yang mengalami rasa cemas berlebihan, perasaan ini terus menghantui tanpa alasan yang jelas. 

Jika tidak ditangani, rasa cemas berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa di tempat kerja atau prestasi belajar di sekolah, serta kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengalami kecemasan berlebihan untuk mencari bantuan dan penanganan yang tepat.

Dengan mengenali gejala rasa cemas berlebihan, individu dapat mencari bantuan dari profesional kesehatan mental untuk menemukan strategi penanganan agar kondisi mentalnya lebih baik. Berikut ulasan lebih lanjut tentang penyebab rasa cemas berlebihan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/3/2024).

Faktor Pemicu Rasa Cemas Berlebih

Penyebab Cemas Berlebihan yang Paling Umum
Ilustrasi Kecemasan Credit: pexels.com/Liza

Rasa cemas berlebih berlebihan dapat dipicu oleh berbagai jenis gangguan kecemasan, masing-masing dengan karakteristik dan gejala yang khas. Mengetahui jenis-jenis gangguan kecemasan ini dapat membantu dalam mengidentifikasi pemicu-pemicu yang mungkin memicu kecemasan berlebihan seseorang. Berikut adalah beberapa jenis gangguan kecemasan yang umum.

1. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder - GAD)

GAD ditandai dengan perasaan cemas, khawatir, atau takut yang berlebihan, yang berlangsung setidaknya selama 6 bulan. Orang dengan GAD dapat merasa cemas tanpa faktor pemicu yang jelas, dan biasanya mengalami gejala seperti susah tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan gangguan pencernaan.

2. Gangguan Panik

Gangguan panik melibatkan munculnya serangan kecemasan yang sangat intens secara tiba-tiba, biasanya berlangsung dalam beberapa menit. Gejalanya bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, dan pusing.

3. Fobia

Fobia merupakan ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu. Penderita fobia dapat menghindari objek atau situasi tersebut dan merasa cemas hanya dengan memikirkannya.

4. Gangguan Kecemasan Sosial

Juga dikenal sebagai fobia sosial, gangguan ini ditandai dengan rasa cemas berlebihan terhadap interaksi sosial sehari-hari, seperti berbicara di depan orang banyak.

5. Gangguan Stres Pascatrauma (Post-traumatic Stress Disorder - PTSD)

PTSD terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti kecelakaan atau kekerasan seksual. Penderita PTSD mengalami kecemasan berlebihan serta sering mengingat kembali peristiwa tersebut.

4. Gangguan Obsesif Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder - OCD)

OCD melibatkan pola pikir dan perilaku yang obsesif, seperti kebutuhan untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang, seperti mencuci tangan.

Cara Mengatasi Rasa Cemas Berlebih

Depresi atau Gangguan Cemas
Ilustrasi Depresi atau Gangguan Cemas Credit: pexels.com/Ivan

Rasa kecemasan berlebihan bisa menjadi tantangan yang menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa menemukan cara untuk mengatasi dan mengelolanya. Berdasarkan penyebab munculnya kecemasan berlebihan, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

1. Psikoterapi

Psikoterapi adalah langkah penting dalam mengatasi kecemasan berlebihan. Dalam sesi psikoterapi, Anda dapat berbicara tentang perasaan dan pengalaman Anda dengan seorang profesional kesehatan mental. Psikolog atau psikiater akan membantu Anda memahami akar penyebab kecemasan dan memberikan strategi untuk mengatasinya. Terapi perilaku kognitif adalah pendekatan yang umum digunakan untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang kontributif terhadap kecemasan.

2. Praktik Relaksasi dan Meditasi

Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, dan yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Rutinitas relaksasi yang teratur dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan secara keseluruhan.

3. Pengelolaan Stres

Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres berat dalam hidup Anda dan cari cara untuk mengelolanya. Ini bisa melibatkan mengatur waktu dengan lebih efektif, memprioritaskan tugas, atau belajar mengatakan tidak ketika diperlukan.

4. Penerimaan Diri dan Pengembangan Diri

Menerima diri sendiri dan mengembangkan kepercayaan diri dapat membantu mengurangi kecemasan. Cobalah untuk mengenali dan menghargai pencapaian Anda, serta fokus pada hal-hal yang Anda kuasai daripada yang tidak.

5. Pemberian Obat-obatan

Dalam beberapa kasus, psikiater mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu meredakan gejala kecemasan. Ini biasanya obat penenang atau antidepresan yang diresepkan dengan hati-hati dan hanya untuk jangka waktu tertentu.

Langkah Lain untuk Mengelola Rasa Cemas Berlebih

[Fimela] Gangguan Kecemasan
Ilustrasi Gangguan Kecemasan | unsplash.com/@priscilladupreez

Selain penanganan medis dari profesional kesehatan mental, ada langkah-langkah sehat yang dapat diterapkan untuk membantu mengelola kecemasan berlebihan. Berikut adalah beberapa kiat yang dapat membantu dalam mengelolarasa cemas berlebih.

1. Hindari Kafein

Kafein dalam minuman seperti kopi, teh, atau minuman berenergi dapat meningkatkan tingkat kecemasan. Hindarilah konsumsi kafein berlebihan untuk mengurangi risiko memperburuk gejala kecemasan.

2. Lakukan Olahraga Teratur

Olahraga aerobik seperti joging, senam, atau bersepeda dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan suasana hati secara alami. Lakukan olahraga secara teratur untuk mendukung kesehatan mental Anda.

3. Prioritaskan Istirahat yang Cukup

Pastikan Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap malam, idealnya antara 7 hingga 9 jam. Istirahat yang cukup membantu tubuh dan pikiran untuk pulih dan mengurangi tingkat kecemasan.

4. Curhat kepada Orang Terdekat

Berbagi perasaan dan masalah Anda dengan orang terdekat dapat memberikan rasa lega dan dukungan emosional. Cobalah untuk terbuka dan jujur tentang apa yang Anda rasakan, dan jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang yang Anda percayai.

5. Hindari Konsumsi Zat Adiktif

Mengonsumsi minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, atau merokok dapat memperparah gangguan kecemasan. Hindarilah konsumsi zat-zat adiktif ini untuk menjaga kesehatan mental Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya