Apa Artinya THR Lebaran? Begini Ketentuannya di Indonesia

Artikel ini menjelaskan apa itu THR Lebaran, ketentuannya di Indonesia, dan memberikan tips bermanfaat untuk mengalokasikannya dengan bijak menjelang hari raya.

oleh Laudia Tysara diperbarui 15 Feb 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2025, 14:30 WIB
mimpi menemukan uang kertas banyak
mimpi menemukan uang kertas banyak ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Lebaran, istilah "THR" sering kita dengar. Tapi, apa sebenarnya arti THR? Bagi pekerja di Indonesia, memahami arti THR dan ketentuannya sangat penting.

THR, atau Tunjangan Hari Raya, merupakan pendapatan non-upah yang wajib dibayarkan perusahaan kepada karyawan menjelang hari raya keagamaan, terutama Idul Fitri.

Bukan sekadar bonus, THR merupakan hak yang dilindungi undang-undang. Artikel ini akan mengupas tuntas apa artinya THR, ketentuannya, dan bagaimana mengelola THR dengan bijak.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Sabtu (15/2/2025).

Apa Artinya THR Saat Lebaran?

Ilustrasi atur keuangan (Foto: Unsplash/Yuri Krupenin)
Ilustrasi atur keuangan (Foto: Unsplash/Yuri Krupenin)... Selengkapnya

THR, kepanjangan dari Tunjangan Hari Raya, adalah pendapatan tambahan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya menjelang hari raya keagamaan. Di Indonesia, THR paling umum dikaitkan dengan Lebaran atau Idul Fitri. Pemberian THR ini bukan sekadar tradisi, melainkan kewajiban hukum yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 secara jelas mengatur tentang THR. Melansir dari berbagai sumber, termasuk Permenaker Nomor 6 Tahun 2016, THR bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan membantu mereka memenuhi kebutuhan selama hari raya.

Apa artinya THR bagi karyawan? Artinya, THR adalah hak yang wajib diterima, bukan pemberian sukarela dari perusahaan. Memahami apa artinya THR ini penting agar karyawan dapat menuntut haknya jika perusahaan lalai atau melanggar ketentuan yang berlaku. THR juga mencerminkan hubungan baik antara perusahaan dan karyawan, menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya.

Pemberian THR Lama Jadi Tradisi di Indonesia

Awalnya, pemberian THR dimulai dengan persekot atau pinjaman kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1951, seperti yang dijelaskan dalam berbagai sumber sejarah. Istilah "Hadiah Lebaran" kemudian diubah menjadi "Tunjangan Hari Raya" (THR) pada tahun 1994. Seiring waktu, tradisi ini berkembang dan menjadi kewajiban hukum bagi perusahaan swasta.

Melansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemberian THR bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pekerja dan buruh agar dapat merayakan hari raya keagamaan dengan layak.

Apa artinya THR dalam konteks ini? Artinya, THR bukan hanya sekadar uang, tetapi juga bentuk penghargaan dan pengakuan atas kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Pemberian THR yang tepat waktu dan sesuai ketentuan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya.

Perlu dipahami bahwa apa artinya THR juga mencakup aspek legalitasnya. Ketentuan mengenai THR diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan untuk melindungi hak-hak pekerja. Pemahaman tentang apa artinya THR dan aturannya penting bagi setiap karyawan.

Mengetahui apa artinya THR dan ketentuannya, karyawan dapat mengantisipasi penerimaan tunjangan ini untuk perencanaan kebutuhan hari raya. Selain itu, pemahaman ini juga membantu karyawan mengetahui hak-haknya jika terjadi permasalahan terkait pemberian THR oleh perusahaan.

Ketentuan dalam Permenaker

Pemberian THR di Indonesia diatur melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2016. Peraturan ini mengatur ketentuan tentang penerima THR, besaran, dan juga waktu pemberiannya. Berdasarkan peraturan tersebut, karyawan yang berhak menerima THR adalah mereka yang bekerja berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dengan masa kerja minimal satu bulan.

Karyawan yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan keberlanjutan masa kerja juga berhak atas THR jika belum memperolehnya di perusahaan sebelumnya. Apa artinya THR dalam hal ini? Artinya, setiap karyawan memiliki hak untuk mendapatkan THR sesuai dengan aturan yang berlaku, dan perusahaan wajib mematuhi aturan tersebut.

Berdasarkan informasi dari Hukum Online, apa artinya THR juga mencakup pengertiannya sebagai pendapatan non-upah yang wajib dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh atau keluarganya menjelang hari raya keagamaan.

Hal yang dimaksud dengan pendapatan non-upah adalah penerimaan pekerja/buruh dari pengusaha dalam bentuk uang untuk pemenuhan keagamaan, memotivasi peningkatan produktivitas, atau peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya. Artinya, THR haruslah diberikan dalam bentuk uang rupiah.

Adapun yang dimaksud dengan hari raya keagamaan adalah hari raya Idul Fitri bagi yang beragama Islam, Natal untuk yang beragama Kristen Katolik dan Kristen Protestan, Nyepi bagi pekerja beragama Hindu, Waisak untuk yang beragama Budha dan Imlek bagi yang beragama Konghucu. Apa artinya THR dalam hal ini? Artinya, THR merupakan hak yang diberikan kepada seluruh karyawan tanpa memandang agama yang dianut, selama memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

 

Ketentuan THR di Indonesia Lengkapnya

Ilustrasi uang rupiah, THR
Ilustrasi uang rupiah, THR. (Gambar oleh Eko Anug dari Pixabay)... Selengkapnya

Ketentuan THR di Indonesia diatur secara rinci dalam Permenaker Nomor 6 Tahun 2016. Peraturan ini memberikan panduan lengkap tentang hak dan kewajiban terkait pemberian THR menjelang hari raya keagamaan.

Melansir dari Permenaker Nomor 6 Tahun 2016, apa artinya THR dalam hal ini? Artinya, pemahaman tentang aturan THR menjadi sangat penting bagi karyawan maupun perusahaan. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor M/2/HK.04/III/2024 yang diterbitkan oleh Menteri Ketenagakerjaan, aturan THR tahun 2024 telah ditetapkan dengan beberapa ketentuan yang wajib dipatuhi oleh semua pihak.

Hal ini menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi dalam pemberian Tunjangan Hari Raya. Sebagai landasan hukum yang mengatur hak dan kewajiban, aturan THR yang berlaku saat ini memberikan kepastian bagi pekerja dan pengusaha dalam pelaksanaan pemberian tunjangan.

Peraturan ini mencakup berbagai aspek mulai dari besaran tunjangan, waktu pembayaran, hingga mekanisme pengaduan jika terjadi pelanggaran. Adanya aturan yang jelas, diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan dalam proses pemberian THR.

Berikut beberapa poin penting mengenai ketentuan THR di Indonesia:

  1. Kewajiban Pembayaran: Pengusaha wajib memberikan THR kepada pekerja/buruh yang telah memiliki masa kerja minimal satu bulan secara terus-menerus. Pembayaran paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.
  2. Besaran THR: Pekerja/buruh dengan masa kerja 12 bulan atau lebih berhak atas THR sebesar satu bulan upah. Pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 12 bulan tetapi minimal satu bulan, akan menerima THR secara proporsional, dihitung berdasarkan masa kerja dibagi 12 bulan, lalu dikalikan satu bulan upah.
  3. Perjanjian Kerja: Jika perusahaan memiliki perjanjian kerja, peraturan perusahaan (PP), atau perjanjian kerja bersama (PKB) yang mengatur pemberian THR dengan besaran lebih baik dari ketentuan di atas, maka perusahaan wajib mengikuti ketentuan tersebut.
  4. Jenis Pekerja: THR diberikan kepada pekerja dengan berbagai jenis hubungan kerja, termasuk pekerja kontrak (PKWT), pekerja waktu tidak tertentu (PKWTT), dan bahkan pekerja harian lepas.
  5. Sanksi Keterlambatan: Keterlambatan pembayaran THR dapat dikenakan sanksi. (Rincian sanksi perlu dirujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku).

Apa artinya THR dalam hal ini? Artinya, aturan ini melindungi hak pekerja dan memberikan sanksi tegas bagi perusahaan yang melanggar.

Berdasarkan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016, apa artinya THR juga berkaitan dengan cara perhitungannya. Perhitungan THR karyawan secara rinci dapat dilihat di dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Permenaker 6/2016. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 bulan upah; Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai masa kerja dengan perhitungan: masa kerja dibagi 12 bulan dikali satu bulan upah.

Adapun upah 1 bulan yang dimaksud itu terdiri atas komponen, yakni upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih (clean wages); atau upah pokok termasuk tunjangan tetap. Apa artinya THR dalam hal ini? Artinya, perhitungan THR dilakukan secara transparan dan terukur berdasarkan masa kerja.

Tips Mengalokasikan THR Lebaran

Ilustrasi mengatur keuangan (Foto by AI)
Ilustrasi mengatur keuangan (Foto by AI)... Selengkapnya

Mendapatkan THR Lebaran tentu membahagiakan. Namun, agar manfaatnya maksimal, alokasikan THR dengan bijak. Berikut beberapa tips mengelola THR Lebaran:

  1. Buat Rencana Anggaran: Sebelum THR cair, buatlah rencana anggaran terperinci. Tentukan pos-pos pengeluaran penting, seperti kebutuhan pokok Lebaran, zakat, hingga rencana liburan. Dengan perencanaan matang, Anda dapat menghindari pemborosan dan memastikan THR digunakan secara efektif. Melansir dari berbagai sumber literatur keuangan, perencanaan anggaran adalah kunci utama dalam mengelola keuangan pribadi agar tidak boros.
  2. Prioritaskan Kebutuhan: Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan penting, seperti membeli pakaian baru, bahan makanan, dan transportasi mudik. Setelah kebutuhan terpenuhi, baru alokasikan sisa THR untuk keinginan. Dengan memprioritaskan kebutuhan, Anda dapat memastikan bahwa THR digunakan untuk hal-hal yang benar-benar penting.
  3. Sisihkan untuk Zakat: Jika Anda termasuk muslim yang mampu, sisihkan sebagian THR untuk membayar zakat. Zakat merupakan kewajiban bagi muslim yang mampu dan merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Dengan membayar zakat, Anda dapat berbagi rezeki dengan sesama yang membutuhkan.
  4. Investasi Jangka Pendek: Manfaatkan sebagian THR untuk investasi jangka pendek yang memberikan keuntungan. Anda dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Investasi jangka pendek dapat membantu Anda mengamankan dana dan mendapatkan keuntungan tambahan.
  5. Sisihkan untuk Tabungan Darurat: Jangan lupa sisihkan sebagian THR untuk menambah tabungan darurat. Tabungan darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga di masa depan. Dengan memiliki tabungan darurat yang cukup, Anda dapat lebih tenang menghadapi berbagai tantangan keuangan.
  6. Bayar Utang: Jika Anda memiliki utang, prioritaskan untuk membayar sebagian atau seluruhnya dari THR. Membayar utang dapat mengurangi beban keuangan Anda dan meningkatkan kesehatan keuangan Anda di masa depan. Dengan mengurangi utang, Anda dapat menghemat bunga dan meningkatkan kemampuan finansial Anda.
  7. Berbagi dengan Keluarga: Jangan lupa untuk berbagi THR dengan keluarga dan kerabat. Berbagi rezeki merupakan salah satu cara untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan di hari raya. Berbagi THR juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas dalam keluarga.

Apa artinya THR dalam hal ini? Artinya, THR bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga dapat digunakan untuk kebaikan dan kesejahteraan orang lain.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya