9 Cara Mengatasi Sakit Hati Karena Perkataan Orang Tua, Ungkapkan dengan Cara Bijak

Jika sakit hati karena perkataan orang tua berlangsung terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, dapat menjadi gejala depresi yang memerlukan perhatian serius.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 19 Mar 2024, 12:50 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2024, 10:45 WIB
ilustrasi anak bersedih
(unsplash/Caleb Woods)

Liputan6.com, Jakarta Rasa sakit hati karena perkataan orang tua bisa menjadi pengalaman yang sulit bagi beberapa orang. Meskipun kata-kata tersebut keluar secara tidak sengaja, ucapan menyakitkan dari sosok yang seharusnya memberi dukungan dapat meninggalkan luka emosional yang dalam. 

Sedih adalah respons alami terhadap peristiwa atau kata-kata yang mengecewakan atau menyakitkan. Namun, jika sakit hati karena perkataan orang tua berlangsung terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, dapat menjadi gejala depresi yang memerlukan perhatian serius. Depresi bukan hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga dapat berdampak negatif pada produktivitas, aktivitas sosial, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Manusia memang memiliki kepekaan terhadap kata-kata yang didengar, terutama jika kata-kata tersebut berasal dari orang tua. Sebab, orang tua memiliki peran penting dalam membentuk identitas dan harga diri seseorang, sehingga kata-kata mereka memiliki bobot yang sangat besar. Berikut ulasan lebih lanjut tentang cara Mengatasi rasa sakit hati karena perkataan orang tua yang Liputan6.com ranglum dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2024).

1. Dekatkan Diri dengan Orang Tua atau Keluarga

Ilustrasi Orang Tua dan Anak Remaja (sumber: unsplash)
Ilustrasi Orang Tua dan Anak Remaja (sumber: unsplash)

Cobalah untuk mendekatkan diri dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya. Buka komunikasi dengan mereka secara terbuka dan ikhlas, sambil mencoba memahami sudut pandang mereka. Menjalin hubungan yang lebih erat dapat membantu menyembuhkan luka emosional dan mengurangi rasa sakit hati.

2. Sampaikan Perasaan Secara Langsung

Komunikasi langsung dengan orang tua tentang bagaimana perkataannya memengaruhi Anda penting untuk membangun pemahaman dan mengurangi kesalahpahaman. Saat menyampaikan perasaan, pilihlah kata-kata dengan bijak dan hindari mengarahkan tuduhan atau memperkeruh situasi. Jelaskan dengan jelas bagaimana kata-kata tersebut menyakiti Anda, misalnya dengan menggambarkan perasaan yang muncul dan dampaknya terhadap kesejahteraan emosional Anda.

3. Hindari Menyendiri, Coba Dekatkan Diri dengan Teman

Hindari isolasi diri dan cobalah untuk dekatkan diri dengan teman-teman atau orang-orang yang Anda percayai. Melakukan kegiatan bersama seperti hangout atau berbicara dengan teman dapat membantu mengalihkan perhatian dari rasa sakit hati dan memberikan dukungan emosional.

4. Lakukan Olahraga, Meditasi, atau Yoga

Meditasi
Kesehatan mental anak-anak SD di Inggris dianggap buruk. Untuk itu, latihan meditasi mulai diberlakukan, dan diberikan di sela jam pelajaran

Aktivitas fisik seperti olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik tetapi juga membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Selain itu, meditasi atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan memperbaiki keseimbangan emosi.

5. Ungkapkan Lewat Tulisan

Selain menyampaikan langsung kepada orang tua, menulis juga merupakan cara efektif untuk mengeluarkan dan mengelola perasaan yang dalam. Anda dapat mencurahkan semua pikiran dan emosi yang terpendam dalam tulisan, tanpa perlu khawatir akan dinilai atau diinterupsi. Hal ini memungkinkan Anda untuk lebih jelas memahami akar perasaan sakit hati dan mencari solusi atau pemahaman yang lebih mendalam.

6. Cukupi Waktu Tidur 7-9 Jam Semalam

Penting untuk menjaga kesehatan tidur dengan cukup waktu tidur yang disarankan, yakni 7-9 jam per malam. Tidur yang cukup dapat membantu memperbaiki mood, mengurangi stres, dan memperbaiki kesejahteraan secara keseluruhan.

7. Dekatkan Diri dengan Tuhan dan Berdo'a

Ilustrasi mencintai diri sendiri, cinta diri, ikhlas
Ilustrasi mencintai diri sendiri, cinta diri, ikhlas. (Image by nakaridore on Freepik)

Mencari dukungan spiritual dan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui do'a dapat memberikan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi rasa sakit hati. Berdo'a secara rutin dapat membantu meredakan perasaan cemas, sedih, dan marah.

8. Belajar Menerima dan Memaafkan

Proses menerima dan memaafkan butuh waktu dan kesabaran. Berbicara dengan diri sendiri tentang pentingnya memaafkan tidak hanya membantu Anda melepaskan beban emosional, tetapi juga membangun kedewasaan dan kebijaksanaan dalam menghadapi konflik. Menerima bahwa orang tua pun manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan adalah langkah pertama menuju pemulihan.

9. Mencintai Diri Sendiri

Setelah mengalami sakit hati, mungkin Anda merasa rendah diri atau meragukan nilai diri sendiri. Ini adalah momen penting untuk meningkatkan self-love. Lakukan aktivitas yang membuat Anda merasa bahagia dan terhubung dengan diri sendiri, seperti menjaga kebersihan diri, berolahraga, mengekspresikan kreativitas, atau mencari hobi baru. Jangan biarkan perkataan yang menyakitkan merusak pandangan positif Anda tentang diri sendiri.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya