Liputan6.com, Jakarta - Partai Bulan Bintang (PBB) menolak menandatangani hasil rekapitulasi nasional yang sudah ditetapkan KPU Pusat. PBB menilai, banyak kejanggalan yang terjadi selama proses perhintungan suara. Bahkan, PBB menyebut, ada upaya hasil rekapitulasi tidak jauh berbeda dengan hasil quick count atau hitung cepat.
"Prinsip kami sejak awal, rapat pleno jangan jadi ajang untuk mencocokkan perolehan suara dengan hasil quick count, ternyata itu terjadi," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PBB, Sukmo Harsono saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (10/5/2014).
Dia menjelaskan, sejak awal berbagai lembaga survei sudah memprediksi hanya 10 parpol yang lolos ke parlemen. Lalu diperkuat dengan hasil quick count yang menunjukan hasil suara 2 parpol tidak lolos parlemen. Dan hasilnya
"Dalam rapat pleno kami selalu memerhatikan DPT, suara sah, dan sisa surat suara. Ternyata kami temukan indikasi adanya penggelembungan," lanjutnya.
Celakanya, hasil penggelembungan suara itu hanya dinikmati oleh 10 parpol peserta pemilu yang masuk ke parlemen. Sementara, PBB dan PKPI tidak meninmati sebaran suara itu.
"Kalau kita perhatikan, tidak ada yang menang mutlak. Artinya, penggelembungan suara itu merata di seluruh parpol. Tapi tidak dengan PBB dan PKPI. Kue kita diambil untuk menggelumbungkan suara partai lain. Alhasil, kami lah yang jadi korban," ujarnya.
Parahnya lagi, lembaga quick count sudah merilis hasil temuannya dengan input data nasional. Padahal, masih ada daerah yang harus melaksanakan pemilu ulang. Menurut Sukmo, hal itu dapat mempengaruhi pilihan pembaca.
"Quick count ini seperti malaikat pencabut nyawa. Kami ini dihukum dengan opini dan quick count. Partai kami tidak korupsi, tapi yang korupsi malah diselamatkan oleh quick count," tandas Sukmo.
Berikut hasil rekapitulasi penghitungan suara resmi pileg 2014 berdasarkan urutan partai politik peserta Pileg 2014 yang diumumkan Sabtu 10 Mei dini hari kemarin:
01. Nasdem: 8.402.812 (6,72%)
02. PKB: 11.298.957 (9,04%)
03. PKS: 8.480.204 (6,79%)
04. PDIP: 23.681.471 (18,95%)
05. Partai Golkar: 18.432.312 (14,75%)
06. Partai Gerindra: 14.760.371 (11,81%)
07. Partai Demokrat: 12.728.913 (10,19%)
08. PAN: 9.481.621 (7,59%)
09. PPP: 8.157.488 (6,53%)
10. Partai Hanura: 6.579.498 (5,26%)
14. PBB: 1.825.750 (1,46%)
15. PKPI: 1.143.094 (0,91%)
Total suara: 124.972.491 (100%)