Apakah Ojol Dapat THR 2025? Ini Penjelasan Lengkapnya

Status THR ojol 2025 masih abu-abu; meski tak diwajibkan, Kemnaker mengimbau perusahaan aplikasi tetap memberikannya, dan ada program insentif alternatif.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 12 Feb 2025, 16:40 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2025, 16:40 WIB
[Bintang] Dapat Driver Ojol Cewek, yang Dilakukan Cowok Ini Langsung Viral
Jangan di cancel kalau dapat driver ojek online cewek, karena si mbaknya butuh uang lho.Mending lakukan hal ini aja... (Ilustrasi: Liputan6.com/Faisal R Syam)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ojol Dapat THR? Pertanyaan ini kembali mengemuka dan menjadi topik perbincangan hangat di awal tahun 2025. Setelah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tahun lalu menetapkan bahwa driver ojek online (ojol) berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), tahun ini situasinya tampak berbeda.

Banyak pengemudi ojol merasa bimbang dan bertanya-tanya apakah mereka masih akan memperoleh THR Lebaran tahun ini. Isu ini menjadi perhatian karena berhubungan erat dengan kesejahteraan ribuan pengemudi ojol di seluruh Indonesia, terutama menjelang hari raya besar seperti Lebaran.

Keputusan Kemnaker tahun lalu memberikan harapan baru bagi para driver ojol, namun tahun ini ketidakpastian muncul kembali. Para pengemudi berharap kebijakan ojol dapat THR tetap dipertahankan agar mereka dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan sejahtera. Diskusi mengenai hak THR bagi ojol ini tidak hanya berdampak pada kehidupan pribadi para pengemudi, tetapi juga mempengaruhi motivasi kerja mereka. Kejelasan mengenai kebijakan ini sangat diharapkan agar para pengemudi ojol tidak lagi merasa was-was menjelang hari raya.

Selain itu, dukungan dari masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan agar kebijakan ojol dapat THR dapat terus berlangsung. Para pengemudi ojol adalah bagian penting dari ekosistem transportasi modern di Indonesia, dan kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas.

Dengan adanya kepastian mengenai THR, para driver ojol dapat lebih fokus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Semoga keputusan yang diambil di tahun 2025 ini dapat memberikan kejelasan dan ketenangan bagi semua pihak yang terlibat, terutama bagi para pengemudi ojek online yang berharap ojol dapat THR menjadi kenyataan setiap tahunnya.

Untuk penjelasan lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Rabu (12/2).

 

Status THR Driver Ojol 2025

Tarif Baru Ojek Online Segera Diumumkan
Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di depan Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan segera menerbitkan regulasi kenaikan tarif ojek online (ojol). Hal itu menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat beban operasional transportasi semakin besar. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini (Februari 2025), pengemudi ojol dikategorikan sebagai mitra kerja atau pekerja di luar hubungan kerja. Hal ini berbeda dengan tahun 2024 lalu, di mana Kemnaker memasukkan driver ojol dalam kategori Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Dengan status mitra kerja, perusahaan aplikasi penyedia layanan ojol tidak diwajibkan memberikan THR. Ini menjadi perbedaan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Perlu dipahami, hubungan antara perusahaan aplikasi dan pengemudi ojol bersifat kemitraan. Pengemudi memiliki fleksibilitas dalam mengatur waktu dan jam kerja mereka. Kewajiban memberikan THR yang berlaku untuk karyawan tetap, tidak serta merta berlaku untuk skema kemitraan ini. Oleh karena itu, tidak adanya kewajiban hukum bagi perusahaan aplikasi untuk memberikan THR kepada pengemudi ojol bukanlah berarti mengabaikan kesejahteraan mereka.

Meskipun tidak diwajibkan secara hukum, Kemnaker mengimbau perusahaan aplikasi untuk tetap memberikan THR kepada para mitra pengemudi ojol. Imbauan ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan para pengemudi, khususnya pada momen Lebaran. Perbedaan antara kewajiban dan imbauan ini penting untuk dipahami. Kewajiban bersifat mengikat secara hukum, sementara imbauan bersifat anjuran dan tidak memiliki sanksi hukum jika tidak dipatuhi.

Perlu diingat bahwa situasi ini masih dinamis. Kemnaker sedang mengkaji ulang kebijakan terkait THR untuk pengemudi ojol. Untuk penjelasan detailnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Rabu (12/2).

Program Pengganti THR untuk Driver Ojol

Meskipun tidak ada kewajiban hukum untuk memberikan THR, banyak perusahaan aplikasi ojol yang tetap memberikan apresiasi kepada para mitra pengemudi mereka dalam bentuk program insentif khusus Ramadhan dan Lebaran. Program ini bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Beberapa program yang umum ditawarkan antara lain bonus progresif, paket fasilitas Lebaran, sistem reward berbasis performa, dan dana apresiasi khusus.

Program insentif khusus Ramadhan biasanya berupa bonus tambahan untuk setiap perjalanan yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Skema bonus progresif Lebaran memberikan bonus tambahan yang semakin besar seiring dengan peningkatan jumlah perjalanan yang dilakukan selama periode Lebaran. Paket fasilitas Lebaran bisa berupa potongan harga untuk pembelian kebutuhan Lebaran atau bantuan lainnya.

Sistem reward berbasis performa memberikan bonus kepada pengemudi yang memiliki kinerja terbaik. Sementara itu, dana apresiasi khusus diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kinerja para pengemudi ojol selama periode tertentu. Program-program ini bertujuan untuk memberikan kompensasi dan apresiasi kepada para pengemudi ojol, meskipun THR tidak diwajibkan secara hukum.

Perlu dicatat bahwa detail dan persyaratan dari setiap program insentif berbeda-beda, tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan aplikasi. Pengemudi ojol disarankan untuk selalu memeriksa informasi terbaru dari aplikasi yang mereka gunakan untuk mengetahui program insentif yang tersedia.

Perkembangan Regulasi THR Ojol 2025

Pemerintah tengah berupaya untuk merumuskan regulasi yang lebih jelas dan komprehensif terkait perlindungan pekerja di sektor informal digital, termasuk pengemudi ojol. Rancangan peraturan khusus ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan yang lebih baik bagi para pengemudi.

Salah satu fokus utama dari rancangan regulasi ini adalah standardisasi program kesejahteraan mitra. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua perusahaan aplikasi memberikan program kesejahteraan yang adil dan layak kepada para pengemudi ojol. Selain itu, regulasi ini juga akan mengembangkan sistem perlindungan hukum yang lebih kuat bagi para pengemudi.

Pengembangan sistem perlindungan hukum ini meliputi mekanisme pengaduan dan penyelesaian masalah yang lebih efektif dan efisien. Regulasi juga akan mempertimbangkan skema jaminan sosial inovatif yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan di sektor informal digital. Pemerintah juga tengah mempertimbangkan insentif fiskal untuk mendorong perusahaan aplikasi untuk menyediakan program kesejahteraan yang lebih baik.

Dengan adanya regulasi yang lebih jelas dan komprehensif, diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan yang lebih baik bagi para pengemudi ojol, serta menciptakan iklim kerja yang lebih adil dan berkelanjutan.

Hak dan Kewajiban Driver Ojol

Sebagai mitra kerja, pengemudi ojol memiliki hak-hak fundamental, seperti hak untuk mendapatkan penghasilan yang layak, hak untuk bekerja dengan aman dan nyaman, dan hak untuk mendapatkan informasi yang transparan dari perusahaan aplikasi. Mereka juga berhak untuk mengajukan pengaduan dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Selain hak, pengemudi ojol juga memiliki kewajiban, yaitu mematuhi peraturan lalu lintas, memperhatikan keselamatan penumpang, dan memberikan layanan yang berkualitas. Mereka juga wajib mematuhi standar layanan yang ditetapkan oleh perusahaan aplikasi. Penting bagi pengemudi ojol untuk memahami hak dan kewajiban mereka agar dapat bekerja dengan baik dan terhindar dari masalah.

Program kesejahteraan yang tersedia bagi pengemudi ojol, seperti program insentif yang telah dijelaskan sebelumnya, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Pengemudi ojol juga dapat mengakses informasi dan bantuan melalui berbagai saluran yang disediakan oleh perusahaan aplikasi atau pemerintah.

Mekanisme pengaduan dan penyelesaian masalah yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak pengemudi ojol terlindungi. Jika terjadi sengketa atau masalah, pengemudi ojol dapat mengajukan pengaduan melalui jalur yang telah ditetapkan.

Tips Memaksimalkan Pendapatan Jelang Lebaran

Ilustrasi ojol (Liputan6.com)
Ilustrasi ojol (Liputan6.com)... Selengkapnya

Menjelang Lebaran, layanan ojek online (ojol) sering kali mengalami lonjakan permintaan. Ini merupakan kesempatan emas bagi para pengemudi ojol untuk meningkatkan pendapatan mereka. Berikut adalah beberapa tips dan strategi yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan keuntungan selama periode sibuk ini:

1. Manfaatkan Program Insentif

Banyak perusahaan aplikasi menawarkan program insentif yang menggiurkan selama musim Lebaran. Pengemudi dapat memanfaatkan penawaran ini untuk menambah penghasilan. Pastikan untuk selalu memperbarui informasi tentang program dan syarat yang berlaku.

2. Strategi Mencapai Target Bonus

Mencapai target bonus adalah cara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Pengemudi dapat menyusun strategi dengan menambah jumlah perjalanan atau meningkatkan kualitas layanan. Misalnya, memberikan layanan yang ramah dan tepat waktu dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan peluang mendapatkan bonus.

3. Persiapan Kendaraan dan Diri Sendiri

Pastikan kendaraan dalam kondisi prima untuk menghindari gangguan selama bekerja. Perawatan rutin dan pemeriksaan menyeluruh sebelum musim sibuk sangat disarankan. Selain itu, menjaga kesehatan dan stamina juga penting agar tetap bugar dan siap menghadapi hari-hari yang sibuk.

4. Manajemen Waktu yang Efektif

Mengatur jadwal kerja dengan baik adalah kunci untuk memaksimalkan pendapatan tanpa mengorbankan kesehatan. Cobalah untuk bekerja pada jam-jam yang lebih sibuk dan istirahat di waktu yang tepat untuk menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat. Dengan menerapkan tips-tips di atas, pengemudi ojol dapat memanfaatkan momen Lebaran dengan lebih efektif dan menguntungkan. Semoga tips ini bermanfaat dan selamat menjalankan tugas!

FAQ Seputar THR Ojol 2025

Apakah THR ojol wajib diberikan? Tidak, saat ini (Februari 2025) tidak ada kewajiban hukum bagi perusahaan aplikasi untuk memberikan THR kepada pengemudi ojol.

Bagaimana cara mendapatkan insentif pengganti THR? Cara mendapatkan insentif pengganti THR berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan aplikasi. Periksa informasi terbaru dari aplikasi yang Anda gunakan.

Kapan waktu pemberian insentif Lebaran? Waktu pemberian insentif Lebaran berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan aplikasi. Periksa informasi terbaru dari aplikasi yang Anda gunakan.

Apa syarat mendapatkan bonus Lebaran? Syarat mendapatkan bonus Lebaran berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan aplikasi. Periksa informasi terbaru dari aplikasi yang Anda gunakan.

Status THR untuk pengemudi ojol di tahun 2025 masih belum pasti. Meskipun tidak ada kewajiban hukum bagi perusahaan aplikasi untuk memberikan THR, Kemnaker mengimbau agar tetap diberikan. Banyak perusahaan aplikasi yang memberikan program insentif sebagai bentuk apresiasi. Ke depannya, diharapkan akan ada regulasi yang lebih jelas dan komprehensif untuk melindungi kesejahteraan pengemudi ojol.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya