Tekan Golput, KPU Malang Sasar Komunitas Gay dan Waria

KPU Kota Malang menggelar sosialisasi pemilu legislatif ke Ikatan Gay Malang dan Ikatan Waria Malang untuk untuk menekan angka golput.

oleh Zainul Arifin diperbarui 31 Mar 2014, 07:33 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2014, 07:33 WIB
malang
Sosialisasi pemilu ke kaum gay dan waria di Kota Malang (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - KPU Kota Malang, Jawa Timur, menggelar sosialisasi pemilu legislatif (pileg) ke Ikatan Gay Malang (Igama) dan Ikatan Waria Malang (Iwama). Sosialisasi tersebut sebagai upaya menekan angka golput yang diprediksi bisa mencapai 30%.
 
"Angka partisipasi pemilih dalam pileg di Kota Malang kami prediksi sekitar 70% dan 30% tak menggunakan hak pilih. Prioritas sosialisasi ke kelompok yang selama ini dipinggirkan seperti Igama dan Iwama ini," kata Komisioner KPU Kota Malang, Zainuddin di Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014).
 
KPU juga mengimbau pada anggota Igama dan Iwama untuk tak menerima uang pemberian calon anggota legislatif (caleg). Karena hal itu masuk ranah politik uang dan termasuk kategori pelanggaran. "Kalau ada caleg yang memberi uang, laporkan ke polisi," ucap Zainuddin.
 
Ketua Igama, Andi, merespons positif sosialisasi tersebut lantaran selama ini komunitasnya kurang mendapat perhatian. "Kami juga memiliki hak politik yang sama, selama ini seperti ada diskriminasi," ucap Andi.
 
Ia berharap melalui pileg ini pemerintah bisa mengakomodir aspirasi komunitas gay dan waria. Sebab semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama. Jumlah anggota Igama yang tersebar di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu dan daerah di sekitarnya mencapai 7.600 orang. Sementara anggota Iwama sekitar 270 orang.
 
"Kami juga sudah memiliki figur calon presiden yang akan kami pilih dalam pemilu presiden mendatang. Calon itu kami yakini bisa memberikan keadilan untuk kami," pungkas Andi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya