Liputan6.com, Jakarta Sebuah penemuan arkeologi luar biasa terungkap di Gurun Yudea, Israel, ketika para peneliti menemukan keranjang anyaman berusia 10.500 tahun. Penemuan ini mengubah pemahaman tentang sejarah manusia dan keterampilan anyaman di era prasejarah. Keranjang ini diperkirakan berasal dari masa Pra-Tembikar Neolitik (PPN) dan menjadi bukti kuat bagaimana masyarakat purba menggunakan teknologi serat alami untuk keperluan sehari-hari.
Dengan kapasitas sekitar 92 liter, keranjang ini memberikan wawasan tentang bagaimana manusia purba menyimpan makanan atau barang lainnya. Para arkeolog yang melakukan penelitian lebih lanjut menemukan bahwa proses pembuatannya melibatkan dua orang, salah satunya diyakini kidal. Hal ini menunjukkan adanya sistem kerja sama dalam proses produksi, menandakan bahwa masyarakat prasejarah memiliki tingkat keterampilan yang lebih maju dari yang sebelumnya diperkirakan.
Advertisement
Simak fakta-faktanya berikut, dirangkum Liputan6, Selasa (18/2).
Advertisement
Bagaimana Keranjang Tertua Ini Ditemukan?
Penemuan keranjang ini dilakukan oleh tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di sebuah gua di Gurun Yudea, di mana kondisi kering dan minimnya paparan elemen luar telah menjaga keutuhan artefak ini selama ribuan tahun, menjadikannya salah satu peninggalan paling berharga dari masa prasejarah.
Para peneliti menggunakan metode penanggalan karbon untuk menentukan usia keranjang, dengan hasil menunjukkan bahwa artefak ini berasal dari sekitar 10.500 tahun yang lalu, menjadikannya sebagai keranjang anyaman tertua yang pernah ditemukan dalam sejarah arkeologi dunia.
Meskipun sudah sangat tua, keranjang ini masih dalam kondisi yang cukup baik, dengan struktur anyaman yang masih dapat dikenali, memungkinkan para peneliti untuk mempelajari lebih dalam teknik anyaman yang digunakan oleh masyarakat purba di era Neolitik awal.
"Keranjang ini memiliki kapasitas sekitar 92 liter. Kami belum mengetahui jenis tanaman yang digunakan untuk membuatnya, namun penyelidikan sedang berlangsung," ujar Arkeolog, Dr. Haim Cohen, mengutip RRI.
Advertisement
Teknologi Anyaman di Masa Prasejarah
Teknologi anyaman telah digunakan sejak ribuan tahun lalu untuk berbagai keperluan, termasuk pembuatan keranjang, tikar, dan bahkan dinding rumah, di mana masyarakat prasejarah menggunakan bahan-bahan alami seperti rotan, serat tumbuhan, dan kulit pohon untuk membuat berbagai benda fungsional.
Dalam kasus keranjang yang ditemukan di Gurun Yudea, struktur anyaman menunjukkan pola khas yang membutuhkan keahlian tinggi, membuktikan bahwa masyarakat saat itu sudah memiliki pemahaman mendalam tentang teknik anyaman dan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien.
Selain untuk penyimpanan, penelitian arkeologi menunjukkan bahwa teknologi anyaman juga digunakan dalam berbagai aspek kehidupan prasejarah, termasuk dalam pembuatan perahu kecil dan alat perangkap ikan, yang semakin memperkuat bukti bahwa masyarakat purba memiliki keterampilan teknologi yang lebih maju daripada yang sebelumnya diduga.
"Yang menarik, kami telah mengidentifikasi bahwa dua orang bekerja sama dalam proses pembuatannya, dan salah satunya adalah seorang kidal," tambahnya.
Peran Keranjang dalam Kehidupan Manusia Purba
Keranjang memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia prasejarah, terutama dalam membantu mereka menyimpan hasil pertanian, makanan, atau barang lainnya, di mana benda ini menjadi salah satu inovasi awal dalam pengelolaan sumber daya.
Dengan kapasitas mencapai 92 liter, keranjang ini kemungkinan digunakan untuk menyimpan biji-bijian, kacang-kacangan, atau bahkan bahan makanan lainnya yang dikumpulkan oleh masyarakat Neolitik untuk persiapan musim tertentu.
Penemuan ini juga mengindikasikan adanya sistem sosial yang lebih kompleks di era tersebut, di mana beberapa individu khusus memiliki keterampilan untuk membuat keranjang yang dapat digunakan oleh kelompok atau komunitas secara lebih luas.
Advertisement
Pertanyaan Umum Seputar Keranjang Tertua di Dunia
1. Di mana keranjang tertua di dunia ditemukan?
Keranjang ini ditemukan di Gurun Yudea, Israel, dalam sebuah gua yang kondisinya sangat kering, sehingga artefak tetap terjaga.
2. Berapa usia keranjang ini?
Keranjang ini berusia sekitar 10.500 tahun, berasal dari masa Pra-Tembikar Neolitik (PPN), menjadikannya yang tertua di dunia.
3. Apa fungsi utama dari keranjang ini di masa lalu?
Kemungkinan besar digunakan untuk menyimpan bahan makanan, biji-bijian, atau barang lainnya oleh masyarakat Neolitik awal.
4. Bagaimana cara para arkeolog menentukan usia keranjang ini?
Para peneliti menggunakan metode penanggalan karbon untuk memastikan usia artefak ini berdasarkan sampel yang diambil dari bahan anyaman.
