Liputan6.com, Jakarta Banyak umat muslim bertanya-tanya, bolehkah tidur lagi setelah sahur dan salat Subuh? Secara hukum, tidur setelah melaksanakan salat Subuh termasuk makruh, bukan haram. Artinya, perbuatan tersebut diperbolehkan, namun lebih baik dihindari karena terdapat beberapa anjuran untuk tidak melakukannya.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendekatkan waktu sahur dengan waktu Subuh agar setelahnya langsung melaksanakan salat Subuh. Hal ini menunjukkan pentingnya memanfaatkan waktu pagi hari setelah salat Subuh untuk kegiatan produktif dan ibadah.
Advertisement
Tidur setelah salat Subuh berpotensi menghilangkan keberkahan waktu pagi, meningkatkan risiko terlambat salat, dan berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, meskipun tidak haram, lebih bijak untuk menghindari kebiasaan ini dan memanfaatkan waktu pagi sebaik mungkin.
Advertisement
Keberkahan Pagi dan Anjuran Rasulullah
Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan." (HR. Bukhari). Hadits ini menunjukkan anjuran untuk sahur, namun tidak secara spesifik membahas tidur setelahnya. Namun, anjuran untuk segera salat Subuh setelah sahur mengindikasikan pentingnya memanfaatkan waktu pagi.
Beberapa ulama menafsirkan anjuran tersebut sebagai dorongan untuk mengisi waktu pagi dengan aktivitas positif, seperti ibadah, dzikir, atau kegiatan produktif lainnya. Tidur setelah salat Subuh dianggap mengurangi kesempatan untuk meraih keberkahan waktu pagi yang penuh berkah.
Mengingat anjuran Rasulullah SAW untuk mendekatkan waktu sahur dengan salat Subuh, tidur setelahnya dapat dianggap sebagai meninggalkan kesempatan untuk meraih keberkahan tersebut. Oleh karena itu, lebih baik menghindari kebiasaan ini.
Advertisement
Dampak Tidur Setelah Salat Subuh
Tidur terlalu lama setelah salat Subuh dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti asam lambung, karena proses pencernaan makanan sahur terganggu.
Selain itu, tidur terlalu lama juga dapat menyebabkan kelelahan dan kurangnya energi di siang hari. Kondisi ini tentu akan mengganggu produktivitas dan aktivitas sehari-hari.
Lebih jauh lagi, tidur setelah salat Subuh dapat menyebabkan seseorang terlambat atau bahkan melewatkan salat Dhuha, yang juga dianjurkan dalam Islam. Salat Dhuha memiliki banyak keutamaan dan keberkahan.
Dari berbagai sudut pandang, baik dari segi spiritual maupun kesehatan, tidur setelah salat Subuh sebaiknya dihindari. Waktu pagi hari yang penuh keberkahan lebih baik digunakan untuk beribadah dan beraktivitas positif.
Pendapat Ulama Mengenai Tidur Setelah Subuh
Banyak ulama menyatakan bahwa tidur setelah salat Subuh hukumnya makruh. Makruh berarti perbuatan yang diperbolehkan namun lebih baik dihindari. Hal ini didasarkan pada anjuran untuk memanfaatkan waktu pagi hari dengan sebaik-baiknya.
Buya Yahya, salah satu ulama terkemuka, menjelaskan bahwa tidur setelah salat Subuh tidak haram, tetapi makruh. Beliau menekankan bahwa waktu setelah salat Subuh merupakan waktu yang sangat baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menurut Buya Yahya, tidur setelah salat Subuh dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak keberkahan, termasuk rezeki. Oleh karena itu, beliau menganjurkan untuk memanfaatkan waktu tersebut untuk beribadah dan berdzikir.
Meskipun tidak ada larangan tegas dalam agama, pertimbangan kesehatan dan anjuran para ulama untuk menghindari kebiasaan tidur setelah salat Subuh perlu diperhatikan. Lebih baik memanfaatkan waktu tersebut untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.
Kesimpulannya, meskipun tidur setelah sahur dan salat Subuh tidak haram, lebih baik dihindari karena hukumnya makruh dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan spiritualitas. Lebih baik manfaatkan waktu pagi untuk beribadah dan beraktivitas positif.
Advertisement
