Liputan6.com, Jakarta Berbicara tentang makanan khas Brunei Darussalam tidak bisa dilepaskan dari kekayaan rempah dan bumbu khas Melayu yang menjadi ciri khas masakan negeri ini. Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, makanan khas Brunei Darussalam memiliki karakteristik unik yang memadukan tradisi kuliner Melayu dengan sentuhan modern khas negara sultan ini.
Keberagaman makanan khas Brunei Darussalam tercermin dari berbagai hidangan yang tersaji, mulai dari makanan berat seperti Ambuyat dan Nasi Katok, hingga kudapan tradisional seperti Kue Cincin dan Kue Calak. Setiap hidangan memiliki cerita dan sejarahnya sendiri, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Advertisement
Bagi Anda yang berencana mengunjungi negara ini atau sekadar ingin mengenal lebih dalam tentang makanan khas Brunei Darussalam, artikel ini akan mengulas 12 hidangan ikonik yang wajib Anda coba.
Advertisement
Mari kita telusuri lebih dalam berbagai hidangan lezat ini yang terbagi dalam beberapa kategori berikut ini, yang telah Liputan6.com susun pada Selasa (21/1).
Hidangan Utama Tradisional
1. Ambuyat: Si Raja Meja Makan Brunei
Ambuyat merupakan hidangan yang paling dikenal sebagai makanan nasional Brunei Darussalam. Terbuat dari sagu yang diolah hingga membentuk tekstur kenyal seperti lem putih, Ambuyat memiliki kemiripan dengan Papeda yang populer di Indonesia bagian timur.
Cara menyantap Ambuyat cukup unik, yaitu dengan menggunakan candas (sumpit khusus berbentuk garpu dua) yang diputar untuk mengambil sagu, kemudian dicelupkan ke dalam kuah pendamping. Hidangan ini biasanya disajikan dengan cacah atau sambal dan sup ikan kuah kuning yang gurih, menciptakan harmoni rasa yang khas di lidah.
2. Nasi Katok: Comfort Food Rakyat Brunei
Nasi Katok adalah bukti nyata bahwa makanan sederhana bisa menjadi favorit semua kalangan. Mirip dengan konsep nasi kucing di Indonesia, hidangan ini terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan potongan ayam goreng berbumbu khas Brunei dan sambal yang pedas menggigit.
Yang menarik, harga Nasi Katok sangat terjangkau dan bisa ditemukan hampir di setiap sudut kota. Porsinya yang pas dan rasanya yang konsisten membuat hidangan ini menjadi pilihan favorit untuk makan siang atau makan malam yang cepat dan memuaskan.
Advertisement
Hidangan Berbahan Dasar Daging
3. Belutak: Sosis Tradisional Brunei
Belutak adalah interpretasi unik Brunei terhadap sosis tradisional. Terbuat dari daging sapi yang digiling dan dibumbui dengan rempah-rempah khas Brunei, Belutak memiliki cita rasa yang kompleks dan berbeda dari sosis pada umumnya.
Proses pembuatannya yang teliti melibatkan pencampuran bumbu-bumbu pilihan seperti ketumbar, jintan, bawang putih, dan rempah rahasia lainnya yang membuat Belutak memiliki karakter rasa tersendiri. Hidangan ini bisa dinikmati sebagai lauk pendamping atau camilan yang dimakan dengan sambal khas Brunei.
4. Hati Buyah: Sajian Istimewa Berbahan Jeroan
Meskipun namanya mengandung kata "hati", Hati Buyah sebenarnya dibuat dari paru-paru sapi atau kadang menggunakan daging sapi dan limpa. Hidangan ini merupakan contoh sempurna bagaimana kuliner Brunei mampu mengolah jeroan menjadi hidangan yang lezat dan bernilai tinggi.
Proses pembuatannya melibatkan marinasi dengan bumbu rempah khas Brunei dan kecap yang memberikan rasa manis gurih yang khas. Disajikan dalam bentuk tusukan, Hati Buyah sering menjadi hidangan istimewa dalam berbagai acara dan perayaan.
Hidangan Berkuah
5. Soto Brunei: Sentuhan Lokal pada Hidangan Regional
Soto Brunei adalah bukti nyata bahwa kuliner nusantara memiliki beragam interpretasi di berbagai negara. Dengan kuah bening kecokelatan yang gurih, Soto Brunei memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari variasi soto lainnya di Asia Tenggara.
Hidangan ini terdiri dari potongan daging atau ayam, mie, dan berbagai sayuran yang disajikan dalam kuah kaldu yang kaya rasa. Soto Brunei paling nikmat dinikmati saat cuaca dingin atau hujan, memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi yang menyantapnya.
6. Mie Goreng Brunei: Paduan Rasa Pedas dan Gurih
Meskipun terlihat seperti mie goreng pada umumnya, Mie Goreng Brunei memiliki keunikan tersendiri berkat penggunaan sambal khas Brunei dan saus tiram yang melimpah. Hidangan ini populer sebagai makanan malam yang bisa ditemukan di berbagai warung dan pedagang kaki lima.
Proses memasaknya melibatkan teknik khusus dimana mie digoreng dengan api besar untuk menciptakan aroma "wok hei" yang khas, sementara bumbu-bumbu yang digunakan memberikan lapisan rasa yang kompleks pada setiap suapan.
Advertisement
Kue dan Jajanan Tradisional
7. Kue Cincin: Camilan Manis Renyah Khas Brunei
Kue Cincin adalah kudapan tradisional yang memiliki tekstur renyah dan rasa manis yang khas. Bentuknya yang unik menyerupai kembang goyang Indonesia menjadi daya tarik tersendiri, meskipun memiliki cita rasa yang berbeda.
Terbuat dari tepung beras pilihan yang diolah dengan teliti, Kue Cincin merupakan salah satu jajanan tradisional yang masih bertahan dan digemari hingga saat ini. Proses pembuatannya yang rumit membutuhkan keahlian khusus untuk mencapai tekstur dan rasa yang sempurna.
8. Kue Celurut: Perpaduan Gurih dan Manis
Kue Celurut atau Kuih Celurut merupakan kudapan tradisional yang mencerminkan keahlian kuliner Brunei dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan yang istimewa. Terbuat dari tepung beras, gula merah, dan santan, kue ini dibungkus dengan daun kelapa muda yang memberikan aroma alami yang menggoda.
Proses pembuatannya yang tradisional dan penggunaan bahan-bahan alami membuat Kue Celurut menjadi salah satu warisan kuliner yang patut dilestarikan. Hidangan ini paling nikmat dinikmati di sore hari bersama secangkir kopi atau teh.
9. Pulut Panggang: Hidangan Nasi Ketan Panggang Aromatis
Pulut Panggang merupakan salah satu makanan tradisional yang mencerminkan keahlian kuliner Brunei dalam mengolah beras ketan. Hidangan ini dibuat dengan perpaduan beras ketan, santan, gula, dan garam yang dimasak hingga sempurna, kemudian dibungkus dengan daun pisang sebelum dipanggang di atas bara api.
Yang membuat Pulut Panggang istimewa adalah tambahan isian daging atau ikan yang memberikan dimensi rasa gurih yang kaya. Proses pemanggangan dengan daun pisang tidak hanya memberikan aroma khas, tetapi juga menciptakan tekstur yang unik dimana bagian luar sedikit keras sementara bagian dalam tetap lembut dan pulen.
Hidangan Fusion dan Modern
10. Salad Udang: Perpaduan Kuliner Belanda dan Melayu
Salad Udang merupakan bukti nyata bagaimana kuliner Brunei dapat mengadopsi dan mengadaptasi pengaruh asing menjadi hidangan yang unik. Lahir dari perpaduan masakan Belanda dan Melayu, hidangan ini menampilkan kesegaran bahan-bahan lokal dengan presentasi yang modern.
Kombinasi udang segar dengan potongan mangga, mentimun, selada, dan aneka sayuran lainnya menciptakan harmoni rasa yang menyegarkan. Saus pedas gurih yang menjadi signature dressing-nya memberikan sentuhan khas Brunei yang membedakannya dari salad udang di negara lain.
11. Katilapam: Suguhan Mewah Perjamuan Kerajaan
Katilapam memiliki posisi istimewa dalam kuliner Brunei sebagai hidangan yang pada masa lalu hanya disajikan dalam perjamuan-perjamuan penting. Terbuat dari olahan tepung beras pilihan, Katilapam disajikan dengan cara yang unik di atas wadah yang terbuat dari anyaman daun kelapa.
Proses pembuatan Katilapam memerlukan keahlian khusus dan perhatian detail yang tinggi, menjadikannya salah satu hidangan yang mencerminkan kehalusan dan keanggunan kuliner istana Brunei. Meskipun saat ini lebih mudah ditemui, Katilapam tetap menjaga reputasinya sebagai hidangan berkelas.
12. Kue Calak: Perpaduan Manis Gurih dalam Satu Gigitan
Kue Calak menawarkan pengalaman kuliner yang unik dengan memadukan berbagai tekstur dan rasa dalam satu hidangan. Terbuat dari kombinasi terigu, santan, daging sapi cincang, kacang, dan sayuran, kue tradisional ini menghadirkan sensasi rasa yang kompleks - manis, gurih, dan sedikit pedas dalam setiap gigitan.
Keunikan Kue Calak terletak pada kemampuannya menyatukan bahan-bahan yang tampaknya tidak biasa menjadi hidangan yang harmonis. Proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan ketelitian menjadikannya salah satu warisan kuliner Brunei yang patut dilestarikan.
Advertisement