Kronologi Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak di Pantai Drini Gunungkidul, Tiga Dinyatakan Tewas

Tiga siswa SMPN 7 Mojokerto tewas terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul; satu lainnya masih hilang.

oleh Nurul Diva diperbarui 29 Jan 2025, 10:54 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 10:25 WIB
Ilustrasi Tenggelam (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Tenggelam (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan outing class oleh siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul justru berubah menjadi tragedi. Selasa, 28 Januari 2025, belasan siswa terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Insiden ini menyebabkan tiga siswa meninggal dunia, sementara satu siswa lainnya masih dinyatakan hilang. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tragedi bermula saat para siswa melakukan aktivitas di sekitar area pantai dan bermain air. Secara tiba-tiba ombak kemudian datang dan menyeret mereka ke tengah laut. 

Ketiga jenazah siswa yang meninggal telah dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman masing-masing pada Selasa malam. Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan laut yang kerap terjadi di pantai selatan Yogyakarta akibat arus kuat dan keberadaan palung laut yang berbahaya. Berikut kronologi lengkapnya, dirangkum Liputan6, Rabu (29/1).

Kronologi Peristiwa Terseret Ombak

Rombongan SMPN 7 Mojokerto yang terdiri dari 257 orang tiba di Restoran Hutama Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, sekitar pukul 04.00 WIB. Setelah sarapan, beberapa siswa bermain di sisi barat pantai, tepatnya di jalur kapal yang juga merupakan area rip current. Tanpa disadari, mereka terseret arus kuat ke tengah laut dan tenggelam.

Petugas SAR Linmas yang berjaga berusaha mengevakuasi korban menggunakan kapal jungkung. Sebanyak sembilan siswa berhasil diselamatkan dan dibawa ke RSUD Saptosari dalam kondisi syok dan lemas akibat menelan air laut. Sayangnya, tiga siswa ditemukan meninggal dunia setelah tersangkut di palung dengan kedalaman sekitar 10 meter. Satu siswa lainnya masih dinyatakan hilang dan pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan.

"Tim sudah berhasil menemukan tiga korban, sayangnya mereka ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron Surisdiyanto, dikutip dari ANTARA.

Satu Masih Hilang

Setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut, tim SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron bersama tim gabungan segera melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Sekitar pukul 10.45 WIB, tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar 100 meter dari bibir pantai.

Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Saptosari untuk penanganan lebih lanjut dan identifikasi. Sementara itu, upaya pencarian terhadap satu siswa yang masih hilang terus dilakukan dengan harapan dapat segera ditemukan.

"Saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap satu korban lain yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya," ujarnya, lagi.

Proses Pemulangan ke Mojokerto

Jenazah tiga siswa yang meninggal dunia tiba di rumah duka masing-masing pada Selasa (28/01) malam, sekitar satu jam setelah rombongan siswa peserta outing class tiba di sekolah sekitar pukul 21.00 WIB.

Ketiga jenazah kemudian langsung dimakamkan di pemakaman umum di tempat tinggal masing-masing. Kedatangan rombongan outing class di halaman sekolah turut disambut isak tangis para keluarga korban, termasuk hadir pejabat wali kota setempat.

Kegiatan doa bersama kemudian dilangsungkan oleh para siswa dan guru, kemudian siswa-siswa yang hadir turut diberikan motivasi agar mengiklaskan kepergian korban dan bisa tetap semangat menghadapi masa depan meskipun mengalami pengalaman kelam ini.

Adapun korban selamat meliputi: Firnanda Rahmadani, Bintang Kenzi, Petra Agustino, Refana Bagas, M. Zaki zaki6, Arizona Reza, Ahmad Muzaki, Ainoah, Raditya rangga.

Sedangkan korban meninggal adalah, Alfian Aditya pratama, Malfen Yusuf dan Baihaki F. Untuk, satu yang hilang adalah Rifki Yoda Pratama.

Pantai Selatan Yogyakarta Memiliki Palung Laut yang Terlarang

Pantai selatan Yogyakarta dikenal memiliki karakteristik yang berbeda dengan pantai lainnya. Keberadaan palung laut dengan arus yang kuat (rip current) menjadi alasan utama mengapa area ini sangat terlarang untuk dijadikan sebagai area bermain air.

Arus balik ini dapat menyeret perenang ke tengah laut dengan kecepatan yang tinggi, sehingga menyulitkan korban untuk kembali ke tepi pantai. Selain itu, gelombang tinggi dan kondisi dasar laut yang curam menambah risiko bagi siapa saja yang berenang di pantai selatan. Oleh karena itu, wisatawan diimbau untuk mematuhi rambu-rambu peringatan dan arahan petugas setempat demi keselamatan.

"Selain memasang bendera merah, kami juga memasang papan - papan peringatan atau larangan, " ujar, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, merujuk RRI.

Sering Terjadi Kecelakaan di Laut Selatan Yogyakarta

Kecelakaan laut di pantai selatan Yogyakarta bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, beberapa insiden serupa telah menelan korban jiwa akibat terseret arus balik. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, seperti pemasangan rambu peringatan dan patroli rutin oleh petugas SAR, masih banyak wisatawan yang mengabaikan peringatan tersebut.

Selain itu, minimnya pengetahuan tentang bahaya rip current dan kurangnya kesadaran akan kondisi pantai menambah risiko terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya pantai selatan perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

"Sebenarnya, kami juga cukup kesulitan akan karakter Pantai Selatan yang disamakan dengan pantai - pantai lain. Belum lagi, minim petugas yang tidak bisa menempati setiap meter," tambahnya.

Q: Mengapa pantai selatan Yogyakarta berbahaya untuk berenang?

A: Pantai selatan Yogyakarta memiliki arus balik (rip current) yang kuat dan palung laut yang dalam, sehingga berisiko tinggi bagi perenang.

Q: Apa itu rip current?

A: Rip current adalah arus kuat yang bergerak dari pantai menuju laut, mampu menyeret perenang ke tengah laut dengan cepat.

Q: Bagaimana cara menghindari bahaya saat berwisata ke pantai selatan?

A: Wisatawan sebaiknya mematuhi rambu peringatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya