Penyebab Stroke di Usia Muda yang Jarang Disadari, Waspadai Ciri-cirinya

Stroke tidak hanya menyerang orang tua; gejala dan penyebabnya juga relevan bagi usia muda. Kenali faktor risiko dan langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan otak.

oleh Shani Ramadhan Rasyid diperbarui 01 Nov 2024, 16:38 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 16:38 WIB
Ilustrasi stroke di usia muda
Ilustrasi stroke di usia muda. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Stroke adalah kondisi serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, menyebabkan jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang penting. Dalam waktu singkat, sel-sel otak dapat mati, yang berpotensi menyebabkan kecacatan permanen atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani. Meskipun sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya menyerang orang tua, stroke dapat terjadi pada individu yang lebih muda, bahkan di bawah usia 50 tahun.

Menurut data, sekitar 10 persen dari total kasus stroke terjadi pada orang yang berusia di bawah 50 tahun. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan stroke pada usia muda. Adanya gaya hidup yang tidak sehat, penggunaan obat-obatan terlarang, serta kondisi genetik tertentu menjadi penyebab umum stroke di kalangan usia muda.

Memahami penyebab dan gejala stroke di usia muda sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan yang tepat. Berbagai faktor yang berkontribusi terhadap risiko stroke di kalangan orang dewasa muda telah diidentifikasi, dan pemahaman ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih waspada dan mencegah terjadinya stroke.

1. Patent Foramen Ovale

Salah satu penyebab utama stroke di usia muda adalah keberadaan Patent Foramen Ovale (PFO), yaitu lubang kecil yang mungkin tidak diketahui keberadaannya pada jantung.

Sekitar 25% populasi memiliki PFO, yang merupakan lubang yang seharusnya menutup setelah lahir. Jika tidak menutup, PFO dapat menyebabkan pencampuran darah kaya oksigen dan darah yang minim oksigen, sehingga meningkatkan risiko stroke.

"Kondisi ini sering tidak terdeteksi dan bisa menjadi masalah serius bagi kesehatan," kata seorang ahli jantung.

2. Diseksi Arteri

Diseksi arteri adalah kondisi lain yang berkontribusi terhadap terjadinya stroke pada orang di bawah 45 tahun. Sampai 25 persen stroke di usia muda dapat dikaitkan dengan robekan pada pembuluh darah leher.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari cedera akibat olahraga hingga penyebab spontan tanpa adanya trauma. Gejala yang sering muncul meliputi sakit kepala, sakit leher, serta masalah penglihatan. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berujung pada stroke yang berbahaya.

3. Gangguan Pembekuan Darah

Kondisi medis tertentu, seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah yang berpotensi memicu stroke pada individu muda.

Penyakit ini menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang berbahaya, dan stroke sering kali merupakan indikasi pertama dari masalah serius lainnya. Mengidentifikasi dan mengobati gangguan pembekuan darah ini secara dini sangat penting untuk mencegah stroke.

4. Penyalahgunaan Zat

Penyalahgunaan zat, terutama kokain, juga dapat berkontribusi terhadap risiko stroke. Kokain menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan penggumpalan sel darah.

Hal ini menjelaskan mengapa penggunaan narkoba menjadi faktor risiko yang signifikan bagi stroke di kalangan usia muda. Menghindari narkoba dan mengurangi konsumsi alkohol sangat disarankan untuk menjaga kesehatan.

5. Faktor Risiko Lain

Gaya hidup tidak sehat, termasuk merokok dan pola makan buruk, merupakan faktor risiko tambahan yang dapat memicu stroke pada orang muda.

Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta riwayat penyakit jantung juga berperan besar dalam meningkatkan risiko terkena stroke. Oleh karena itu, penting bagi individu muda untuk menjaga kesehatan jantung dengan berolahraga secara teratur, menerapkan pola makan sehat, dan menghindari kebiasaan buruk.

Ciri-Ciri Stroke di Usia Muda

Stroke umumnya lebih umum terjadi pada orang dewasa, namun risiko ini juga dapat menjangkiti orang muda. Memahami ciri-ciri stroke sangat penting untuk penanganan cepat. Berikut adalah gejala stroke yang perlu diwaspadai di usia muda:

1. Perubahan Fungsi Panca Indera

Gejala awal stroke seringkali muncul sebagai gangguan pada fungsi panca indera. Ini bisa berupa kehilangan kemampuan melihat, mendengar, atau merasakan. Jika Anda mulai merasakan hilang fungsi pada salah satu panca indera, jangan sepelekan, karena ini bisa menjadi tanda awal stroke.

2. Kehilangan Keseimbangan dan Kesadaran

Kehilangan keseimbangan yang menyebabkan kesulitan berjalan, serta kebingungan atau hilang ingatan, juga merupakan gejala stroke. Jika Anda mengalami pusing yang mengganggu kemampuan berjalan, segera periksakan diri ke dokter.

3. Masalah Saraf

Stroke berkaitan erat dengan gangguan saraf. Rasa kesemutan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, terutama wajah, tangan, atau kaki, perlu diwaspadai. Ini bisa menjadi tanda bahwa aliran darah ke otak terganggu.

4. Perubahan Mental

Perubahan mental seperti kebingungan atau kesulitan memahami percakapan juga dapat menandakan gejala stroke. Jika Anda merasa sulit untuk berkomunikasi, ini patut dicurigai sebagai gejala stroke.

5. Sakit Kepala Parah Mendadak

Sakit kepala yang datang tiba-tiba dan sangat intens, tanpa sebab jelas, harus diwaspadai. Jika disertai gejala lain seperti muntah atau nyeri pada leher, ini bisa menjadi indikasi stroke jenis tertentu.

6. Kesulitan Berbicara

Banyak yang mengalami kebingungan atau kesulitan berbicara saat mengalami stroke. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda tiba-tiba kesulitan berbicara, ini bisa menjadi tanda serius.

7. Gangguan Penglihatan

Penglihatan yang terganggu secara mendadak, seperti tidak dapat melihat jelas dengan satu mata atau kesulitan menggerakkan mata, juga bisa menjadi tanda stroke. 

 

Cara Mencegah Stroke di Usia Muda

Berikut adalah cara mencegah stroke di usia muda:

1. Pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi, kaya serat, dan rendah lemak jenuh serta gula. Fokus pada buah, sayuran, biji-bijian, dan ikan.

2. Olahraga teratur: Lakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu. Aktivitas seperti berjalan, berlari, atau bersepeda dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

3. Hindari merokok dan alkohol: Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan kerusakan pembuluh darah.

4. Kelola stres: Temukan cara efektif untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan.

5. Cek kesehatan rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan diabetes.

6. Tidur yang cukup: Pastikan mendapatkan tidur yang berkualitas dan cukup setiap malam untuk mendukung kesehatan otak dan jantung.

7. Hidrasi yang baik: Minum cukup air setiap hari untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal, termasuk sirkulasi darah.

8. Kenali gejala awal: Pahami dan waspadai gejala stroke agar bisa mendapatkan penanganan cepat jika diperlukan.

Stroke usia muda apakah bisa sembuh?

Ya, stroke pada usia muda bisa sembuh, terutama jika penanganan medis dilakukan dengan cepat. Prognosis pemulihan tergantung pada luas kerusakan otak, tipe stroke, dan program rehabilitasi yang diikuti.

Kenapa orang tiba-tiba stroke?

Orang bisa mengalami stroke tiba-tiba akibat gangguan aliran darah ke otak, yang bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan kebiasaan hidup tidak sehat juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke.

Bagaimana cara mencegah agar kita terhindar dari serangan stroke?

Untuk mencegah stroke, penting untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengatur diet seimbang, rutin berolahraga, dan menghindari rokok serta alkohol. Selain itu, kontrol tekanan darah, kolesterol, dan diabetes secara teratur juga sangat penting.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya