Kronologi 52 Napi di Lapas Kutacane Kabur Jelang Buka Puasa

Puluhan napi kabur dari Lapas Kutacane menjelang buka puasa pada 10 Maret 2024. Insiden ini dipicu oleh protes terkait kondisi lapas yang overkapasitas dan minim fasilitas.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 11 Mar 2025, 14:38 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 14:38 WIB
Lapas Kelas II Kutacane
Lapas Kelas II Kutacane (X Lapas Kutacane)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Aceh Tenggara dikejutkan dengan peristiwa kaburnya puluhan narapidana dari Lapas Kelas IIB Kutacane pada Minggu, 10 Maret 2024. Kejadian ini berlangsung menjelang waktu berbuka puasa, saat warga sekitar tengah sibuk membeli takjil. Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah napi berlarian keluar dari lapas, sementara beberapa warga berusaha menghadang mereka.

Aksi pelarian ini bukan sekadar insiden biasa, melainkan buntut dari ketidakpuasan para narapidana terhadap kondisi lapas. Overkapasitas, minimnya fasilitas, hingga tuntutan yang tidak terpenuhi menjadi pemicu utama. Situasi ini semakin diperparah dengan jumlah petugas yang sangat terbatas dibandingkan jumlah warga binaan.

Hingga Senin, 11 Maret 2024, pihak berwenang masih melakukan pengejaran terhadap puluhan napi yang masih buron. Pihak Lapas Kutacane, kepolisian, TNI, hingga pemerintah daerah telah dikerahkan untuk menanggulangi situasi ini. Berikut kronologi lengkap dan fakta-fakta di balik peristiwa ini.

Promosi 1

Kronologi Kaburnya Puluhan Napi

Kericuhan di Lapas Kutacane bermula pada Minggu sore ketika sejumlah napi menggelar aksi protes terkait kondisi lapas yang dianggap tidak memadai. Mereka menuntut peningkatan fasilitas, termasuk permintaan bilik asmara, yang menjadi salah satu pemicu ketegangan. Kepala Lapas Kutacane, Andi Hasyim, mengungkapkan bahwa tuntutan ini berada di luar kewenangan pihaknya.

Situasi mulai tidak terkendali ketika para napi mulai merusak pintu keamanan di dalam lapas. Pintu pertama berhasil dijebol, diikuti dengan pintu kedua yang juga tak mampu menahan dorongan massa. Beberapa napi bahkan nekat memanjat atap untuk mencari jalan keluar.

"Kita sudah terkunci semua karena mereka bisa dilihat di dalam pintu dua pun sudah terjebolkan mereka karena pintu terakhir sudah kita kunci artinya mereka lewat atap," kata Andi Hasyim.

Dalam hitungan menit, sekitar 52 napi berhasil melarikan diri dari lapas. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian ini mencoba menghadang, namun jumlah napi yang kabur terlalu banyak. Kejadian ini terjadi saat menjelang waktu berbuka puasa, ketika kondisi di sekitar lapas sedang ramai oleh masyarakat yang membeli makanan berbuka.

Penyebab Pelarian Massal

Kaburnya puluhan napi ini dipicu oleh berbagai faktor yang sudah lama menjadi permasalahan di Lapas Kutacane. Salah satu penyebab utama adalah overkapasitas, di mana lapas yang idealnya hanya menampung 150 orang, kini dihuni oleh lebih dari 362 napi. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatnya ketegangan di antara para warga binaan.

Selain itu, anggaran makan napi yang hanya Rp20.000 per hari per orang juga menjadi pemicu ketidakpuasan. Para napi merasa kurang mendapat perhatian terkait kebutuhan dasar mereka. Permintaan fasilitas tambahan, seperti bilik asmara, juga menjadi isu yang tidak kunjung terselesaikan, sehingga memicu protes yang berujung pada aksi pelarian.

Minimnya jumlah petugas keamanan di lapas semakin memperparah situasi. Dengan hanya enam orang petugas yang bertugas untuk mengawasi lebih dari 300 napi, pengamanan menjadi sangat lemah. Kondisi inilah yang membuat para napi dengan mudah menjebol pintu dan melarikan diri tanpa perlawanan berarti.

Upaya Pengejaran Napi yang Kabur

Setelah kejadian ini, pihak kepolisian bersama TNI dan pemerintah daerah segera melakukan langkah penanganan. Sejumlah petugas dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap napi yang melarikan diri.

Aparat keamanan juga telah memperketat penjagaan di perbatasan Aceh Tenggara untuk mencegah napi kabur ke luar daerah. Satuan Brimob dari Gayo Lues juga turut diterjunkan untuk membantu pencarian. Selain itu, pihak lapas berkoordinasi dengan keluarga napi agar mereka yang masih buron segera menyerahkan diri.

Reaksi Pemerintah dan Evaluasi Keamanan Lapas

Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menanggapi insiden ini dengan serius. Bupati Aceh Tenggara turun langsung ke lapas untuk berdialog dengan warga binaan yang masih berada di dalam. Salah satu solusi yang diusulkan adalah rencana relokasi Lapas Kutacane ke lokasi yang lebih luas guna mengatasi masalah overkapasitas.

Selain itu, evaluasi sistem keamanan menjadi fokus utama. Ditjenpas berencana menambah jumlah petugas pengamanan dan memperketat protokol keamanan untuk mencegah insiden serupa terulang. Pemerintah pusat juga sedang mempertimbangkan peningkatan anggaran untuk perbaikan fasilitas lapas.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Insiden Ini?

Kasus kaburnya puluhan napi di Lapas Kutacane menyoroti permasalahan klasik dalam sistem pemasyarakatan Indonesia: overkapasitas, keterbatasan anggaran, dan minimnya tenaga pengamanan. Kejadian ini menjadi peringatan bagi pihak berwenang untuk segera melakukan reformasi dalam sistem pengelolaan lapas.

Pelarian massal ini juga menunjukkan perlunya keseimbangan antara hak napi dan keamanan. Meskipun napi memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas yang layak, tuntutan yang tidak realistis dan tindakan anarki tidak bisa dibenarkan. Oleh karena itu, solusi jangka panjang yang melibatkan peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan petugas pemasyarakatan harus segera diwujudkan.

Pertanyaan dan Jawaban

Q: Apa penyebab utama napi Lapas Kutacane kabur?

A: Penyebab utamanya adalah overkapasitas, minimnya fasilitas, rendahnya anggaran makan napi, serta tuntutan fasilitas bilik asmara yang tidak terpenuhi.

Q: Berapa jumlah napi yang masih buron?

A: Hingga saat ini, masih ada lebih dari 30 napi yang dalam pengejaran aparat kepolisian.

Q: Apa langkah pemerintah untuk mencegah kejadian serupa?

A: Pemerintah berencana melakukan relokasi lapas, meningkatkan jumlah petugas keamanan, serta mengevaluasi sistem pengamanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya