Manfaat Jalani Vaksin Influenza Secara Rutin, Kunci Tubuh Sehat dan Bebas Penyakit

Influenza adalah salah satu jenis virus yang sangat mudah menular, karena dapat menyebar melalui droplet dan aerosol.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 26 Jul 2024, 15:23 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 15:23 WIB
Influenza Paling Banyak Menular di Playgrup dan Daycare
Virus influenza menular dengan sangat cepat dan rentan bagi anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Influenza, atau flu, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza dan dapat menyebabkan gejala yang sangat mengganggu seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.

Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan, influenza dapat berbahaya terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, pencegahan influenza menjadi sangat penting, dan salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari virus ini adalah dengan vaksinasi rutin.

Vaksinasi influenza tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi tetapi juga membantu mengurangi penyebaran virus dalam komunitas. Dengan mendapatkan vaksinasi setiap tahun, tubuh dapat membangun kekebalan terhadap strain virus influenza yang paling umum pada musim tersebut.

Ini tidak hanya mengurangi risiko tertular influenza tetapi juga membantu mencegah komplikasi serius yang bisa timbul akibat infeksi influenza, seperti pneumonia dan hospitalisasi. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini manfaat dan proses vaksinasi influenza, Jumat (26/72024).

Manfaat Vaksinasi Influenza

Penyakit Flu
Ilustrasi Pemeriksaan Laboratorium Credit: pexels.com/cottonbro

Vaksinasi influenza memberikan perlindungan bagi individu yang divaksinasi dengan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus influenza. Ini sangat penting karena virus influenza sering bermutasi, dan vaksinasi tahunan disesuaikan dengan strain yang diprediksi akan dominan.

Selain melindungi diri sendiri, vaksinasi juga membantu melindungi orang-orang di sekitar , terutama mereka yang rentan seperti bayi, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.Influenza dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, bronkitis, sinusitis, dan infeksi telinga, yang dapat memerlukan perawatan medis intensif.

Dengan mendapatkan vaksinasi, risiko terjadinya komplikasi ini dapat berkurang secara signifikan. Vaksinasi juga dapat mengurangi keparahan gejala jika seseorang tetap terkena influenza setelah divaksinasi, sehingga pemulihan menjadi lebih cepat dan risiko komplikasi menurun. 

Proses Vaksinasi Influenza

vaksinasi influenza
Vaksinasi influenza bagi tenaga kesehatan dalam temu media di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023). Foto: Ade Nasihudin.

1. Penjadwalan Vaksinasi Vaksinasi influenza sebaiknya dilakukan setiap tahun, biasanya sebelum musim flu dimulai. Musim flu biasanya terjadi pada bulan-bulan dingin, sehingga vaksinasi dianjurkan pada awal musim gugur.

Penjadwalan dapat dilakukan melalui penyedia layanan kesehatan seperti klinik, rumah sakit, atau bahkan di tempat kerja dan sekolah yang menyediakan program vaksinasi.

2. Prosedur Vaksinasi Prosedur vaksinasi influenza cukup sederhana. Setelah mendaftar, Anda akan melalui proses skrining untuk memastikan tidak ada kontraindikasi terhadap vaksin. Vaksin influenza diberikan melalui suntikan, biasanya di lengan.

Proses ini hanya memerlukan beberapa menit dan tidak memerlukan persiapan khusus sebelumnya. Beberapa orang mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan di tempat suntikan, tetapi efek samping ini umumnya ringan dan sementara.

3. Perawatan Pasca Vaksinasi Setelah mendapatkan vaksinasi, penting untuk memantau kondisi tubuh. Efek samping yang umum termasuk kemerahan atau nyeri di lokasi suntikan, demam ringan, atau nyeri otot. Efek samping ini biasanya hilang dalam satu atau dua hari.

Jika mengalami reaksi yang lebih serius, segera hubungi penyedia layanan kesehatan. Selain itu, penting untuk tetap menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, cukup tidur, dan rutin berolahraga untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya