Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa jantung berdebar kencang, sesak napas, dan diliputi rasa takut yang intens secara tiba-tiba? Atau mungkin kamu merasakan kecemasan yang terus-menerus dan sulit dikontrol? Kondisi ini mungkin panic attack atau anxiety attack. Meskipun seringkali dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan signifikan.
Baca Juga
Advertisement
Banyak orang salah mengira panic attack dan anxiety attack adalah hal yang sama. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda dengan onset, durasi, dan pemicunya yang berbeda pula. Memahami perbedaan ini penting agar kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan efektif.
Ketahui perbedaan penting antara panic attack dan anxiety attack agar kamu dapat mengenali gejala-gejala yang dialami dan mencari bantuan medis yang tepat jika dibutuhkan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental jika kamu mengalami gejala-gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Apa Itu Panic Attack?
Panic attack adalah serangan mendadak rasa takut atau ketidaknyamanan yang intens. Onsetnya tiba-tiba dan intens, seperti 'dari nol sampai seratus' dalam hitungan menit. Serangan ini bisa terjadi tanpa peringatan atau pemicu yang jelas, bahkan saat kamu sedang rileks atau tidur.
Durasinya biasanya singkat, antara 5-30 menit, meskipun perasaan tidak nyaman bisa berlanjut setelahnya. Gejala mencapai puncaknya dengan cepat dan kemudian mereda secara bertahap. Serangan panik seringkali disertai gejala fisik yang sangat intens, seperti jantung berdebar kencang, sesak napas, nyeri dada, keringat dingin, gemetar, pusing, mual, dan perasaan tidak nyata (depersonalisasi atau derealisasi).
Secara psikologis, kamu mungkin merasakan rasa takut yang intens dan mendalam, perasaan akan bahaya yang akan datang, dan panik yang luar biasa. Penting untuk diingat bahwa panic attack tidak selalu menunjukkan adanya gangguan kecemasan, meskipun seseorang dengan gangguan kecemasan mungkin mengalaminya.
Advertisement
Apa Itu Anxiety Attack?
Berbeda dengan panic attack, anxiety attack atau serangan kecemasan berkembang secara bertahap. Biasanya dipicu oleh situasi atau peristiwa tertentu yang dianggap mengancam atau menimbulkan stres. Kecemasan dapat muncul secara perlahan dan meningkat seiring waktu.
Durasi gejalanya bisa berlangsung selama beberapa menit hingga berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis kecemasannya. Pemicunya biasanya dapat diidentifikasi, seperti situasi sosial, pekerjaan, hubungan, atau peristiwa traumatis. Kamu yang mengalami anxiety attack seringkali menyadari apa yang memicu perasaan cemas tersebut.
Gejalanya bisa bervariasi, tetapi seringkali meliputi kekhawatiran berlebihan, gelisah, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, gangguan tidur, kelelahan, dan ketegangan otot. Gejala fisik mungkin termasuk jantung berdebar, sesak napas, dan sakit kepala, tetapi biasanya kurang intens daripada pada panic attack.
Perbedaan Panic Attack dan Anxiety Attack
Perbedaan utama antara panic attack dan anxiety attack terletak pada onset (permulaan), durasi, dan pemicunya. Panic attack muncul tiba-tiba dan intens, sementara anxiety attack berkembang secara bertahap.
Panic attack biasanya berlangsung singkat (5-30 menit), sedangkan anxiety attack dapat berlangsung lebih lama (menit hingga bertahun-tahun). Pemicu panic attack seringkali tidak diketahui, sedangkan pemicu anxiety attack biasanya dapat diidentifikasi. Intensitas gejala fisik pada panic attack juga jauh lebih kuat dibandingkan anxiety attack.
Advertisement
Penyebab Panic Attack dan Anxiety Attack
Penyebab Panic Attack
Penyebab pasti panic attack belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang diduga berperan meliputi genetika, ketidakseimbangan kimia otak, dan pengalaman traumatis. Beberapa penelitian menunjukkan adanya faktor genetik yang meningkatkan risiko seseorang mengalami panic attack.
Selain itu, ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, seperti serotonin dan norepinefrin, juga dikaitkan dengan panic attack. Pengalaman traumatis di masa lalu juga dapat menjadi pemicu munculnya panic attack.
Penyebab Anxiety Attack
Anxiety attack seringkali dipicu oleh faktor psikologis dan lingkungan. Stres, tekanan hidup, perubahan besar dalam hidup, dan masalah hubungan interpersonal dapat memicu anxiety attack.
Faktor genetik juga dapat berperan, di mana seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Kondisi medis tertentu, seperti gangguan tiroid atau penyakit jantung, juga dapat memicu atau memperburuk kecemasan.
Risiko Panic Attack dan Anxiety Attack
Risiko Panic Attack
Beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang mengalami panic attack, antara lain riwayat keluarga dengan gangguan panik, riwayat trauma masa lalu, dan kondisi kesehatan mental lainnya seperti depresi. Penggunaan alkohol atau narkoba juga dapat meningkatkan risiko. Perempuan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan panik dibandingkan laki-laki.
Risiko Anxiety Attack
Risiko mengalami anxiety attack lebih tinggi pada individu dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan, mereka yang mengalami stres kronis, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental lainnya seperti depresi. Perempuan juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan dibandingkan laki-laki. Selain itu, penggunaan alkohol atau narkoba juga dapat meningkatkan risiko.
Advertisement
Gejala Panic Attack dan Anxiety Attack
Gejala Panic Attack
Berikut beberapa gejala panic attack yang mungkin kamu alami:
- Jantung berdebar kencang
- Sesak napas atau perasaan tercekik
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan
- Keringat dingin
- Gemetar atau tremor
- Pusing atau perasaan melayang
- Mual atau gangguan pencernaan
- Mati rasa atau kesemutan
- Rasa takut akan kematian atau kehilangan kendali
- Perasaan tidak nyata (depersonalisasi atau derealisasi)
Gejala Anxiety Attack
Berikut beberapa gejala anxiety attack yang mungkin kamu alami:
- Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan
- Gelisah dan sulit untuk tenang
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah tersinggung dan marah
- Gangguan tidur (sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak)
- Kelelahan yang berlebihan
- Ketegangan otot
- Jantung berdebar
- Sesak napas
- Sakit kepala
Penanganan Panic Attack dan Anxiety Attack
Penanganan Panic Attack
Berikut beberapa cara untuk menangani panic attack:
- Teknik pernapasan: Fokus pada pernapasan dalam dan lambat untuk menenangkan sistem saraf.
- Teknik relaksasi: Gunakan teknik relaksasi otot progresif atau meditasi mindfulness untuk mengurangi ketegangan.
- Terapi perilaku kognitif (CBT): CBT membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang memicu panic attack.
- Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat anti-kecemasan atau antidepresan untuk membantu mengelola gejala.
Penanganan Anxiety Attack
Berikut beberapa cara untuk menangani anxiety attack:
- Terapi perilaku kognitif (CBT): CBT membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang memicu kecemasan.
- Terapi relaksasi: Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi kecemasan.
- Olahraga teratur: Olahraga membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
- Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat anti-kecemasan atau antidepresan untuk membantu mengelola gejala.
- Dukungan sosial: Berbicara dengan teman, keluarga, atau terapis dapat membantu mengatasi kecemasan.
Kesimpulannya, meskipun panic attack dan anxiety attack memiliki beberapa gejala yang mirip, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Memahami perbedaannya penting agar kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.
Advertisement
