Perbedaan Logo OSIS SMP dan SMA, Begini Sejarahnya

Logo OSIS SMP dan SMA bukan hanya sekedar simbol, namun juga memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai yang diusung oleh OSIS sebagai salah satu bentuk pembinaan untuk mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 28 Jul 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 09:00 WIB
OOTD Guzel Putri Ali Syakieb dan Margin Wieheerm Pakai Seragam SMP, Gemas bak Boneka Hidup
Pakai seragam SMP, penampilan Guzel putri Ali Syakieb dan Margin Wieheerm mencuri perhatian. (Instagram/guzelimalisyakieb).

Liputan6.com, Jakarta Seragam sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia memiliki ciri khas yang tidak bisa diabaikan, yakni logo Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS yang terletak di bagian saku seragam.  Logo OSIS SMP dan SMA bukan hanya sekedar simbol, namun juga memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai yang diusung oleh OSIS sebagai salah satu bentuk pembinaan untuk mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala.

Wawasan Wiyata Mandala sendiri adalah pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan dan pengajaran yang bertujuan menciptakan atmosfer belajar yang kondusif dan penuh makna. Sejak awal, logo OSIS SMP dan SMA dibuat untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu melalui perbedaan warna yang ada di seragam SMP dan SMA.

Logo OSIS SMP berwarna kuning dan logo OSIS SMA berwarna cokelat. Melalui perbedaan warna ini, logo OSIS tidak hanya menjadi identitas visual yang membedakan seragam SMP dan SMA, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral dan filosofis yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh para siswa. Berikut ulasan lebih lanjut tentang perbedaan logo OSIS SMP dan logo SMA yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/7/2024).

Sejarah Logo OSIS dan SMA

Logo Osis
Logo OSIS (Sumber: Wikipedia)

Lambang OSIS SMP dan SMA di Indonesia memiliki sejarah dan makna yang mendalam. Logo ini dirancang oleh Idik Sulaeman Nataatmadja saat menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kesiswaan di Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), antara tahun 1979 hingga 1983.

Pembuatan logo OSIS ini bukanlah suatu kebetulan. Susunan unsur dalam logo tersebut dirancang dengan cermat untuk mencerminkan berbagai makna yang penting bagi pendidikan dan pembinaan karakter siswa. 

Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Logo ini bukan hanya menjadi identitas visual, tetapi juga simbol kebanggaan dan pengingat akan tugas dan tanggung jawab siswa sebagai bagian dari komunitas sekolah.

Merujuk pada publikasi berjudul "Peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah dalam Membina Sikap Kepemimpinan Siswa," singkatan OSIS menjelaskan tujuan utama dari organisasi ini, yaitu untuk membina sikap kepemimpinan dan karakter siswa. OSIS berfungsi sebagai wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri, berorganisasi, dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.

Lambang OSIS sarat dengan nilai-nilai edukatif dan filosofis yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh para siswa. Logo ini menjadi simbol yang menginspirasi siswa untuk terus belajar, berprestasi, dan berperan aktif dalam kehidupan sekolah sesuai dengan semangat kebangsaan dan nilai-nilai luhur yang diusung oleh pendidikan di Indonesia.

Perbedaan Logo OSIS SMP dan SMA

Ilustrasi siswa, pelajar, murid SMA, anak sekolah
Ilustrasi siswa, pelajar, murid SMA, anak sekolah. (Photo by Ed Us on Unsplash)

Logo OSIS yang ada pada seragam SMP dan SMA)di Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal warna dan makna yang terkandung di dalamnya. Meskipun terdapat perbedaan, keduanya membawa pesan yang sejalan tentang pentingnya kontribusi siswa bagi tanah air.

Pada seragam SMP, logo OSIS berwarna kuning. Warna kuning ini memiliki makna kehormatan. Makna tersebut mencerminkan harapan bahwa siswa SMP akan melaksanakan amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan baik, serta berkontribusi secara positif bagi tanah air melalui berbagai kegiatan organisasi. Warna kuning yang cerah juga menggambarkan semangat dan antusiasme para siswa SMP dalam menjalani proses pembelajaran dan pengembangan diri mereka.

Sebaliknya, logo OSIS pada seragam SMA menggunakan warna cokelat. Warna ini melambangkan kedewasaan dan kesiapan untuk berkorban demi kepentingan tanah air. Warna cokelat yang lebih matang dan tenang mencerminkan tahap pendidikan yang lebih lanjut, di mana siswa SMA diharapkan telah mencapai tingkat kedewasaan yang lebih tinggi dan siap menghadapi tantangan yang lebih besar. Selain itu, warna cokelat juga menunjukkan kesediaan siswa SMA untuk mengorbankan kepentingan pribadi demi kebaikan yang lebih besar, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas.

Meskipun warna dan makna dari logo OSIS pada seragam SMP dan SMA berbeda, keduanya membawa pesan yang sejalan. Kedua logo tersebut menekankan pentingnya siswa Indonesia untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang dan tanah air. Dengan demikian, logo OSIS tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai kehormatan, kedewasaan, dan pengorbanan yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh para siswa sepanjang perjalanan pendidikan mereka.

Makna Logo OSIS SMP dan SMA

Ilustrasi - Di SMP N 3 Gandrungmangu, Cilacap ada dua siswa penghayat kepercayaan yang mengikuti UN mata pelajaran pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Di SMP N 3 Gandrungmangu, Cilacap ada dua siswa penghayat kepercayaan yang mengikuti UN mata pelajaran pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Logo OSIS SMP dan SMA mengandung berbagai elemen yang masing-masing memiliki makna filosofis yang mendalam. Berikut makna dari setiap elemen yang terdapat dalam logo OSIS.

1. Pelangi Merah Putih 

Warna merah dan putih dalam logo OSIS menyerupai bentuk pelangi yang melambangkan keberanian dan kesucian, sesuai dengan warna bendera Indonesia. Lebih lanjut, pelangi merah putih ini mencerminkan nilai filosofis masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila. Hal ini mengingatkan siswa akan pentingnya memiliki keberanian dan hati yang suci dalam membela kebenaran dan keadilan.

2. Padi dan Pita

Dalam logo OSIS terdapat tujuh belas gambar padi, delapan buah pita, dan empat kapas serta lima daun kapas. Elemen-elemen ini merepresentasikan tanggal kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Padi melambangkan kemakmuran, sedangkan pita dan kapas melambangkan kesejahteraan dan kebersamaan yang diharapkan tercapai melalui pendidikan.

3. Bunga Bintang

Elemen bunga bintang dalam logo memiliki lima sudut yang masing-masing mewakili nilai-nilai filosofis: abdi (pengabdian), ajar (pembelajaran), aktif, adab (kesopanan), dan amal (perbuatan baik). Nilai-nilai ini diharapkan dapat diinternalisasi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

4. Tangan Terbuka

Gambar tangan terbuka melambangkan sikap mau tolong-menolong dan bertanggung jawab. Elemen ini mengajarkan siswa untuk selalu siap membantu sesama dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, yang merupakan bagian penting dari pembinaan karakter.

5. Buku Terbuka

Gambar buku terbuka dalam logo OSIS menyampaikan pesan tentang pentingnya usaha keras untuk belajar. Buku terbuka melambangkan pengetahuan dan pendidikan yang menjadi landasan bagi siswa untuk memberikan sumbangsih bagi negara. Ini mengingatkan siswa bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan kontribusi positif bagi bangsa.

6. Kunci Pas

Kunci pas dalam logo OSIS melambangkan hasrat bekerja keras untuk membangun kepercayaan diri. Elemen ini mengajarkan siswa untuk tidak bersikap ketergantungan pada orang lain, tetapi untuk mandiri dan percaya pada kemampuan diri sendiri dalam menghadapi tantangan hidup.

7. Biduk

Gambar biduk (perahu) dalam logo OSIS melambangkan perjalanan siswa Indonesia yang mengarungi lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik. Biduk ini menggambarkan cita-cita nasional untuk mencapai masa depan yang gemilang, sejalan dengan tujuan pendidikan yang mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya