Doa Minum Zam Zam Lengkap dengan Latin, Pahami Keutamaan, Adab, dan Manfaatnya

Liputan6.com, Jakarta Air zam-zam, air suci yang berasal dari Mekkah, menyimpan keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim. Letaknya di Masjidil Haram, dekat Ka'bah, menjadikannya air yang penuh berkah. Kisah kemunculannya terkait erat dengan Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan bayi Ismail yang kehausan di padang pasir. Artikel ini akan membahas tuntas tentang doa minum air zam-zam, adabnya, serta manfaatnya bagi kesehatan dan spiritual.

Air zam-zam bukan sekadar air biasa. Keistimewahannya telah diakui sejak zaman Rasulullah SAW. Banyak hadits dan kisah yang menguatkan keutamaan air ini, baik untuk kesehatan fisik maupun spiritual. Memahami doa yang dibaca saat meminumnya, serta adab-adab yang menyertainya, akan membantu kita meraih keberkahan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih dalam tentang keajaiban air zam-zam.

Minum air zam-zam merupakan amalan sunnah yang dianjurkan, khususnya bagi para jamaah haji dan umrah. Namun, keberkahannya bisa dinikmati oleh siapa saja yang meminumnya dengan niat yang tulus dan penuh keimanan. Dengan membaca doa yang tepat dan menjalankan adab-adabnya, kita berharap mendapatkan manfaat kesehatan, spiritual, dan keberkahan hidup yang melimpah.

Simak bacaan doa minum zam zam berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/2/2025).

Kisah bermula ketika Nabi Ibrahim AS, atas perintah Allah SWT, meninggalkan Siti Hajar dan bayi Ismail di lembah tandus dekat Ka'bah. Kehausan dan kelaparan melanda mereka di tengah teriknya padang pasir yang gersang.

Siti Hajar, ibu yang penuh kesabaran dan keteguhan, berlari bolak-balik antara Bukit Safa dan Marwah, mencari sumber air untuk menyelamatkan anaknya. Tujuh kali ia berulang-alik, menunjukkan kegigihannya yang luar biasa.

Di tengah keputusasaan, mukjizat terjadi. Saat bayi Ismail kecil menghentakkan kakinya ke tanah, muncullah mata air yang segar dan jernih. Itulah mata air zam-zam yang hingga kini tak pernah kering.

Nama "zam-zam" sendiri berasal dari kata "zam-zam", yang berarti "berhenti, berhenti". Kata ini diucapkan Siti Hajar saat air tersebut muncul, mengungkapkan rasa syukur dan keterkejutannya akan keajaiban tersebut.

Mata air zam-zam yang tak pernah kering ini menjadi simbol keajaiban dan karunia Allah SWT yang tak terhingga. Kisah ini menjadi pelajaran berharga tentang keteguhan iman, kesabaran, dan pertolongan Allah SWT yang selalu ada.

Air zam-zam terus mengalir hingga saat ini, menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Air ini menjadi sumber kehidupan dan keberkahan bagi jutaan umat Muslim yang datang ke Mekkah.

Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam-zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit." (HR. Muslim)

Air zam-zam tidak hanya sebagai minuman yang menyegarkan, tetapi juga dapat mengenyangkan perut. Kisah Abu Dzar Al-Ghiffari yang bertahan hidup selama sebulan hanya dengan air zam-zam menjadi bukti nyata akan hal ini.

Nabi Muhammad SAW mengatakan kepada Abu Dzar, "Sesungguhnya air zam-zam itu diberkati, sesungguhnya ia adalah makanan yang bergizi." (HR. Muslim)

Selain mengenyangkan, air zam-zam juga berkhasiat sebagai obat berbagai penyakit. Banyak riwayat dan kesaksian yang menyebutkan kesembuhan berkat air zam-zam.

Ibnu Qayyim Al-Jawziyah, ulama besar, mengatakan bahwa ia sembuh dari penyakitnya setelah minum air zam-zam. Banyak orang juga merasakan kekuatan fisik yang luar biasa setelah meminumnya.

Keutamaan air zam-zam juga sesuai dengan niat peminumnya. Hadits "Air zam-zam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya" (HR. Ibnu Majah) menunjukkan bahwa niat tulus sangat penting.

Minum air zam-zam dengan niat yang baik, seperti memohon kesehatan, rezeki, atau ilmu yang bermanfaat, akan meningkatkan peluang keberkahannya.

Oleh karena itu, memahami keutamaan air zam-zam akan meningkatkan rasa syukur dan keimanan kita kepada Allah SWT.

Membaca doa sebelum minum air zam-zam sangat dianjurkan. Doa ini sebagai bentuk penghormatan dan permohonan kepada Allah SWT.

Berikut doa pertama, riwayat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi:

اللَّهُمَّ إنَّهُ قَدْ بَلَغَنِي عَنْ نَبِيِّك أَنَّهُ قَالَ مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ، وَأَنَا أَشْرَبُهُ لِسَعَادَةِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ، فَافْعَلْ

Allāhumma innahū qad balaghanī ‘an nabiyyika annahū qāla, ‘mā’u zamzama li mā syuriba lah,’ wa anā asyrabuhū li sa‘ādatid duniyā wal ākhirah. Allāhumma faf‘al.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya telah sampai kepadaku hadits dari Nabi-Mu yang mengatakan, ‘Air zam-zam bermanfaat sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya,’ dan aku meminumnya untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Ya Allah, kabulkanlah." (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi)

Berikut doa kedua, riwayat Ibnu Abbas ra:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ

Allāhumma innī as’aluka ‘ilman nafi‘an, wa rizqan wasi‘an, wa syifā’an min kulli dā’in.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit." (Ibnu Abbas ra)

Anda bisa memilih salah satu atau menggabungkan kedua doa tersebut. Intinya adalah keikhlasan dan harapan kepada Allah SWT.

Doa-doa tersebut mengandung permohonan akan ilmu bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit. Semua merupakan hal baik yang diridhoi Allah SWT.

Sebelum minum, niatkan dalam hati untuk mendapatkan ridha Allah dan keberkahan air zam-zam.

Pastikan Anda dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar. Berwudhu terlebih dahulu akan lebih baik.

Jika memungkinkan, hadapkan diri ke kiblat sebagai tanda kerendahan hati kepada Allah SWT.

Minumlah air zam-zam dalam posisi duduk, bukan berdiri. Bacalah doa yang telah disebutkan sebelumnya dengan khusyuk.

Dianjurkan minum dengan tiga tegukan, dengan jeda sejenak di antara tegukan untuk menyebut nama Allah.

Gunakan tangan kanan saat minum, dan hadapkan air zam-zam masuk dari arah depan mulut.

Setelah selesai, ucapkan Alhamdulillah sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT.

Dengan menjalankan adab-adab ini, kita menunjukkan rasa hormat dan menghargai kemuliaan air zam-zam.

Air zam-zam mengandung berbagai mineral dan unsur yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan mineral seperti kalsium dan magnesium dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

Banyak riwayat yang menyebutkan khasiat air zam-zam dalam menyembuhkan berbagai penyakit, dari demam hingga penyakit kronis.

Air zam-zam juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan menyusui, serta membuat kulit wajah lebih berseri.

Namun, perlu diingat bahwa air zam-zam bukanlah obat mujarab. Khasiatnya tetap bergantung pada izin dan kehendak Allah SWT.

Banyak orang telah merasakan manfaat air zam-zam untuk kesehatan. Testimoni dan pengalaman mereka menjadi bukti nyata akan keajaibannya.

Meskipun demikian, konsultasi dengan dokter tetap penting untuk penanganan medis yang tepat.

Minum air zam-zam dengan niat yang baik dapat menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Meminumnya dengan doa dan niat tulus dapat membantu mensucikan diri dan memohon ampunan atas dosa-dosa.

Banyak yang meyakini bahwa air zam-zam dapat meningkatkan kecerdasan dan kemampuan menghafal, terutama Al-Qur'an.

Dengan doa yang khusyuk, kita memohon kepada Allah SWT agar hajat dan doa kita dikabulkan melalui keberkahan air zam-zam.

Membawa pulang air zam-zam sebagai oleh-oleh haji dan umrah telah menjadi tradisi di kalangan umat Muslim.

Simpan air zam-zam di tempat yang bersih dan terhindar dari sinar matahari langsung agar tetap terjaga khasiatnya.

Menyambut kepulangan jamaah haji dengan air zam-zam, kurma, dan doa merupakan tradisi yang baik.

Berbagi air zam-zam sebagai oleh-oleh juga merupakan bentuk berbagi keberkahan dan mempererat silaturahmi.

Memahami dan mengamalkan doa minum air zam-zam, serta menjalankan adab-adabnya, sangat penting untuk meraih keberkahannya.

Air zam-zam memiliki nilai spiritual dan kesehatan yang luar biasa. Mari kita apresiasi keistimewaannya sebagai bukti kebesaran Allah SWT.