Waktu Nyoblos Molor, Warga Marah-marah

Pantauan Liputan6.com, aktivitas pencoblosan tampak molor dari jadwal mengingat panitia masih menghitung ratusan surat suara

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Apr 2014, 08:25 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2014, 08:25 WIB
TPS Widya Chandra
Foto: Fiki/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Sudah setengah jam berlalu dari jadwal pemilihan legislatif (pileg) yang dibuka pukul 07.00 WIB oleh panitia Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kompleks perumahan Menteri Widya Chandra, Senayan Jakarta Selatan, namun masyarakat belum juga bisa menggunakan hak pilihnya lantaran panitia masih sibuk mengurus surat suara.

Pantauan Liputan6.com, aktivitas pencoblosan tampak molor dari jadwal mengingat panitia masih menghitung ratusan surat suara yang diambil dari tiga kotak suara. Penghitungan tersebut harus disaksikan oleh beberapa saksi dari partai.

Saking leletnya kerja panitia membuat geram seorang warga yang ingin menggunakan hak pilihnya pagi ini di TPS 01 Widya Chandra. Datang sekitar pukul 07.00 WIB, wanita yang berprofesi sehari-hari sebagai pekerja media itu berniat mencoblos di TPS tempatnya terdaftar sebagai DPT. Namun karena merasa tak dilayani dengan baik, terjadi keributan kecil mewarnai di TPS 01.

"Saya mau daftar tapi petugas diam saja, lalu saya coba tanya lagi tapi katanya belum bisa nyoblos. Padahal saya harus tugas meliput Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo pukul 08.00-09.00 WIB," sungut dia tanpa bersedia menyebut namanya, Rabu (9/4/2014).

Dia mengeluhkan, TPS 01 tak mematuhi jadwal pencoblosan dari pukul 07.00-13.00 WIB. "Harusnya kan mulai jam 7 pagi, tapi kenyataannya nggak. Malahan panitia bilang, jadwal jam 7 itu cuma teori dan praktiknya beda," tegasnya.

Beberapa jam menunggu, dia pun tak mendapat kepastian dari panitia kapan mulai bisa mencoblos. Panitia justru masih asyik menghitung surat suara sampai berita ini diturunkan.

"Nggak ada kepastian, kalau 5-10 menit lagi nggak mulai saya tinggal," ucapnya.

Karena harus segera melaksanakan tugas kantor, akhirnya wanita berkulit putih itu pergi meninggalkan TPS 01 dengan wajah kecewa dan berharap bisa mencoblos di TPS lain.

Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali bahkan harus ikut menunggu proses penghitungan surat suara tersebut selesai. Memang, Hatta belum terlihat di TPS, hanya ajudannya saja yang bertugas mengecek ke lokasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya