Penentuan Jadwal Sahur dan Batas Waktunya, Panduan Lengkap untuk Ibadah Puasa

Liputan6.com, Jakarta Memasuki bulan Ramadhan, umat Muslim mulai mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah jadwal sahur yang tepat. Penentuan jadwal sahur yang akurat menjadi kunci utama dalam memulai ibadah puasa dengan baik dan benar.

Di era modern ini, berbagai kemudahan telah tersedia untuk mengetahui jadwal sahur secara tepat. Namun, masih banyak yang kebingungan mengenai batasan waktu yang tepat untuk mengakhiri sahur. Beberapa beranggapan bahwa waktu imsak adalah batas akhir, sementara yang lain berpedoman pada adzan Subuh.

Pemahaman yang benar tentang jadwal sahur dan batas waktunya sangat penting untuk memastikan keabsahan puasa. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan detail mengenai penentuan jadwal sahur, waktu imsak, dan berbagai hal terkait yang perlu diketahui oleh umat Muslim.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber dasar hukum dan penjelasannya, pada Rabu (15/1).

Secara bahasa, imsak memiliki arti "menahan". Dalam konteks ibadah puasa, imsak diartikan sebagai waktu untuk menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan jima' (hubungan suami istri). Pemahaman ini didasarkan pada beberapa dalil yang kuat dalam Al-Qur'an dan Hadits.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 187:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

"Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam." (QS. Al-Baqarah: 187)

Dalam praktiknya di Indonesia, waktu imsak ditetapkan sekitar 10 menit sebelum waktu Subuh. Penetapan ini didasarkan pada hasil kesepakatan para ulama dan ahli falak yang telah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kehati-hatian dalam memulai ibadah puasa.

Batas Waktu Sahur yang Tepat

Mengenai batas waktu sahur, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang memberikan penjelasan yang sangat jelas. Dari Zaid bin Tsabit Ra., disebutkan:

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ. قُلْتُ : كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

"Kami telah makan sahur bersama Nabi SAW, kemudian ia mendirikan sholat. Aku berkata: berapakah lama jarak di antara adzan dan sahur? Ia mengatakan: berjarak kira-kira waktu membaca 50 ayat." (HR. Bukhari)

Berdasarkan hadits tersebut, para ulama menyimpulkan bahwa batas waktu sahur yang sesungguhnya adalah saat terdengarnya adzan Subuh, bukan waktu imsak. Waktu imsak hanyalah sebagai pengingat atau tanda kehati-hatian bahwa waktu Subuh akan segera tiba.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa ketentuan praktis yang perlu diperhatikan terkait waktu sahur:

• Jika adzan Subuh berkumandang saat masih ada makanan di mulut, maka makanan tersebut harus dikeluarkan (dilepeh). Hal ini sesuai dengan pendapat Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu'.
• Apabila seseorang mendengar adzan Subuh saat makanan atau minuman sudah berada di tangan, maka sebaiknya tidak dilanjutkan, karena waktu puasa sudah dimulai.
• Meskipun diperbolehkan makan hingga adzan Subuh, namun disarankan untuk tidak terlalu mepet dengan waktu adzan untuk menghindari keraguan dalam memulai puasa.
• Waktu sahur terbaik adalah di akhir malam, namun tetap memberikan waktu yang cukup untuk makan dengan tenang tanpa terburu-buru.

Hikmah dan Keutamaan Sahur

Sahur memiliki berbagai hikmah dan keutamaan yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadits yang menjelaskan keutamaan sahur diriwayatkan oleh Bukhari, dimana Rasulullah SAW bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

"Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari)

Beberapa hikmah dan keutamaan sahur antara lain:

• Memberikan kekuatan fisik untuk menjalankan ibadah puasa
• Mengikuti sunnah Rasulullah SAW
• Waktu yang mustajab untuk berdoa
• Kesempatan untuk melakukan berbagai amalan ibadah di waktu yang penuh berkah

Selain makan dan minum, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada waktu sahur:

1. Memperbanyak Istighfar

Waktu sahur merupakan waktu yang sangat baik untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

2. Membaca Al-Qur'an

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Muzammil ayat 6:

إِنَّ نَاشِئَةَ ٱللَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًٔا وَأَقْوَمُ قِيلًا

"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan."

3. Berdoa

Waktu sahur merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Dianjurkan untuk memanjatkan berbagai doa, termasuk doa sebelum makan dan doa niat puasa.

Penentuan waktu sahur yang tepat merupakan hal penting dalam menjalankan ibadah puasa. Meskipun waktu imsak sering dijadikan patokan, namun batas sebenarnya adalah ketika adzan Subuh berkumandang. Yang terpenting adalah mengambil sikap hati-hati (ihtiyath) dalam menentukan waktu berhenti makan dan minum.

Dengan memahami ketentuan dan panduan yang telah dijelaskan di atas, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Selain itu, pemahaman yang benar tentang waktu sahur juga akan membantu dalam memaksimalkan manfaat dan keutamaan sahur itu sendiri.