Liputan6.com, Jakarta Kehidupan kerja yang penuh tekanan, dengan deadline yang menumpuk, seringkali bisa membuatmu merasa kelelahan dan kehilangan semangat. Burnout, atau kelelahan ekstrem yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, dapat mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik dan produktivitasmu.
Mengatasi burnout menjadi tantangan besar yang memerlukan pendekatan yang bijaksana dan efektif untuk menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan pribadi. Jadi penting untuk mengenali tanda-tanda awal burnout dan menerapkan teknik-teknik manajemen stres yang dapat membantu memulihkan energi dan meningkatkan efisiensi kerja.
Baca Juga
Yuk simak tips untuk mengatasi burnout di tengah banyaknya deadline agar membantu kamu kembali bersemangat dan produktif. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (23/8/2024).
Advertisement
1. Identifikasi Tanda-Tanda Burnout
Sebelum kamu bisa mengatasi burnout, penting untuk mengenali tanda-tandanya. Beberapa gejala burnout meliputi kelelahan fisik dan mental, penurunan motivasi, dan perasaan tertekan atau cemas. Jika kamu merasa sudah mulai mengalami tanda-tanda ini, langkah pertama adalah mengakui dan memahami perasaan tersebut.
Advertisement
2. Prioritaskan dan Atur Waktu dengan Bijak
Saat menghadapi banyak deadline, penting untuk mengatur waktu dengan bijaksana. Buatlah daftar tugas dan prioritas berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Teknik seperti metode Pomodoro, di mana kamu bekerja selama 25 menit dan kemudian istirahat selama 5 menit, bisa membantu meningkatkan fokus dan mengurangi rasa stres.
3. Ambil Istirahat yang Cukup
Jangan lupakan pentingnya istirahat. Terlalu banyak bekerja tanpa istirahat dapat memperburuk burnout. Luangkan waktu sejenak untuk istirahat dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk membantu meredakan stres.
Advertisement
4. Jangan Takut untuk Meminta Bantuan
Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu merasa overwhelmed. Bicarakan dengan rekan kerja atau atasan tentang beban kerjamu dan cari solusi bersama. Kadang-kadang, membagi tugas atau meminta bantuan bisa membuat pekerjaan terasa lebih ringan dan mengurangi beban yang dirasakan.
5. Tetapkan Batasan dan Prioritas
Belajar untuk mengatakan tidak adalah keterampilan penting dalam mengatasi burnout. Tetapkan batasan pada jumlah pekerjaan yang bisa kamu ambil dan prioritaskan tugas-tugas yang paling penting. Jangan merasa tertekan untuk selalu mengatakan iya pada setiap permintaan atau tugas tambahan.
Advertisement
6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan fisik dan mental berperan besar dalam mengatasi burnout. Pastikan kamu mendapatkan cukup tidur, makan makanan sehat, dan rutin berolahraga. Aktivitas fisik seperti berlari atau berjalan-jalan dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan mood.
7. Temukan Cara untuk Bersantai dan Melepas Stres
Cari cara untuk bersantai di luar jam kerja. Apakah itu dengan membaca buku, menonton film, atau berkumpul dengan teman, kegiatan yang menyenangkan bisa membantu mengalihkan perhatian dari stres dan memberikan rasa segar.
Advertisement
8. Refleksi dan Penyesuaian
Luangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi cara kerjamu. Tanyakan pada dirimu apakah ada cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan tugas atau mengelola beban kerja. Kadang-kadang, penyesuaian kecil dalam cara kita bekerja bisa membuat perbedaan besar dalam mengurangi stres.
9. Cari Dukungan Sosial
Berbicara dengan teman, keluarga, atau mentor tentang beban kerja Anda dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Dukungan sosial dapat membantumu merasa lebih didukung dan memahami bahwa kamu tidak sendirian dalam menghadapi tantangan.
Advertisement