Naikkan Harga BBM, Popularitas Jokowi Bakal Senasib dengan SBY?

Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukan, kepercayaan publik kepada Jokowi-JK mencapai 71,73%.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Agu 2014, 15:13 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2014, 15:13 WIB
SBY dan Jokowi 1
(ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana)

Liputan6.com, Jakarta - Kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi-JK saat ini sangat tinggi. Hal ini dinilai sama saat SBY-Boediono memimpin Indonesia pada awal pemerintahan periode 2009-2014.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar mengatakan, SBY-Boediono mendapat kepercayaan masyarakat sebanyak 68,50%. Di sisi lain, pasangan Jokowi-JK justru melampaui SBY dengan perolehan 71,73%.

"Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat juga berbanding lurus dengan kekecewaan. Mereka lebih cepat kecewa kalau ternyata Jokowi-JK ke depan tidak bisa memenuhi harapan masyarakat," kata Rully di Kantor LSI, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Fenomena ini sudah dialami SBY-Boediono di awal massa jabatan di periode kedua pemerintahan. Kepercayaan publik berangsur turun seiring dengan buruknya kinerja pemerintah.

"6 Bulan menjalankan pemerintahan kepercayaan terhadap SBY menurun sampai hanya 51,30%. Lalu setahun kemudian turun lagi menjadi 45,70%," ungkap Rully.

Kini, pemerintahan Jokowi-JK sudah dihadapkan dengan masalah kenaikan harga BBM subsidi. Kebijakan ini dinilai sangat berpengaruh terhadap kepercayaan terhadap Jokowi-JK.

Menurut dia, Jokowi-JK bisa saja meredam gejolak di tengah masyarakat agar kenaikan harga BBM tidak langsung membuat kepercayaan masyarakat terjun bebas. Mereka bisa menyiapkan program pengganti yang langsung menyentuh ke masyarakat.

"Saya tidak tahu akan menurunkan seberapa besar. Paling tidak Jokowi harus menjelaskan kepada masyarakat kelas bawah tentang kenaikan BBM itu," tandas Rully.

Survei terbaru ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan pada 24-26 Agustus dengan margin of error plus minus 2,9%. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya