Liputan6.com, Jakarta - Dinilai gagal mendongkrak perolehan suara Partai Hanura dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo disebut-disebut bakal dievaluasi dalam rapat pimpinan nasional Partai Hanura yang berlangsung hari ini.
Tak hanya itu, bos MNC grup itu juga disebut bakal dilengserkan dari jabatannya. Menanggapi hal ini, Hary Tanoe mengatakan, isu itu hanya dimunculkan orang tertentu.
"Ya itu kan oknum," cetus Hary Tanoe di sela-sela Rapimnas Partai Hanura, Selasa (6/5/2014), di Jakarta.
Harry Tanoe mengungkapkan, tidak akan membahas lebih jauh isu tersebut. Sebab, hasil rapimnas belum diketahui.
Advertisement
"Kan rapimnas belum selesai. Kalau belum selesai ngapain dievaluasi," ujarnya. Dia menambahkan, "Kalau ada oknum yang bicara di luar itu, ya saya rasa bukan kebijakan saya."
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu Partai Hanura hanya memperoleh sekitar 5,4 persen suara. Dengan perolehan ini otomatis Hanura tak bisa mengusung pasangan Wiranto dan Harry Tanoe atau Win-HT sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam pertarungan Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.
Rendahnya perolehan suara ini memunculkan wacana, Ketua Bapilu yang juga cawapres Hanura Hary Tanoe akan dilengserkan dari posisinya. Bukan hanya Hary Tanoe yang menepis isu tersebut. Sebelumnya Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR Sarifuddin Sudding juga geram dengan munculnya wacana itu. (Sss)