Liputan6.com, Jakarta - Semua calon presiden (capres) pasca-Pemilu Legislatif 9 April 2014 kembali ke titik nol. Beberapa kandidat presiden yang diusung dianggap masih belum ada yang bisa dipastikan menang. Peluang mengalahkan capres yang katanya paling populer pun masih sangat mungkin terjadi.
Hal tersebut disampaikan pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014).
Menurut Hendri, fenomena pemimpin yang sedang disukai saat ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan sifat kerakyatan. Mau turun ke lapangan, terlihat bekerja di tengah masyarakat, tebar senyum dan mau foto bersama sudah cukup mengambil hati masyarakat kita. Masyarakat, imbuh Hendri, sudah mengesampingkan visi misi dan isi otak si pemimpin.
"Nah itu ada di sosok capres PDIP Jokowi (Joko Widodo), dia melakukan itu. Isi kepala dan visi misi nomor kesekian," urai Hendri.
Lantaran itulah, menurut Hendri, semua capres sangat mudah melakukan hal tersebut. Apalagi Jokowi, sambung Hendri, sudah kembali dari titik nol. Gaya Jokowi tersebut, imbuh Hendri, bisa dipakai oleh capres lain untuk bisa mengalahkan Gubernur DKI Jakarta itu, termasuk capres dari Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, saat ini, tren Prabowo semakin hari semakin meningkat.
"Jadi Prabowo cukup turun dari kuda, terus mau salaman ke rakyat dan mau foto bersama bisa kalahkan Jokowi. Prabowo kurang senyum aja. Nah, cukup sering tebar senyum itu bisa lebih populer dari Jokowi," ujar Hendri.
Hendri menyebutkan, cara seperti itu juga pernah dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY saat akhir-akhir kampanye terbuka Partai Demokrat. Saat itu SBY mau turun dari panggung dan menyalami semua masyarakat yang hadir.
"Kalau dulu kan isi kepala (capres) nomor satu, makanya dipakai isu SBY itu doktor, sedangkan Megawati (Soekarnoputri) hanya lulusan SMA. Sekarang tidak laku," tandas Hendri. (Yus Ariyanto)
Salami Rakyat dan Tebar Senyum, Prabowo Bisa Kalahkan Jokowi?
Menurut pakar komunikasi politik Hendri Satrio, peluang mengalahkan capres yang katanya paling populer pun masih sangat mungkin terjadi.
diperbarui 16 Apr 2014, 17:53 WIBDiterbitkan 16 Apr 2014, 17:53 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Israel Perluas Wilayah Serangan di Lebanon, Ribuan Orang Dilaporkan Mengungsi
Hyundai Bersiap Luncurkan 3 Mobil Baru di Indonesia, Mengaspal Akhir 2024
Emiten Pelayaran TAMU Jual Kapal Rp 215,9 Miliar Buat Bayar Utang
Simak Cara Cetak Kartu Ujian SKD CPNS 2024
Mengenal Sajian Bakmi Ayam H. Ahok, Kuliner Menarik di Jakarta Barat
Lirik Lagu Udang di Balik Batu dari Ungu, Lesti Kejora, dan Nassar Lagi Trending, Nyatanya Cintamu Palsu
Lama Tertunda, Manchester United Akhirnya Tuntaskan Transfer Wonderkid Idaman dari Arsenal
Survei: Jelang Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono Unggul dari Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma-Kun
VIDEO: Serangan Udara Israel Terhadap Masjid di Pusat Gaza Menewaskan 19 Orang
Daihatsu Gelar Kumpul Sahabat Makassar: Ajang Festival Kuliner, Musik, dan Cek Kesehatan
VIDEO: Robot AI Telah Belajar Meniru Sapuan Kuas Seorang Seniman
Festival 1.000 Nasi Uduk, Pramono Anung: Bukan Sekadar Makanan, tapi Simbol Kebersamaan