Perusahaan Ini Ciptakan Celana Bermotor, Bikin Kamu Enggak Capek Jalan Lagi

Teknologi ini mudahkan para pendaki gunung.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 18 Sep 2024, 21:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 21:30 WIB
Teknologi Celana Bermotor
Teknologi Celana Bermotor MO/GO Bikin Kamu Gak Capek Jalan Lagi (Sumber: Oddity Central)

Liputan6.com, Jakarta Gempuran teknologi kendaraan tak bisa mengalahkan kenikmatan jalan kaki. Namun, banyak pendaki gunung sering mengeluhkan rasa capek jalan. Kini, sebuah perusahaan menawarkan solusi dengan celana unik yang bisa membantu mengatasi masalah tersebut.

Arc'tryx, bersama Google Skip, baru-baru ini meluncurkan teknologi unik bernama MO/GO. Celana ini dilengkapi motor yang mampu meningkatkan kekuatan kaki hingga 40 persen. Teknologi ini membuat pendaki gunung merasa lebih ringan dan tak mudah lelah.

Celana bermotor ini pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada awal 2024. Rencananya akan mulai dipasarkan pada tahun 2025 dengan harga sekitar $5.000 (Rp 76 Juta). Meski mahal, inovasi ini dianggap revolusioner dalam dunia rekreasi outdoor.

Pemakai celana ini bakal merasakan ringannya berjalan dengan teknologi unik celana bermotor. Apalagi para pecinta gunung yang sering mendaki. Berikut Liputan6.com mengulas celana unik ini melansir dari Oddity Central, Rabu (18/9/2024).

 

Teknologi yang Mengubah Dunia Pendakian

Teknologi Celana Bermotor
Teknologi Celana Bermotor MO/GO Bikin Kamu Gak Capek Jalan Lagi (Sumber: Oddity Central)

MO/GO bukan sekadar celana biasa. Celana ini dilengkapi motor yang terintegrasi dengan rangka luar yang mampu meningkatkan kekuatan kaki pengguna hingga 40 persen. Pendaki gunung tak perlu lagi khawatir capek jalan di tengah-tengah pendakian panjang.

Sensor canggih yang terdapat pada celana ini secara otomatis menyesuaikan kekuatan motor berdasarkan medan yang dilalui. Teknologi unik ini sangat membantu dalam menuruni bukit yang biasanya memberi tekanan besar pada lutut. Pengguna bahkan dapat merasakan pengurangan berat hingga 13.5 kg.

Arc'tryx dan Google Skip mendesain celana ini agar tampak ramping dan modern. Tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga tidak terlihat mencolok seperti perangkat medis lainnya. Fungsionalitasnya dirancang untuk menjaga mobilitas pengguna tanpa mengorbankan gaya.

Cara Kerja Eksoskeleton Bertenaga Motor

Teknologi Celana Bermotor
Teknologi Celana Bermotor MO/GO Bikin Kamu Gak Capek Jalan Lagi (Sumber: Oddity Central)

MO/GO bekerja dengan bantuan motor yang terletak di sekitar lutut. Motor ini memberi dorongan ekstra saat pengguna berjalan atau mendaki, terutama pada medan yang curam. Baterai yang terintegrasi di pinggang celana bisa bertahan hingga tiga jam dengan penggunaan penuh.

Sistem kecerdasan buatan (AI) di dalam celana mengontrol motor berdasarkan informasi dari sensor. Sistem ini memonitor setiap gerakan pengguna dan medan yang ditempuh untuk menyesuaikan level bantuan yang diberikan. Jika pengguna ingin, mereka juga bisa mengendalikan mode manual untuk penyesuaian lebih lanjut.

Pengisian daya baterai dilakukan secara otomatis saat pengguna berjalan menuruni bukit. Teknologi ini memastikan pengguna tetap mendapatkan bantuan yang diperlukan tanpa harus sering mengisi ulang daya.

Bisa Disewa

Teknologi Celana Bermotor
Teknologi Celana Bermotor MO/GO Bikin Kamu Gak Capek Jalan Lagi (Sumber: Oddity Central)

Arc'tryx menyadari bahwa tidak semua orang siap mengeluarkan Rp 76 juta untuk celana bermotor. Untuk itu, mereka menawarkan opsi penyewaan di beberapa jalur pendakian populer di AS dan Kanada. Dengan $80 (Rp 1.2 juta), pengguna dapat menyewa celana ini selama delapan jam.

Opsi penyewaan ini menjadi solusi bagi para pendaki yang ingin mencoba celana MO/GO sebelum memutuskan untuk membelinya. Ini juga menjadi pilihan yang lebih hemat bagi mereka yang jarang melakukan pendakian berat namun ingin merasakan manfaat teknologi unik ini.

Dengan biaya yang lebih terjangkau, lebih banyak orang bisa merasakan sensasi mendaki gunung tanpa merasa lelah berlebihan. Teknologi ini diharapkan dapat memikat berbagai kalangan, mulai dari pendaki pemula hingga yang berpengalaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya