Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak individu tidak menyadari kondisi ini melalui pemeriksaan rutin.
Padahal, kolesterol yang tidak terkontrol bisa berisiko bagi kesehatan, terutama untuk kesehatan jantung. Untuk itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kolesterol tinggi agar bisa mencegah komplikasi lebih lanjut.
Advertisement
Baca Juga
Kolesterol merupakan zat mirip lemak yang sangat penting bagi tubuh, termasuk dalam proses produksi hormon dan pencernaan.
Advertisement
Ada dua jenis utama kolesterol, Low-Density Lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol "jahat," dan High-Density Lipoprotein (HDL) yang merupakan kolesterol "baik."
Kolesterol LDL cenderung menumpuk di arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung, sedangkan HDL membantu membersihkan kelebihan kolesterol dalam darah.
Berikut beberapa gejala kolesterol yang perlu diwaspadai, seperti dilansir dari The Healthsite, Rabu (5/2/2025).
1. Sulit Berkonsentrasi
Gangguan aliran darah ke otak akibat penumpukan kolesterol bisa memengaruhi kemampuanmu untuk berpikir jernih.
Jika kadar kolesterol tinggi, pembuluh darah yang menuju ke otak dapat menyempit, menyebabkan otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, Anda bisa merasa sulit berkonsentrasi, melupakan informasi penting, atau merasa kebingungan.
Jika gejala ini sering muncul, ini bisa menjadi tanda bahwa kolesterolmu sudah memengaruhi fungsi otak, yang perlu segera ditangani.
2. Sakit Kepala
Sakit kepala yang sering dan intens bisa terjadi akibat tekanan dalam pembuluh darah yang disebabkan oleh aliran darah yang terhambat. Kolesterol tinggi menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah di dalamnya.
Tekanan ini bisa memicu sakit kepala yang berulang. Jika Anda sering mengalami sakit kepala yang sulit diatasi, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter dan memeriksa kadar kolesterolmu, agar bisa segera mengatasinya sebelum menyebabkan masalah yang lebih serius.
3. Perubahan Kulit dan Bintik Kuning
Kemunculan bintik kuning atau benjolan kecil pada kelopak mata, siku, atau lutut bisa menjadi tanda adanya kolesterol yang terdeposit di bawah kulit. Kondisi ini disebut xanthoma, yang merupakan salah satu gejala khas kolesterol tinggi.
Bintik atau benjolan kuning ini terjadi akibat penumpukan kolesterol yang berlebihan. Selain itu, kulit Anda mungkin terlihat lebih berminyak atau lebih tebal pada area tertentu. Jika Anda melihat gejala seperti ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk memeriksa kadar kolesterolmu.
4. Sesak Napas
Jika Anda merasa sesak napas meskipun melakukan aktivitas ringan atau bahkan saat sedang beristirahat, bisa jadi ini disebabkan oleh kolesterol yang menyumbat arteri.
Penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Akibatnya, organ-organ tubuh, termasuk paru-paru, tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, yang menyebabkan Anda merasa sesak napas.
Sesak napas yang tiba-tiba atau berlangsung terus-menerus bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda tidak berfungsi dengan optimal akibat kolesterol tinggi.
Advertisement
5. Kelelahan dan Lemas
Merasa lelah meskipun sudah tidur cukup? Itu bisa jadi tanda bahwa kolesterol Anda tinggi. Penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Akibatnya, tubuhmu kekurangan energi untuk beraktivitas, sehingga Anda merasa terus-menerus lelah atau lesu. Jika kelelahan ini berlangsung terus-menerus, meskipun Anda sudah cukup tidur, itu bisa menjadi indikasi bahwa kadar kolesterolmu tidak terkendali.
6. Tekanan Darah Tinggi
Kolesterol yang menumpuk di dalam arteri membuat dinding pembuluh darah semakin sempit dan keras. Hal ini menyebabkan darah lebih sulit mengalir, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Akibatnya, tekanan darahmu akan meningkat, yang seringkali menjadi gejala pertama hipertensi. Jika Anda sering merasa pusing, atau tekanan darahmu tercatat tinggi, sebaiknya segera periksa kadar kolesterolmu. Sebab, hipertensi yang tidak terkendali dapat memperburuk kondisi kesehatan jantungmu.
Advertisement
7. Nyeri atau Mati Rasa pada Tungkai
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD), yang terjadi ketika pembuluh darah yang menuju ke tangan dan kaki tersumbat oleh kolesterol. Akibatnya, aliran darah ke ekstremitas tubuh berkurang, dan Anda bisa merasakan nyeri atau mati rasa pada tangan dan kaki.
Gejala ini sering dirasakan saat Anda berjalan atau bergerak, karena tubuh membutuhkan lebih banyak darah dan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Rasa sakit atau mati rasa yang berkelanjutan ini menandakan adanya masalah serius pada sirkulasi darah yang disebabkan oleh kolesterol tinggi.
8. Nyeri atau Ketidaknyamanan di Dada
Nyeri dada atau angina merupakan gejala yang sering terjadi akibat penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah yang menyempit.
Kolesterol yang menempel di dinding arteri dapat memperlambat aliran darah ke jantung, menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit jantung yang lebih serius.
Rasa sakit ini biasanya terjadi saat Anda beraktivitas atau merasa stres, namun bisa juga muncul tanpa alasan yang jelas. Jangan pernah abaikan gejala ini, karena bisa menjadi tanda awal dari serangan jantung.
Advertisement
Cara Menurunkan Risiko Kolesterol Tinggi
Kolesterol biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor gaya hidup yang tidak sehat dan faktor medis tertentu. Meskipun ada faktor yang sulit dihindari, seperti faktor genetik, Anda masih bisa mengurangi risiko kolesterol tinggi dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Berikut beberapa cara untuk menurunkan risiko kolesterol tinggi:
1. Perbaiki Pola Makan
Salah satu penyebab utama kolesterol tinggi adalah pola makan yang tidak sehat, terutama yang kaya akan lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh, yang ditemukan pada makanan seperti daging merah, produk susu penuh lemak, dan makanan olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Sementara itu, lemak trans, yang sering ada dalam makanan kemasan dan makanan cepat saji, juga berisiko menambah kadar kolesterol buruk.
Untuk mengurangi risiko, gantilah makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans dengan pilihan yang lebih sehat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian dan lemak sehat.
2. Rutin Berolahraga
Olahraga menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kadar kolesterol. Aktivitas fisik yang teratur membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh, yang berfungsi membersihkan kolesterol jahat dari aliran darah.
Anda tidak perlu melakukan olahraga berat untuk mendapatkan manfaatnya. Cukup dengan melakukan aktivitas ringan yang teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda atau berenang.
3. Berhenti Merokok
Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mengurangi kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, merokok juga merusak dinding pembuluh darah, mempercepat pembentukan plak, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Jika Anda merokok, berhenti sekarang juga adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi.