Prabowo: Bangsa yang Tergantung Impor, Selamanya Mainan Asing

"Bangsa kita harus swasembada pangan, tidak boleh terus menerus bergantung pada belas kasihan bangsa lain," ucap Prabowo.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 28 Apr 2014, 20:45 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2014, 20:45 WIB
Prabowo Subianto_20140404

Liputan6.com, Jakarta - Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan urusan pangan adalah satu satu urusan terpenting bangsa. Karena bangsa yang lapar, tidak akan dapat bekerja dan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk negara dan kehidupan masyarakatnya.

"Bangsa yang tergantung impor, akan selamanya menjadi mainan asing. Bangsa kita harus swasembada pangan, tidak boleh terus menerus bergantung pada belas kasihan bangsa lain," ucap Prabowo dalam sambutan hari jadi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ke-41 di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (28/4).

Prabowo yang juga Ketua Umum HKTI itu mengungkapkan alasan dirinya mendirikan partai politik. Yaitu karena keterbatasan HKTI sebagai organisasi advokasi yang hanya bisa menyampaikan masukan kepada pemerintah saja.

"Kemampuan HKTI dalam menyejahterakan petani dan meningkatkan produksi pangan sangat terbatas. HKTI bergantung pada pemerintah yang mau mendengarkan dan bertindak akan keluh kesah petani," imbuhnya.

Karena itu, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk dapat maju ke gelanggang politik dan memperjuangkan aspirasi kaum tani di Indonesia secara nyata.

"Selama ini sektor pertanian diabaikan, haluan orientasi ekonomi pemerintah kita keliru," tutup Prabowo.

Dalam acara syukuran yang berlangsung sangat sederhana tersebut, Prabowo datang bersama Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Jafar Hafsah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) Winarno Thohir, dan Wakil Ketua Umum HKTI Rachmat Pambudy. (Rizki Gunawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya