Sahur Kapan Idealnya? Berikut Waktu yang Dicontohkan Rasulullah

Waktu sahur ideal beragam, antara pukul 03.00-04.30 WIB, sesuaikan dengan waktu subuh lokal dan anjuran Rasulullah SAW di sepertiga malam akhir. Ketahui juga keutamaannya dan makanan sehat untuk sahur!

oleh Fitriyani Puspa Samodra Diperbarui 06 Mar 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 10:00 WIB
Ilustrasi sahur, buka puasa, Islami
Ilustrasi sahur, buka puasa, Islami. (Image by freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, datang dengan serangkaian ibadah yang penuh makna, termasuk sahur. Amalan sunnah yang dianjurkan ini bukan sekadar mengisi perut, namun juga menjadi momen penting untuk mempersiapkan diri menghadapi hari penuh puasa dengan energi dan semangat yang optimal.

Menyantap sahur, merupakan langkah awal untuk menapaki perjalanan spiritual dan fisik selama Ramadhan. Dengan mengonsumsi makanan dan minuman di waktu sahur, tubuh akan terisi energi untuk menjalani ibadah puasa dengan khusyuk dan penuh ketenangan.

Namun, pertanyaan mengenai waktu sahur ideal kerap muncul. Bagaimana menentukan waktu terbaik untuk berbuka sahur agar tidak terlewat dan puasa dapat dijalankan dengan sempurna? Berikut ulasan lebih lanjut tentang kapan waktu ideal sahur yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).

Promosi 1

Waktu Ideal Sahur sesuai yang Dicontohkan Rasulullah

Makan sahur merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW menekankan pentingnya mengakhirkan sahur hingga menjelang waktu Subuh. Hal ini sesuai dengan sabda beliau:

"Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur." (HR. Anas bin Malik RA)

Dengan demikian, waktu terbaik untuk sahur adalah di sepertiga terakhir malam, yaitu saat menjelang azan Subuh atau sekitar 10–15 menit sebelum imsak. Misalnya, jika imsak jatuh pada pukul 04.15, maka sahur yang ideal adalah sekitar pukul 04.00. Makan sahur terlalu awal, seperti pukul 01.00 atau 02.00, kurang dianjurkan karena efek kenyang tidak akan bertahan lama sepanjang hari. Oleh karena itu, jika seseorang bangun terlalu awal, disarankan untuk menunda sahur agar lebih mendekati waktu Subuh.

 

 

Keutamaan Sahur di Sepertiga Malam Terakhir

Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi dalam kitab Bahrul Fawaid, waktu sepertiga malam terakhir merupakan waktu yang paling didengar doanya oleh Allah SWT. Rasulullah SAW pun disebutkan sering kali menjalankan ibadah malam sebelum makan sahur, sehingga selain makan dan minum, umat Islam dianjurkan untuk mengisi waktu sahur dengan salat, zikir, dan doa agar mendapatkan keberkahan lebih.

Dalam sebuah riwayat, Zaid bin Tsabit menceritakan bahwa ia pernah sahur bersama Rasulullah SAW dan jarak antara selesainya sahur dengan salat Subuh kira-kira seukuran membaca 50 ayat Al-Qur'an. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah tidak makan terlalu jauh dari waktu Subuh, tetapi tetap memberi jeda sebelum azan berkumandang.

Imsak dan Batas Akhir Sahur

Secara hukum syariah, sahur masih boleh dilakukan hingga azan Subuh. Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam, menekankan bahwa secara bahasa, imsak berarti menahan diri. Oleh karena itu, meskipun tidak wajib, berhenti sahur saat imsak dianjurkan sebagai langkah kehati-hatian agar tidak ada makanan atau minuman yang masih tertelan ketika waktu Subuh tiba.

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, juga menambahkan bahwa berhenti sahur saat imsak bertujuan untuk memastikan puasa tetap sah dan menghindari risiko batal karena makanan masih berada di mulut atau tertelan setelah azan berkumandang.

 

Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Sahur

Rekomendasi Makanan Sahur Sehat untuk Menjaga Energi dan Kesehatan

Berikut adalah rekomendasi makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur untuk memenuhi kebutuhan energi dan menjaga kesehatan selama berpuasa:

1. Air Putih: Minumlah air putih secukupnya saat sahur untuk mencegah dehidrasi dan menjaga tubuh tetap terhidrasi selama berpuasa.

2. Buah Segar: Konsumsi buah-buahan segar seperti semangka, apel, pisang, dan melon. Buah-buahan mengandung vitamin, mineral, dan air yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan memenuhi kebutuhan cairan.

3. Sup Sayur: Sup sayur kaya akan serat dan nutrisi dari berbagai macam sayuran seperti wortel, kentang, kembang kol, dan brokoli. Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

4. Makanan Berprotein Tinggi: Makanan berprotein tinggi seperti susu, telur, ikan, ayam, dan daging sapi membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Pastikan untuk membuang lemak pada daging sebelum diolah untuk menghindari peningkatan kadar kolesterol jahat.

5. Karbohidrat Kompleks: Pilih karbohidrat kompleks seperti oatmeal, gandum utuh, nasi merah, dan ubi jalar yang dicerna secara perlahan dan memberikan energi berkelanjutan.

6. Lemak Sehat: Konsumsi lemak sehat secukupnya seperti alpukat, ikan, yogurt, minyak zaitun, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.

7. Kacang-Kacangan: Kacang merah, kacang kedelai, dan kacang-kacangan lainnya kaya akan serat, protein, dan polifenol. Serat mengontrol nafsu makan, protein membangun jaringan, dan polifenol melindungi tubuh dari radikal bebas.

Tips Tambahan:

  • Hindari makanan manis dan berlemak tinggi saat sahur karena dapat menyebabkan cepat lapar dan meningkatkan kadar gula darah.
  • Makan sahur dengan porsi sedang dan jangan makan terlalu banyak.
  • Jangan makan terlalu dekat dengan waktu imsak.
  • Konsumsi makanan yang mudah dicerna.
  • Istirahat yang cukup sebelum sahur.

Dengan mengonsumsi makanan yang tepat dan sehat saat sahur, Anda dapat menjaga energi dan kesehatan tubuh selama berpuasa.

Apakah Tidur Setelah Sahur Baik Bagi Kesehatan?

Tidur setelah sahur adalah kebiasaan yang sulit dihindari bagi banyak orang yang menjalankan puasa Ramadan. Rasa kantuk yang muncul setelah makan sahur dapat disebabkan oleh kurangnya jam tidur pada malam hari atau karena terlalu kenyang setelah makan. Namun, apakah tidur setelah sahur baik bagi kesehatan? Berikut ulasannya.

Dampak Tidur Setelah Sahur terhadap Kesehatan

1. Risiko Refluks Asam Lambung (GERD)

Tidur dalam posisi berbaring setelah sahur dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Kondisi ini dapat menimbulkan sensasi terbakar di dada, nyeri, mual, hingga muntah. Risiko ini meningkat jika makanan yang dikonsumsi mengandung banyak lemak, pedas, atau asam.

2. Gangguan Pencernaan

Tidur segera setelah makan dapat memperlambat proses pencernaan karena metabolisme tubuh menurun saat tidur. Akibatnya, makanan yang belum sepenuhnya dicerna dapat menyebabkan perut kembung, begah, atau gangguan lainnya.

3. Peningkatan Rasa Lelah

Meskipun tidur setelah sahur tampak seperti solusi untuk mengatasi kantuk, kenyataannya hal ini dapat membuat tubuh merasa lebih lelah setelah bangun. Hal ini disebabkan oleh metabolisme tubuh yang terhenti mendadak, sehingga energi tidak terdistribusi secara optimal.

Posisi Tidur yang Lebih Baik Setelah Sahur

Namun apabila sulit menahan kantuk setelah sahur, beristirahat dengan posisi tiduran setengah duduk dapat dilakukan untuk meminimalisir resiko negatif bagi kesehatan. Caranya adalah dengan menyanggah punggung menggunakan bantal agar lambung tetap berada di bawah dan tidak menyebabkan refluks asam lambung.

Namun, perlu dicatat bahwa posisi ini hanya untuk beristirahat dan bukan untuk benar-benar tidur. Sebaiknya tidur ditunda minimal 2 jam setelah makan agar sistem pencernaan dapat bekerja dengan optimal.

Tips Menghindari Kantuk Setelah Sahur

Agar tidak mengantuk setelah makan sahur, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:

1. Konsumsi makanan dalam porsi yang cukup

Hindari makan berlebihan, terutama makanan tinggi karbohidrat dan lemak yang dapat membuat tubuh bekerja lebih keras dalam mencernanya.

2. Pilih sumber karbohidrat kompleks

Ganti nasi putih atau mi dengan nasi merah, roti gandum, atau oatmeal untuk memberikan energi yang lebih stabil dan mengurangi kantuk.

3. Batasi konsumsi kafein

Kafein memang dapat memberikan efek segar sesaat, tetapi setelah efeknya hilang, rasa kantuk bisa muncul lebih parah.

4. Lakukan aktivitas ringan

Berjalan kaki selama 10-15 menit setelah sahur dapat membantu mempercepat proses pencernaan dan mengurangi rasa kantuk.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya