5 Mitos dan Fakta Tentang Positive Parenting, Apakah Anak Jadi Lebih Sulit Diatur?

Positive parenting adalah pendekatan yang berfokus pada hubungan harmonis antara orang tua dan anak, di mana orang tua berperan sebagai pembimbing dan pendukung, bukan sekadar pengendali.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 14 Okt 2024, 12:26 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 12:26 WIB
5 Mitos dan Fakta Positive Parenting, Benarkah Anak Menjadi Sulit Diatur?
5 Mitos dan Fakta tentang Positive Parenting: Apakah Benar Anak Menjadi Sulit Diatur? | Sumber: pexels.com/Vidal Balielo Jr.

Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu sering mendengar tentang positive parenting? Gaya pengasuhan ini semakin dikenal karena dinilai lebih penuh kasih sayang dan efektif dalam membentuk karakter anak.

Positive parenting adalah pendekatan yang berfokus pada hubungan harmonis antara orang tua dan anak, di mana orang tua berperan sebagai pembimbing dan pendukung, bukan sekadar pengendali. Metode ini menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka, pemahaman terhadap emosi anak, serta penerapan disiplin yang mendidik tanpa hukuman fisik.

Namun, meskipun semakin populer, masih banyak mitos yang beredar mengenai positive parenting. Dilansir dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, artikel ini akan mengupas 5 mitos dan fakta tentang positive parenting, Senin (14/10/2024).

1. Apakah Positive Parenting Membiarkan Anak Bertindak Bebas?

1. Positive Parenting Membiarkan Anak Berbuat Sesuka Hati, Benarkah?
Apakah Positive Parenting Membiarkan Anak Bertindak Sesuka Hati? | copyright pexels.com/Agung Pandit Wiguna

Positive parenting bukanlah membiarkan anak berperilaku tanpa batas. Sebaliknya, pendekatan ini menekankan aturan dan disiplin yang tegas, namun dilakukan dengan cara yang mendidik.

Melalui positive parenting, anak diajarkan untuk memahami alasan di balik aturan, dengan orang tua berperan sebagai pembimbing yang membantu anak belajar bertanggung jawab. Jadi, meskipun kamu memberikan cinta dan perhatian sepenuhnya, tetap penting untuk memiliki aturan konsisten yang harus diikuti!

2. Katanya, Positive Parenting Tak Boleh Marah pada Anak

Katanya, Positive Parenting Tidak Boleh Marah pada Anak
Menurut beberapa sumber, Positive Parenting menyarankan untuk tidak marah pada anak.

Kenyataannya, anggapan tersebut keliru. Banyak yang berasumsi bahwa pengasuhan positif melarang orang tua untuk menunjukkan rasa marah. Namun, kemarahan adalah emosi yang alami, bahkan dalam pengasuhan positif. Yang terpenting adalah cara kamu mengekspresikan kemarahan itu.

Pengasuhan positif mengajarkan orang tua untuk menyalurkan kemarahan dengan cara yang membangun, seperti berbicara dengan tenang dan menjelaskan perasaanmu. Dengan cara ini, anak dapat belajar dari situasi tersebut dan memahami dampak dari tindakannya.

3. Mitosnya, Positive Parenting Membuat Anak Kurang Disiplin

3. Mitosnya, Anak Tidak Akan Disiplin Jika Dibesarkan dengan Positive Parenting
Dipercaya secara keliru bahwa anak tidak akan disiplin jika dibesarkan dengan pola asuh positif. | copyright pexels.com/Vidal Balielo Jr.

Menariknya, metode lembut dalam pengasuhan positif justru membantu anak menjadi lebih terarah. Disiplin tetap menjadi elemen kunci dalam pengasuhan positif, namun dilaksanakan dengan cara yang mendukung perkembangan emosional anak.

Orang tua membimbing perilaku anak melalui teladan yang baik, komunikasi yang terbuka, dan apresiasi terhadap tindakan positif, bukan dengan ancaman atau hukuman fisik. Anak yang dibesarkan dengan cara ini cenderung lebih mampu mengendalikan diri dan memahami pentingnya tanggung jawab, bukan terjebak dalam ketakutan.

4. Apakah Menerapkan Positive Parenting pada Anak yang Sulit Dikendalikan Itu Susah?

Benarkah Positive Parenting Sulit Diterapkan pada Anak yang Sulit Diatur?
Apakah Menerapkan Positive Parenting pada Anak yang Susah Diatur Memang Sulit? | copyright pexels.com/Agung Pandit Wiguna

Faktanya, hal yang terjadi justru sebaliknya. Kamu mungkin mengira bahwa pengasuhan positif hanya cocok untuk anak-anak yang mudah diatur, namun kenyataannya tidak demikian.

Metode ini sangat efektif untuk anak-anak yang cenderung sulit diatur atau sering menunjukkan emosi yang intens. Dengan cara mendengarkan dan memahami perasaan mereka, kamu dapat menemukan penyebab dari perilaku mereka.

Pengasuhan positif mengajarkan cara menangani tantrum atau perilaku menantang dengan sabar dan konsisten. Jadi, alih-alih menggunakan hukuman keras, kamu bisa membantu anakmu mempelajari cara mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

5. Apakah Positive Parenting Membuat Orangtua Tampak Lemah?

Orangtua Terlihat Lemah Jika Melakukan Positive Parenting, Emang Iya?
Apakah benar orangtua tampak lemah dengan menerapkan pola asuh positif? | sumber: pexels.com/Andrea Piacquadio

Seringkali, ada salah kaprah bahwa pendekatan yang penuh kasih dalam mengasuh anak membuat orang tua tampak "lemah" di mata anak, yang bisa mempengaruhi rasa hormat mereka. Namun, kenyataannya, dalam pengasuhan positif, hubungan antara orang tua dan anak dibangun berdasarkan saling menghargai dan kepercayaan.

Anak-anak yang merasa didengarkan dan dimengerti cenderung lebih menghormati dan mematuhi aturan karena mereka memahami alasan di baliknya. Dengan demikian, Anda tetap bisa menjadi figur otoritas yang dihormati tanpa harus bersikap keras.

Pengasuhan positif adalah metode yang menekankan tidak hanya pada disiplin, tetapi juga pada pengembangan emosional dan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak. Mulailah memberikan cinta, perhatian, dan disiplin dengan cara yang positif untuk mendukung perkembangan anak yang lebih baik!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya