Cawapres Jokowi Masih Misterius

Politisi PDIP Pramono Anung menilai tokoh yang nantinya berpasangan dengan Jokowi akan diumumkan pada waktu yang tepat.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Apr 2014, 12:27 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2014, 12:27 WIB
Wakil Ketua DPR Pramono Anung usai melaporkan harta kekayaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (11/1). (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDIP Pramono Anung menilai tokoh yang nantinya berpasangan dengan Jokowi akan diumumkan pada waktu yang tepat. Penundaan pengumuman juga menunggu hasil rekapitulasi suara oleh KPU.

"Sebenarnya nggak ada yang secara resmi sampaikan itu (diumumkan pekan ini), saya Jumat lalu diskusi panjang dengan Bu Mega dan pasangan Jokowi masih menunggu waktu yang tepat," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Pramono sendiri mengomentari usulan Sabam Sirait yang menjagokan nama Mahfud MD sebagai pasangan Jokowi. Wakil Ketua DPR itu menilai sah-sah saja kader PDIP mengusulkan nama.

"Di PDIP seperti itu, orang di kasih berbeda tapi begitu sudah diputuskan akan bersama-sama jaga dan menangkan itu," imbuhnya.

Soal penentuan cawapres, Pramono mengatakan, partai berlambang banteng moncong putih itu sudah belajar banyak dari Pilpres 2004 dan 2009. 1 Hal yang dibutuhkan PDIP untuk menjamin kemenangan itu adalah PDIP tak bisa sendirian.

"Kita ingin memangkan Pilpres dan butuh suport dari partai lain. (Cawapres) backgroundnya bisa sapa saja, yang jelas WNI. Semua diputuskan Bu Mega dan Jokowi," tandas Pramono.

Sesepuh PDIP Usul Mahfud MD

Bila Jokowi bingung memilih siapa, Sesepuh PDIP Sabam Sirait mengusulkan nama Mahfud MD sebagai cawapres. "Saya pernah tidak secara langsung mengusulkan orang Madura, yang pulaunya di luar Jawa. Misal Mahufd MD dia orang NU dan dari Madura," kata Sabam kepada Liputan6.com.

Sabam lebih memilih Jokowi berpasangan dengan Mahfud dibandingkan dengan Jusuf Kalla karena persoalan umur. Ia melihat cawapres ideal Jokowi harus berasal dari kalangan muda.

"Itu saya sudah bilang kalau bisa syarat wapres itu kalau Jokowi jadi presiden adalah orang luar Jawa, muda, dan jangan dari PDIP," imbuh Sabam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya