Penyebab Bisul di Bibir, Simak Cara Mengatasi dan Kapan Harus ke Dokter

Bisul adalah masalah kulit yang umum terjadi dan bisa muncul di mana saja pada tubuh, bahkan pada area yang tak terduga seperti bibir.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 11 Jul 2024, 21:15 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 21:15 WIB
Contoh ilustrasi bisul di bibir
Ilustrasi bisul di bibir. (Foto: Pexels.com/Youssef Labib)

Liputan6.com, Jakarta Bisul adalah masalah kulit yang umum terjadi dan bisa muncul di mana saja pada tubuh, bahkan pada area yang tak terduga seperti bibir. Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada folikel rambut, yang menyebabkan peradangan dan pembentukan benjolan merah berisi nanah di area tersebut.

Meskipun bisul sering kali terjadi pada area tubuh yang memiliki banyak folikel rambut, seperti wajah, leher, punggung, atau bokong, namun tidak jarang juga bisul bisa muncul di bibir. Terbentuknya bisul di bibir ini sering kali menjadi masalah yang sangat mengganggu, karena terletak di area yang terlihat dan mudah terasa, seperti saat makan atau berbicara.

Lalu apa yang menyebabkan munculnya bisul di bibir dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengetahui hal tersebut, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (11/7/2024).

Penyebab Bisul di Bibir

Bisul di bibir merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyebab utama bisul ini adalah bakteri Staphylococcus aureus, yang biasanya terdapat pada kulit atau di dalam hidung manusia.

Infeksi ini terjadi ketika bakteri Staphylococcus aureus masuk ke folikel rambut di bibir melalui luka gores atau gigitan serangga. Bakteri ini memicu peradangan pada folikel rambut, yang kemudian menyebabkan terbentuknya bisul.

Infeksi bakteri pada folikel rambut dapat disebabkan oleh paparan bakteri yang ada pada benda atau permukaan yang terkontaminasi. Kontak langsung dengan seseorang yang memiliki bisul atau area kulit yang terinfeksi juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya bisul di bibir. Selain itu, kebersihan dan kebiasaan hidup yang buruk seperti jarang mencuci tangan juga dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri.

Penting untuk menjaga kebersihan kulit dan menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari bisul di bibir. Jika bisul sudah terbentuk, sebaiknya jangan dipencet atau diparut karena dapat memperburuk infeksi. Jika bisul tidak sembuh dalam waktu yang lama atau terjadi infeksi berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Gejala Bisul di Bibir

Dua Kista yang Sering Terjadi Jika Anak Senang Gigit Bibir
Kista berwujud benjolan mirip balon berukuran kecil bisa muncul di area mulut anak yang memiliki kebiasaan buruk menggigit bibir bawah.

Bisul di bibir adalah suatu kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah yang terasa sakit di area bibir. Beberapa gejala utama yang sering terjadi pada bisul di bibir antara lain:

  1. Benjolan kecil berwarna merah: Bisul di bibir umumnya dimulai dengan munculnya benjolan kecil yang berwarna merah. Benjolan ini biasanya terasa sakit dan sensitif ketika disentuh.
  2. Kulit yang membengkak: Kulit di sekitar benjolan bisul juga dapat tampak membengkak. Pembengkakan ini dapat membuat bibir terlihat lebih besar dari biasanya.
  3. Pertumbuhan benjolan yang membesar: Benjolan bisul awalnya mungkin hanya kecil, tetapi seiring waktu, benjolan ini dapat membesar dan mencapai diameter lebih dari 5 sentimeter.
  4. Munculnya nanah: Beberapa hari setelah benjolan terbentuk, biasanya muncul nanah di dalamnya. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman.
  5. Pecahnya benjolan dan keluarnya nanah: Di ujung benjolan bisul, dapat terlihat titik putih kekuningan yang kemudian pecah dan melepaskan nanah. Setelah pecah, bisul akan semakin membaik dan perlahan-lahan sembuh.

Itulah beberapa gejala utama yang sering terjadi pada bisul di bibir. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan terkait untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Bisul di Bibir

Bagaimana Obati Bisul di Bibir
Dokter tidak menganjurkan anak untuk menggunakan obat-obatan kimia baik yang kumur atau oles. Tapi Anda bisa menggantinya dengan air garam.

Bisul di bibir dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi bisul di bibir. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti:

  1. Kompres Hangat: Mengompres bisul dengan air hangat selama 10-30 menit, 3-4 kali sehari, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan.
  2. Membersihkan Bisul: Bersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa steril yang dibasahi dengan sabun antibakteri. Kemudian, tutup bisul dengan kain kasa steril untuk mencegah infeksi.
  3. Mengganti Perban: Gantilah perban pada bisul sesering mungkin, misalnya 2-3 kali sehari, untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian lain.
  4. Obat Pereda Nyeri: Jika rasa sakit di bibir terasa mengganggu, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan.
  5. Obat Antibiotik: Jika bisul terinfeksi, dokter dapat meresepkan obat bisul yang berisi antibiotik seperti erythromycin atau clindamycin untuk mengatasi infeksi.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan diri, menghindari makanan pedas atau asam yang dapat memperburuk kondisi, dan menghindari menggaruk atau mencubit bisul untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika bisul di bibir tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang lebih lanjut.

 

Komplikasi Bisul di Bibir

Kenali Sepsis, Infeksi Darah yang Menyerang George H. W. Bush (Rost9/Shutterstock)
Kenali Sepsis, Infeksi Darah yang Menyerang George H. W. Bush (Rost9/Shutterstock)

Bisul di bibir merupakan sebuah kondisi kulit yang umumnya tidak mengakibatkan komplikasi serius. Namun, terdapat beberapa komplikasi yang berpotensi terjadi akibat munculnya bisul di bibir. Salah satu komplikasi yang paling serius adalah sepsis.

Sepsis terjadi ketika infeksi dari bisul menyebar ke bagian tubuh lain, menjalar melalui sistem peredaran darah. Akibatnya, organ tubuh mulai mengalami disfungsi. Organ vital seperti jantung dan paru-paru menjadi terancam, karena tidak lagi berfungsi secara normal.

Sepsis merupakan keadaan yang mengancam jiwa dan harus segera ditangani oleh tenaga medis. Pasien yang mengalami sepsis akan merasakan gejala yang serius, seperti suhu tubuh yang tinggi, denyut nadi yang cepat, tekanan darah yang rendah, dan kesulitan bernapas.

Untuk mencegah terbentuknya bisul dan mengurangi risiko komplikasi, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, menjaga kebersihan serta menjaga agar bibir tetap lembab. Selain itu, perhatikan kebersihan rongga mulut dengan rutin menyikat gigi dan menghindari kebiasaan merokok. Jika bisul sudah muncul, segera berikan perawatan dengan mengompres menggunakan air hangat atau menggunakan salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

Penting untuk diingat bahwa meski tidak umum, bisul di bibir tetap dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis. Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis jika bisul semakin memburuk atau jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi penyedia layanan kesehatan
Lakukan konsultasi kepada dokter. (Foto: Freepik/kroshka_nastya)

Jika anda mengalami bisul di bibir, dalam beberapa kondisi tertentu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Beberapa kondisi tersebut meliputi pertumbuhan bisul yang berkelompok dan membentuk karbunkel, bisul yang tidak kunjung sembuh setelah penanganan mandiri, atau jika penderita memiliki sistem imun yang lemah.

Bisul yang tumbuh berkelompok dan membentuk karbunkel sering kali lebih serius dan membutuhkan penanganan medis yang tepat. Karbunkel dapat menjadi infeksi yang parah dan membutuhkan antibiotik untuk mengobatinya. Oleh karena itu, segera berkonsultasi dengan dokter jika bisul di bibir Anda mengalami kondisi ini.

Selain itu, jika bisul tidak kunjung sembuh setelah penanganan mandiri, seperti penggunaan krim antiseptik atau obat antiviral, maka konsultasi dengan dokter diperlukan. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin memberikan obat yang lebih kuat untuk mengobati bisul yang tidak merespon dengan baik terhadap penanganan mandiri.

Terakhir, jika Anda memiliki sistem imun yang lemah, misalnya karena memiliki penyakit seperti diabetes, HIV, atau sedang menjalani pengobatan kanker, segera konsultasikan dengan dokter. Penderita dengan sistem imun yang lemah rentan terhadap infeksi yang lebih serius, dan bisul di bibir bisa menjadi tanda adanya masalah sistem imun yang perlu ditangani dengan serius.

Jadi, jika bisul di bibir Anda mengalami kondisi yang disebutkan di atas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan tepat waktu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya