Jelang Pemilu 2014, penyaluran logistik surat suara ke Puncak Jaya diperkirakan mengalami kesulitan. Kapolres Puncak Jaya, Papua, AKBP Marselis S mengungkapkan, kendala utama adalah 16 distrik di kawasan tersebut hanya bisa dijangkau dengan pesawat kecil berkapasitas 9 orang. Penyewaan pesawat tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar.
"Harus carter pesawat dari APBD Pemda. Di polres belum ada pesawat atau helikopter untuk menjangkau lokasi, itu yang kita tunggu-tunggu," ujar AKBP Marselis di sela-sela Apel Kasatwil di Auditorium PTIK Jakarta, Senin (2/9/2013).
Selain itu, jumlah personel kepolisian Puncak Jaya juga masih kurang untuk membantu pengamanan distribusi logistik Pemilu. Ia mengungkapkan Polres Puncak Jaya hanya memiliki 230 anggota, 2 pleton anggota Brimob, 5 polsek, dan 4 Pospol.
Di samping masalah transportasi dan minimnya anggota, ia juga mengeluhkan sinyal komunikasi yang sulit serta kondisi cuaca yang tidak menentu. Faktor-faktor tersebut juga menjadi penghambat distribusi surat suara ke Puncak Jaya.
"Sinyal di atas itu memang tidak sebagus di sini, sulit sekali. Kemudian misalnya personel sudah ada di pesawat tapi cuaca tidak bagus, penyaluran logistik juga jadi susah," kata Marselis. (Ein)
"Harus carter pesawat dari APBD Pemda. Di polres belum ada pesawat atau helikopter untuk menjangkau lokasi, itu yang kita tunggu-tunggu," ujar AKBP Marselis di sela-sela Apel Kasatwil di Auditorium PTIK Jakarta, Senin (2/9/2013).
Selain itu, jumlah personel kepolisian Puncak Jaya juga masih kurang untuk membantu pengamanan distribusi logistik Pemilu. Ia mengungkapkan Polres Puncak Jaya hanya memiliki 230 anggota, 2 pleton anggota Brimob, 5 polsek, dan 4 Pospol.
Di samping masalah transportasi dan minimnya anggota, ia juga mengeluhkan sinyal komunikasi yang sulit serta kondisi cuaca yang tidak menentu. Faktor-faktor tersebut juga menjadi penghambat distribusi surat suara ke Puncak Jaya.
"Sinyal di atas itu memang tidak sebagus di sini, sulit sekali. Kemudian misalnya personel sudah ada di pesawat tapi cuaca tidak bagus, penyaluran logistik juga jadi susah," kata Marselis. (Ein)