Liputan6.com, Jakarta Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4 Masehi. Berlokasi di Muara Kaman, Kalimantan Timur, di tepi Sungai Mahakam, kerajaan ini menjadi bukti awal pengaruh Hindu di Nusantara. Kudungga adalah sosok penting di balik berdirinya kerajaan ini kala itu.
Melalui penemuan tujuh prasasti Yupa, para sejarawan berhasil merekonstruksi perjalanan sejarah Kutai yang dahulu sempat jadi salah satu pusat peradaban Hindu, hingga puncak kejayaan di bawah Raja Mulawarman. Peninggalan ini tidak hanya menjadi bukti arkeologis tetapi juga pengingat akan pentingnya peran Kerajaan Kutai dalam membentuk tradisi dan budaya di Indonesia.
Advertisement
Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai pendiri, raja-raja yang memerintah, serta perjalanan Kerajaan Kutai yang menjadi model awal peradaban Hindu di Nusantara. Yuk simak informasinya, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Kamis (16/1).
Advertisement
Sejarah Awal Kerajaan Kutai: Bermula dari Tahun 400 Masehi
Dilansir dari laman idsejarah.net, Kerajaan Kutai berdiri sekitar tahun 400 M di tepi Sungai Mahakam, dengan Kudungga sebagai pendirinya. Sebelum pengaruh Hindu masuk, Kudungga adalah kepala suku yang memimpin komunitas lokal. Proses Indianisasi yang dibawa oleh pedagang dan brahmana dari India mengubah sistem pemerintahan Kutai dari pola kesukuan menjadi kerajaan bercorak Hindu.
Putra Kudungga, Aswawarman, memainkan peran penting dalam memperkuat pemerintahan Kutai. Ia dianggap sebagai wangsakerta atau pendiri dinasti kerajaan, yang memperluas wilayah kekuasaan dan memperkenalkan tradisi Hindu seperti upacara Aswamedha.
Pada masa Raja Mulawarman, putra Aswawarman, Kutai mencapai puncak kejayaannya. Mulawarman dikenal sebagai raja dermawan yang memberikan banyak hadiah kepada brahmana, termasuk sedekah 20.000 ekor sapi yang tercatat dalam prasasti Yupa.
Advertisement
Didirikan oleh Kudungga yang Merupakan Kepala Suku
Raja Kudungga adalah sosok pertama yang memerintah di Kerajaan Kutai sekaligus menjadi tokoh penting dalam transisi sistem pemerintahan di wilayah tersebut. Sebelum pengaruh Hindu masuk, Kudungga dikenal sebagai kepala suku yang memimpin komunitas lokal dengan sistem kesukuan. Kehadiran agama Hindu membawa perubahan signifikan, mengubah sistem kesukuan menjadi kerajaan yang terstruktur, di mana Kudungga mengangkat dirinya sebagai raja pertama dan memulai tradisi pemerintahan turun-temurun.
Sebagai pendiri Kerajaan Kutai Martapura, Kudungga memerintah sekitar tahun 400 Masehi atau abad ke-4 Masehi dengan gelar Maharaja Kudungga Anumerta Dewawarman. Pada masa awal pemerintahannya, sistem pemerintahan belum sepenuhnya terorganisasi dengan baik. Kutai masih merupakan komunitas yang berkembang secara bertahap menuju bentuk kerajaan yang lebih sistematis seiring masuknya pengaruh budaya Hindu yang dibawa oleh pedagang dan brahmana dari India.
Kabarnya Kudungga merupakan nama asli suku Kalimantan dan sosoknya merupakan keturunan asli tanah Borneo itu.
Raja-raja yang Pernah Memerintah Kerajaan Kutai
Dilansir dari rri.co.id, berikut adalah daftar raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai berdasarkan prasasti Yupa dan sumber sejarah lainnya:
- Kudungga: Pendiri kerajaan dan raja pertama, yang memulai transisi dari sistem kesukuan ke kerajaan bercorak Hindu.
- Aswawarman: Anak Kudungga yang dianggap sebagai pendiri dinasti dan memperkuat tradisi Hindu dalam kerajaan.
- Mulawarman: Raja terbesar yang membawa Kutai pada masa kejayaan dan dikenal atas kedermawanannya.
- Maharaja Wijayawarman: Melanjutkan pemerintahan dengan menjaga kestabilan kerajaan.
- Maharaja Candrawarman: Dikenal atas upaya diplomasi dan menjaga hubungan dengan kerajaan lain.
Setiap raja memberikan kontribusi penting bagi keberlangsungan Kerajaan Kutai, baik dalam aspek politik, budaya, maupun agama.
Advertisement
Prasasti Yupa: Bukti Keberadaan Kerajaan Hindu Tertua
Prasasti Yupa adalah sumber utama yang mengungkap sejarah Kerajaan Kutai. Tujuh prasasti berbentuk tiang batu ini ditemukan di Muara Kaman dan ditulis dalam huruf Pallawa menggunakan bahasa Sanskerta.
Prasasti ini mencatat aktivitas keagamaan, silsilah raja, serta kehidupan sosial masyarakat Kutai. Salah satu prasasti yang paling terkenal adalah yang mencatat sedekah 20.000 ekor sapi oleh Raja Mulawarman kepada brahmana, menunjukkan kemakmuran dan kedermawanan kerajaan.
Keberadaan prasasti Yupa menjadikan Kerajaan Kutai sebagai model awal peradaban Hindu di Nusantara dan membuktikan pengaruh kuat budaya India dalam pembentukan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Transformasi Kutai: Dari Hindu ke Islam
Pada abad ke-16, Kerajaan Kutai mengalami perubahan besar ketika wilayahnya ditaklukkan oleh Kerajaan Kutai Kartanegara, yang kemudian menjadi kesultanan bercorak Islam. Transformasi ini ditandai dengan perubahan gelar raja menjadi sultan, mencerminkan pengaruh agama Islam yang semakin besar di kawasan tersebut.
Di bawah Sultan Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, Kutai Kartanegara berhasil mengintegrasikan tradisi Hindu dari Kerajaan Kutai Martapura dengan nilai-nilai Islam. Perubahan ini tidak hanya memperluas wilayah kekuasaan tetapi juga menciptakan identitas baru bagi kerajaan.
Hingga kini, Tenggarong, ibu kota Kutai Kartanegara, menjadi pusat pemerintahan dan menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang mencerminkan perjalanan panjang kerajaan ini.
Advertisement
Pengaruh Kerajaan Kutai dalam Peradaban Nusantara
Dalam Liputan6 Feeds, sebagai kerajaan Hindu pertama, Kutai memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan budaya dan agama di Nusantara. Berikut adalah beberapa kontribusinya:
- Penyebaran Agama Hindu: Kutai menjadi pintu masuk pengaruh Hindu yang menyebar ke berbagai wilayah Indonesia.
- Model Pemerintahan: Sistem pemerintahan berbasis dewaraja menjadi inspirasi bagi kerajaan-kerajaan berikutnya.
- Seni dan Arsitektur: Tradisi seni ukir dan pembangunan tempat ibadah yang bercorak Hindu memperkaya budaya lokal.
- Sistem Tulisan: Penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta memperkenalkan sistem tulisan baru di Nusantara.
Pengaruh Kerajaan Kutai tidak hanya terbatas pada masa kejayaannya, tetapi juga membentuk fondasi bagi peradaban Hindu-Buddha di Indonesia.
1. Siapa pendiri Kerajaan Kutai?
Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kudungga, yang awalnya merupakan kepala suku di Kalimantan Timur.
Advertisement
2. Apa prasasti yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Kutai?
Prasasti Yupa adalah bukti utama keberadaan Kerajaan Kutai, mencatat berbagai informasi tentang kehidupan dan pemerintahan di kerajaan ini.
3. Siapa raja terbesar di Kerajaan Kutai?
Raja terbesar adalah Mulawarman, yang dikenal atas kedermawanannya dan membawa Kutai pada masa kejayaan.
Advertisement
4. Apa yang menyebabkan transformasi Kutai dari Hindu ke Islam?
Transformasi ini terjadi pada abad ke-16 ketika Kutai Kartanegara menaklukkan Kutai Martapura dan mengadopsi Islam sebagai agama resmi.
5. Di mana peninggalan Kerajaan Kutai disimpan?
Sebagian besar peninggalan disimpan di Museum Mulawarman, Tenggarong, Kalimantan Timur.
Â
Advertisement