Penahanan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diprediksi akan berdampak pada perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu 2014 mendatang. Terlebih, Atut yang ditetapkan tersangka dugaan suap pilkada Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan kader dan juga Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar.
Ketua Badan Penilitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan penangkapan Atut merupakan masalah yang serius untuk partainya pada Pemilu 2014 mendatang. Pada Pemilu Legislatif 2009, Banten menyumbang perolehan suara nasional untuk Golkar sebesar 3,5 persen.
"Kalau saya hitung, Golkar itu suaranya di Banten 500 ribu lebih, Demokrat 900 ribu lebih pada Pileg 2009. Kalau dilihat itu Provinsi Banten berkontribusi sebanyak 3,5 persen suara Partai Golkar secara nasional," kata Indra dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2013).
"Jadi memang (penahanan Atut) ada dampak dari Banten terhadap suara Golkar secara nasional nantinya karena 3,5 persen ini luar biasa," tutur Indra.
Indra menjelaskan Partai Golkar akan melakukan konsolidasi ulang terhadap seluruh kadernya di Provinsi Banten. Karena, partai pimpinan Aburizal Bakrie ini tak mau kehilangan 500 ribu suara untuk Pemilu 2014 mendatang. Meski pun, suara Golkar jauh lebih banyak berada di Provinsi Jawa Barat.
"Kita akan konsolidasi ulang, kita tidak mau kehilangan 500 ribu suara. Dan basis suara Golkar itu yang paling besar berada di Jawa Barat karena jumlah pemilihnya cukup banyak dibandingkan Banten," tuturnya.
Meski demikian, Indra menambahkan tetap optimistis partainya akan memenangkan kembali Pilkada Provinsi Banten mendatang. Lantaran, kader Golkar di Banten tidak hanya Atut saja melainkan banyak kader potensial lainnya.
"Kita yakin kok akan kembali menang lagi, karena kader Golkar bukan hanya Bu Atut tetapi masih banyak lagi yang potensial," tukas Indra. (Adi/Yus)
Baca juga:
Ditahan KPK, Ratu Atut Kena Karma Gubernur Pertama Banten?
Ribka PDIP: Semoga Rano Karno Bukan `Bagian` dari Ratu Atut
Ribka PDIP: Rano Hadapi Rakyat Banten, Bukan Keluarga Si Doel
Ketua Badan Penilitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan penangkapan Atut merupakan masalah yang serius untuk partainya pada Pemilu 2014 mendatang. Pada Pemilu Legislatif 2009, Banten menyumbang perolehan suara nasional untuk Golkar sebesar 3,5 persen.
"Kalau saya hitung, Golkar itu suaranya di Banten 500 ribu lebih, Demokrat 900 ribu lebih pada Pileg 2009. Kalau dilihat itu Provinsi Banten berkontribusi sebanyak 3,5 persen suara Partai Golkar secara nasional," kata Indra dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2013).
"Jadi memang (penahanan Atut) ada dampak dari Banten terhadap suara Golkar secara nasional nantinya karena 3,5 persen ini luar biasa," tutur Indra.
Indra menjelaskan Partai Golkar akan melakukan konsolidasi ulang terhadap seluruh kadernya di Provinsi Banten. Karena, partai pimpinan Aburizal Bakrie ini tak mau kehilangan 500 ribu suara untuk Pemilu 2014 mendatang. Meski pun, suara Golkar jauh lebih banyak berada di Provinsi Jawa Barat.
"Kita akan konsolidasi ulang, kita tidak mau kehilangan 500 ribu suara. Dan basis suara Golkar itu yang paling besar berada di Jawa Barat karena jumlah pemilihnya cukup banyak dibandingkan Banten," tuturnya.
Meski demikian, Indra menambahkan tetap optimistis partainya akan memenangkan kembali Pilkada Provinsi Banten mendatang. Lantaran, kader Golkar di Banten tidak hanya Atut saja melainkan banyak kader potensial lainnya.
"Kita yakin kok akan kembali menang lagi, karena kader Golkar bukan hanya Bu Atut tetapi masih banyak lagi yang potensial," tukas Indra. (Adi/Yus)
Baca juga:
Ditahan KPK, Ratu Atut Kena Karma Gubernur Pertama Banten?
Ribka PDIP: Semoga Rano Karno Bukan `Bagian` dari Ratu Atut
Ribka PDIP: Rano Hadapi Rakyat Banten, Bukan Keluarga Si Doel