12 Jenis Serangga yang Aman Dimakan dan Kaya Gizi, Simak Keamanan Konsumsinya

Artikel ini membahas berbagai jenis serangga dan ulat yang kaya nutrisi, kandungan gizinya, serta potensi serangga sebagai sumber protein alternatif berkelanjutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2025, 16:30 WIB
Ilustrasi jangkrik, serangga famili Gryllidae
Ilustrasi jangkrik, serangga famili Gryllidae (Pixabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, serangga ternyata menyimpan segudang nutrisi yang luar biasa! Dari jangkrik hingga rayap, berbagai jenis serangga dan ulat kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Serangga umumnya aman untuk dikonsumsi manusia, asalkan dipersiapkan dan dimasak dengan benar.

Faktanya, mengonsumsi serangga merupakan praktik yang lazim di banyak budaya di seluruh dunia dan dikenal sebagai entomofagi. Entomofagi adalah praktik memakan serangga sebagai bagian dari pola makan manusia. Kata ini berasal dari bahasa Yunani: entomon (serangga) dan phagein (makan). Praktik ini sudah dilakukan selama ribuan tahun di berbagai budaya, terutama di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Keberadaan mereka semakin mendapat perhatian sebagai sumber protein alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Namun, apa saja jenis serangga dan ulat yang paling kaya nutrisi, dan apa yang membedakan kandungan gizinya? Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, beberapa serangga yang lazim dikonsumsi manusia dan kandungan gizinya.

1. Jangkrik (Cricket)

Kandungan Nutrisi: Kaya protein, asam lemak omega-3, dan zat besi.

Cara Penyajian: Bisa digoreng, dipanggang, atau dijadikan tepung untuk campuran makanan seperti roti dan protein bar.

Populer di: Thailand, Meksiko, dan negara-negara Asia Tenggara.

2. Belalang dan Kepik (Grasshoppers & Locusts)

Kandungan Nutrisi: Sumber protein tinggi, rendah lemak.

Cara Penyajian: Biasanya digoreng dengan bumbu atau direbus, dan sering dijadikan camilan.

Populer di: Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

3. Ulat Sagu (Sago Grubs)

Nama Ilmiah: Rhynchophorus ferrugineus (larva kumbang merah kelapa).

Kandungan Nutrisi: Tinggi lemak sehat dan protein.

Cara Penyajian: Bisa dimakan mentah, digoreng, atau dibakar. Merupakan makanan khas di Papua dan beberapa wilayah Asia Tenggara.

Populer di: Indonesia (Papua), Malaysia, Thailand.

4. Semut dan Larvanya (Ants & Ant Larvae)

Kandungan Nutrisi: Kaya protein, asam amino, dan vitamin C (terutama semut merah).

Cara Penyajian: Sering digunakan dalam salad, saus, atau masakan berbumbu.

Populer di: Thailand, Kolombia, dan Meksiko.

5. Lebah, Tawon, dan Larvanya (Bees, Wasps, & Their Larvae)

Kandungan Nutrisi: Protein, vitamin B, dan lemak sehat.

Cara Penyajian: Larva lebah sering dimasak dengan nasi atau sup.

Populer di: Jepang (dish hachinoko), Cina.

6. Kumbang Roti (Mealworm Beetles & Larvae)

Kandungan Nutrisi: Protein tinggi dan lemak baik.

Cara Penyajian: Dipanggang atau digoreng, juga bisa diolah menjadi tepung untuk campuran makanan.

Populer di: Eropa, terutama dalam industri makanan ramah lingkungan.

7. Kepompong Ulat Sutra (Silkworm Pupae)

Kandungan Nutrisi: Kaya protein dan asam lemak omega-3.

Cara Penyajian: Direbus atau digoreng, biasanya dijadikan camilan atau campuran sup.

Populer di: Korea sebagai camilan "beondegi" dan juga di Cina dan Thailand.

8. Rayap (Termites)

Kandungan Nutrisi: Protein tinggi dan zat besi.

Cara Penyajian: Digoreng atau dipanggang, sering menjadi bagian dari makanan tradisional.

Populer di: Afrika dan Asia.

9. Kumbang Air Raksasa (Giant Water Bugs)

Kandungan Nutrisi: Protein tinggi.

Cara Penyajian: Biasanya direbus atau digoreng, dan dijadikan camilan atau bahan sambal.

Populer di: Thailand, Laos, dan Filipina.

10. Larva Kumbang (Beetle Grubs)

Kandungan Nutrisi: Protein, lemak sehat, dan serat.

Cara Penyajian: Digoreng, direbus, atau dipanggang.

Populer di: Afrika dan Amerika Latin.

11. Ulat Jati

Nama Ilmiah: Hyblaea puera.

Nutrisi: Tinggi protein dan lemak.

Cara Konsumsi:Biasanya digoreng dengan bumbu.

Populer di daerah pedesaan Indonesia, terutama di sekitar perkebunan jati.

12. Ulat Bambu (Bamboo Worm)

Nama Ilmiah: Omphisa fuscidentalis.

Nutrisi: Protein tinggi dan kaya akan energi.

Cara Konsumsi: Digoreng sebagai camilan renyah.

Sering dijual di pasar makanan di Thailand dan Laos.

Keamanan Konsumsi

  1. Sumber Serangga: Serangga harus berasal dari sumber yang bersih dan terpercaya. Serangga liar berpotensi terpapar pestisida atau polutan. Sebaiknya membeli serangga yang dibudidayakan secara khusus untuk konsumsi manusia. Jika Anda ingin mencoba, pastikan membeli dari penjual yang terpercaya atau mempersiapkan dengan benar agar aman dikonsumsi.
  2. Proses Pengolahan: Serangga perlu dibersihkan dengan baik dan dimasak untuk menghindari kontaminasi bakteri atau parasit. Pemanasan, seperti memanggang atau merebus, biasanya cukup untuk membunuh patogen.
  3. Alergi: Beberapa orang mungkin alergi terhadap protein serangga, terutama jika memiliki alergi terhadap makanan laut seperti udang atau kepiting. Serangga dan krustasea memiliki protein serupa.
  4. Jenis Serangga: Tidak semua serangga aman dimakan. Pastikan hanya mengonsumsi serangga yang sudah dikenal sebagai bahan pangan, seperti jangkrik, ulat sagu, belalang, atau semut.

Hal yang Harus Diwaspadai saat Makan Serangga

Hindari serangga dari daerah yang terkontaminasi pestisida atau limbah. Jangan makan serangga mentah karena berisiko membawa bakteri seperti Salmonella.

Beberapa serangga memiliki senyawa beracun secara alami, seperti kantaridin pada jenis kumbang tertentu. Konsumsi tanpa pengetahuan dapat membahayakan tubuh.

Perhatikan kandungan logam berat, terutama jika serangga berasal dari daerah yang tercemar.

Jika Anda memiliki masalah pencernaan atau kondisi kesehatan lain yang sensitif, konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba makanan baru seperti serangga.

Meskipun entomofagi masih dianggap tabu di beberapa budaya, minat terhadap konsumsi serangga sedang meningkat, terutama sebagai solusi untuk masalah keberlanjutan pangan di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya