Metafora Adalah Gaya Bahasa Pebandingan, Kenali Jenis-jenis dan Contohnya

Metafora adalah gaya bahasa dalam sastra yang digunakan untuk menggambarkan suatu objek dengan cara menyamakannya dengan objek lain yang berbeda.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 06 Jun 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 20:00 WIB
Metafora Adalah Gaya Bahasa Pebandingan, Kenali Jenis-jenis dan Contohnya
Ilustrasi Membaca Puisi Credit: pexels.com/Erkulia

Liputan6.com, Jakarta Metafora adalah salah satu gaya bahasa dalam sastra yang digunakan untuk menggambarkan suatu objek atau konsep dengan cara menyamakannya dengan objek atau konsep lain yang berbeda. Metafora tidak menggunakan kata-kata pembanding, tetapi langsung mengidentifikasi dua hal yang berbeda sebagai satu kesatuan. Teknik ini memberikan kekuatan ekspresif pada bahasa, membuatnya lebih hidup dan penuh makna. 

Penggunaan metafora dapat ditemukan di berbagai bentuk komunikasi, termasuk puisi, prosa, dan bahkan percakapan sehari-hari. Metafora membantu pembaca atau pendengar memahami konsep yang abstrak dengan cara yang lebih konkret dan relatable.

Selain memperkaya bahasa, metafora juga berfungsi untuk menambah keindahan dan kedalaman pada suatu teks. Sehingga, penulis dan pembicara dapat menggunakan metafora untuk mengekspresikan emosi dan ide dengan cara yang lebih kuat dan mendalam.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian metafora beserta jenis-jenis dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengertian Metafora

Metafora Adalah Gaya Bahasa Pebandingan, Kenali Jenis-jenis dan Contohnya
Ilustrasi Puisi Credit: pexels.com/Suzy

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Metafora digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit mewakili suatu maksud lain, menggantikan kata yang seharusnya digunakan dengan perbandingan yang memiliki makna serupa. Gaya bahasa ini mengungkapkan sesuatu secara langsung berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata-kata seperti "layaknya," "bagaikan," dan sebagainya.

Metafora terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pokok yang menyebutkan hal yang dibandingkan dan bagian kedua yang berfungsi sebagai pembandingnya. Kedua bagian ini tidak perlu berurutan dalam penyajiannya, sehingga memberikan fleksibilitas dalam penulisan dan pemahaman. Gaya bahasa ini memperkaya ekspresi dan memperdalam makna, membuat komunikasi lebih hidup dan bermakna.

Dalam buku berjudul Mengenal Linguistik Kognitif: Ninchi Gengogaku oleh Dedi Sutedi, dijelaskan bahwa metafora adalah gaya bahasa yang berfungsi menyampaikan suatu hal secara tidak langsung. Meski metafora tidak menyampaikan makna sebenarnya dan menggunakan kiasan atau perbandingan, hal ini justru memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan oleh pengarang. Dengan pengandaian yang kreatif, metafora memudahkan pemahaman dan memberikan keindahan tersendiri pada bahasa.


Ciri-Ciri Metafora

Metafora Adalah Gaya Bahasa Pebandingan, Kenali Jenis-jenis dan Contohnya
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Aline

Melansir dari buku berjudul Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP yang diterbitkan oleh Penerbit Yudhistira, ciri-ciri metafora terdiri dari tiga hal pokok. Ini penjelasan ciri-ciri metafora adalah sebagai berikut ini:

1. Tanpa Kata Hubung

Ciri-ciri metafora yang pertama adalah tidak menggunakan konjungsi atau kata hubung. Bahkan, ciri-ciri majas metafora adalah tidak menggunakan konjungsi perbandingan, seperti bak, seperti, bagaikan, dan lain-lain.

2. Pasti Memakai Kata atau Frasa Kiasan

Ciri-ciri metafora adalah pasti menggunakan kata atau frasa kiasan yang tidak bisa diterjemahkan secara harfiah. Kata-kata yang menjadi ciri-ciri metafora adalah dimaksudkan sebagai perbandingan atau pengandaian saja.

3. Berwujud Perbandingan

Ciri-ciri metafora adalah berwujud sebuah perbandingan. Ini mengingat majas metafora adalah memiliki tujuan untuk perbandingan atau pengandaian. Meski perbandingan, ciri-ciri metafora adalah tidak ada maksud untuk menyindir atau mengkritik.


Jenis-jenis Majas Metafora dan Contohnya

Metafora Adalah Gaya Bahasa Pebandingan, Kenali Jenis-jenis dan Contohnya
Ilustrasi Novel Credit: pexes.com/

1. Majas Metafora Eksplisit

Majas metafora eksplisit adalah jenis metafora yang langsung membandingkan sebuah hal atau objek dengan objek lain secara langsung. Penulis secara jelas menyandingkan dua objek untuk menggambarkan suatu makna. Contoh dari majas metafora eksplisit adalah kalimat berikut ini:

"Dia adalah singa lapar yang berburu mangsa di padang yang luas,"

Contoh tersebut digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat bersemangat dan berkeinginan untuk sukses.

2. Majas Metafora Implisit

Majas metafora implisit, sebaliknya, tidak menyajikan objek pembanding secara langsung, melainkan menggunakan ungkapan atau kata-kata tersembunyi. Contoh dari majas metafora implisit adalah kalimat berikut ini:

"Banyak pria yang mencoba mempersunting kembang di desa ini,"

Contoh tersebut secara tidak langsung menggambarkan pria yang mencari pasangan wanita cantik.

3. Majas Metafora Lama Atau Usang

Majas metafora lama atau usang adalah jenis metafora yang memiliki makna yang sudah umum diketahui oleh banyak orang. Perbandingan yang digunakan dalam metafora ini seringkali sudah menjadi bagian dari budaya atau tradisi tertentu. Contoh dari majas metafora lama atau usang adalah larik puisi berikut ini:

"Aku ini binatang jalang dari kumpulan yang terbuang" karya Chairil Anwar,

Contoh tersebut menggambarkan kebebasan dan ketidakpatuhan sosial. Sehingga penulis ingin menggambarkan dirinya seperti binatang yang hidup dengan bebas tanpa ada yang mengatur.


Contoh Lain dari Metafora

Berikut ini terdapat beberapa contoh kalimat lain dari majas metafora, yakni:

  1. "Matahari adalah sumber cahaya dan kehangatan bagi bumi."
  2. "Bisnisnya adalah lautan yang dalam dan penuh dengan gelombang yang menghantam."
  3. "Wajahnya adalah bulan purnama yang bersinar cerah di malam gelap."
  4. "Cintamu adalah api yang membakar hatiku dengan kehangatan yang tak tergantikan."
  5. "Dia adalah singa di dalam dewan, memerintah dengan gagah berani."
  6. "Kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan liku-liku dan tantangan."
  7. "Ceritamu adalah lukisan yang indah, penuh warna dan detail."
  8. "Hatinya adalah gurun yang tandus, tanpa jejak kehangatan."
  9. "Sarapan adalah bahan bakar yang memacu tubuh untuk memulai hari dengan semangat."
  10. "Pagi ini adalah lembaran baru yang belum tergores oleh pena."
  11. "Hujan adalah nyanyian alam yang menenangkan jiwa yang gelisah."
  12. "Keputusasaan adalah lubang hitam yang menghisap kebahagiaan."
  13. "Kesabaran adalah senjata yang kuat dalam menghadapi cobaan."
  14. "Cerita hidupnya adalah taman bunga yang mekar indah di musim semi."
  15. "Senyumnya adalah pelangi di tengah badai yang mengembalikan harapan."
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya