Trombosit Adalah Komponen Darah, Ketahui Fungsi dan Proses Pembentukannya

Trombosit yang juga dikenal sebagai keping darah adalah fragmen sel kecil dalam darah yang berperan penting dalam proses pembekuan.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 10 Okt 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 18:45 WIB
Trombosit Adalah Komponen Darah, Ketahui Fungsi dan Proses Pembentukannya
Ilustrasi trombosit. (Gambar oleh Arek Socha dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Trombosit, juga dikenal sebagai keping darah, merupakan komponen penting dalam sistem peredaran darah manusia. Sel-sel kecil ini tidak memiliki inti dan berbentuk tidak beraturan, dengan ukuran diameter sekitar 2-3 mikrometer. Meskipun ukurannya kecil, trombosit memainkan peran vital dalam proses pembekuan darah dan perbaikan pembuluh darah yang rusak.

Fungsi utama trombosit adalah mencegah perdarahan berlebihan dengan cara membentuk sumbatan pada luka di pembuluh darah. Ketika terjadi luka, trombosit akan berkumpul di area tersebut dan saling melekat, membentuk gumpalan yang menghentikan pendarahan. Selain itu, trombosit juga melepaskan zat-zat kimia yang memicu proses pembekuan darah lebih lanjut, memastikan luka tertutup dengan baik.

Proses pembentukan trombosit, yang dikenal sebagai trombopoiesis, terjadi di sumsum tulang. Sel induk hematopoietik berdiferensiasi menjadi megakariosit, sel raksasa yang kemudian memecah diri menjadi ribuan trombosit. Proses ini diatur oleh berbagai hormon dan faktor pertumbuhan, terutama trombopoietin, yang memastikan produksi trombosit sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Agar lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian trombosit, fungsi, dan proses pembentukannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2024).

Trombosit Adalah

Trombosit Adalah Komponen Darah, Ketahui Fungsi dan Proses Pembentukannya
Ilustrasi Luka Credit: pexels.com/Cona

Trombosit yang juga dikenal sebagai keping darah adalah fragmen sel kecil dalam darah yang berperan penting dalam proses pembekuan. Komponen darah ini berfungsi sebagai perban alami tubuh untuk menghentikan pendarahan saat terjadi cedera. Meskipun ukurannya sangat kecil, trombosit memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan sistem peredaran darah.

Dalam setetes darah saja terdapat puluhan ribu trombosit, menunjukkan betapa melimpahnya komponen ini dalam tubuh kita. Jumlah trombosit yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan, jika terlalu sedikit trombosit dapat meningkatkan risiko kehilangan darah berlebihan saat terluka, sementara terlalu banyak trombosit dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah yang berbahaya. Keseimbangan jumlah trombosit ini esensial untuk mencegah kehilangan darah saat cedera tanpa menempatkan tubuh pada risiko pembekuan darah yang dapat menghambat aliran darah.

Kata thrombo di trombosit berarti gumpalan. Trombosit terbentuk dari sel-sel di sumsum tulang yang disebut megakariosit. Di bawah mikroskop, trombosit terlihat seperti piring kecil. Setelah trombosit dibuat dan diedarkan ke dalam aliran darah, mereka hidup selama 8 sampai 10 hari. Trombosit adalah sel kecil tapi penting dalam darah yang membantu tubuh mengontrol pendarahan.

Trombosit dan sel darah putih membentuk 1% dari seluruh darah bersama dengan plasma (55% total volume) dan sel darah merah (44% total volume). Ada sekitar satu trombosit untuk setiap 20 sel darah merah dalam tubuh.

Fungsi Trombosit dan Proses Pembentukannya

Trombosit Adalah Komponen Darah, Ketahui Fungsi dan Proses Pembentukannya
Ilustrasi Luka Credit: pexels.com/Artem

Fungsi utama trombosit adalah mencegah pendarahan berlebihan dengan membentuk sumbatan pada luka di pembuluh darah. Ketika terjadi luka, trombosit akan berkumpul di area tersebut dan saling melekat, membentuk gumpalan yang menghentikan pendarahan. Selain itu, trombosit juga melepaskan zat-zat kimia yang memicu proses pembekuan darah lebih lanjut, memastikan luka tertutup dengan baik dan efektif.

Proses di mana trombosit membentuk gumpalan disebut adhesi. Misalnya, jika secara tidak sengaja jari tersayat pisau dan memecahkan pembuluh darah, ia akan mulai berdarah. Untuk menghentikan pendarahan, trombosit di dalam pembuluh yang rusak itu menempel di tempat cedera dan mengirimkan sinyal kimia untuk bantuan lebih lanjut.

Lebih banyak trombosit kemudian menjawab panggilan dan mulai terhubung satu sama lain untuk membentuk sumbat dalam proses yang disebut agregasi. Setelah sumbat atau bekuan terbentuk di dinding pembuluh darah, kaskade pembekuan (koagulasi) diaktifkan, yang kemudian menambahkan fibrin (protein struktural) ke bekuan untuk menyatukannya. Fibrin bertanggung jawab atas keropeng yang mungkin terlihat di tempat yang terpotong.

Trombosit mengontrol pendarahan dalam tubuh, sehingga menjadi penting untuk bertahan dari operasi seperti transplantasi organ, serta melawan kanker, penyakit kronis, dan cedera traumatis.

Donor trombosit adalah prosedur yang diberikan kepada pasien yang tidak memiliki cukup trombosit, suatu kondisi yang dikenal sebagai trombositopenia, atau ketika trombosit seseorang tidak bekerja dengan benar. Meningkatkan jumlah trombosit darah pasien mengurangi risiko perdarahan berbahaya atau bahkan fatal.

Kadar Trombosit Normal

Trombosit Adalah Komponen Darah, Ketahui Fungsi dan Proses Pembentukannya
Ilustrasi Trombosit (credit gambar: healthline.com)

Kadar trombosit normal dalam darah manusia umumnya berkisar antara 150.000 hingga 450.000 per mikroliter (mcL). Namun, angka ini dapat bervariasi pada setiap individu, tergantung pada faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin. Perbedaan ini mencerminkan keunikan fisiologis setiap orang dan pentingnya mempertimbangkan karakteristik individual dalam penilaian kesehatan.

Pada wanita dewasa, rentang normal kadar trombosit sedikit lebih tinggi dibandingkan pria, yaitu antara 157.000 hingga 371.000 mcL. Sementara itu, pria dewasa memiliki rentang normal yang lebih rendah, berkisar antara 135.000 hingga 317.000 mcL. Perbedaan ini mungkin terkait dengan variasi hormonal dan faktor-faktor biologis lainnya yang mempengaruhi produksi dan siklus hidup trombosit.

Anak-anak memiliki rentang kadar trombosit normal yang lebih tinggi, yaitu antara 250.000 hingga 450.000 mcL, menunjukkan aktivitas hematopoietik yang lebih tinggi selama masa pertumbuhan. Sementara itu, pada lansia berusia di atas 60 tahun, rentang normal kadar trombosit berada antara 165.000 hingga 355.000 mcL, dengan kecenderungan menurun seiring bertambahnya usia. Perubahan ini mencerminkan pergeseran fisiologis yang terjadi sepanjang siklus hidup manusia dan pentingnya menyesuaikan parameter kesehatan sesuai dengan tahap kehidupan seseorang.

Pentingnya Trombosit

Trombosit Adalah Komponen Darah, Ketahui Fungsi dan Proses Pembentukannya
Ilustrasi trombosit. (Gambar oleh Braňo dari Pixabay)

Trombosit memainkan peran penting dalam mengontrol pendarahan di dalam tubuh manusia. Fungsi vital ini menjadikan trombosit sangat penting dalam berbagai situasi medis, termasuk prosedur operasi kompleks seperti transplantasi organ. Selain itu, trombosit juga berperan penting dalam melawan kanker, mengatasi penyakit kronis, dan membantu pemulihan dari cedera traumatis, menunjukkan betapa esensialnya komponen darah ini bagi kesehatan dan pemulihan tubuh.

Donor trombosit merupakan prosedur medis yang sangat berharga, terutama bagi pasien yang mengalami trombositopenia, yaitu kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah terlalu rendah. Prosedur ini juga bermanfaat bagi pasien yang trombositnya tidak berfungsi dengan baik. Dengan meningkatkan jumlah trombosit dalam darah pasien melalui transfusi, risiko perdarahan yang berbahaya atau bahkan fatal dapat dikurangi secara signifikan.

Pentingnya donor trombosit tidak bisa diremehkan dalam dunia medis modern. Prosedur ini telah menyelamatkan banyak nyawa dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan berbagai kondisi kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya