Liputan6.com, Jakarta - Pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai menjadi presiden dan wakil presiden tinggal menghitung hari. Pengamanan dari TNI dan Polri akan dimaksimalkan pada hari pelantikan, Senin 20 Oktober 2014.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengakui ada keresahan mengenai pelantikan Jokowi-JK. Seperti apakah pelantikan bisa berjalan apa tidak dan apakah ada resistensi pihak tertentu yang ingin mengganggu pelantikan Jokowi-JK.
"Saya pikir masyarakat paham betul ini demokrasi yang kita junjung bersama," ujar Panglima TNI Moeldoko saat menyambangi Kantor redaksi Liputan6.com, Selasa (14/10/2014).
Lalu apa skenario terburuknya? Moeldoko menyatakan, "Itu tidak bisa saya kasih tahu. Cuma kami yang tahu," ujar Moeldoko dengan tersenyum.
Moeldoko hanya mengatakan, ada sejumlah lokasi yang menjadi titik pengamanan saat pelantikan nanti. "Di antaranya, pasti yang pertama DPR, MPR, terus rute perjalanan presiden, tidak boleh ada yang mengganggu," tandas Moeldoko.
Kepolisian Negara RI juga telah menyiapkan upaya pengamanan maksimal untuk pelantikan Jokowi-JK tersebut, salah satunya dengan mengerahkan petugas dari 7 Polda.
"Ada 7 Polda yang akan ditarik ke Jakarta, yakni Polda Jateng, Polda Jabar, Polda Jatim, Polda Lampung, Polda Palembang, Polda Sumsel, dan Polda Kalbar," kata Kapolri Jenderal Sutarman.
Sutarman juga mengatakan, pihaknya akan menerjunkan sekitar 22 ribu personel keamanan yang dibagi dalam 5 ring.