Liputan6.com, Bogor - Ratusan santri berunjuk rasa di Kantor Balai Kota Bogor, Jawa Barat, saat melakukan Sahur on The Road (SOTR), Minggu (5/7/2015) dini hari. Kedatangan mereka ingin mempertanyakan soal kebijakan larangan SOTR yang dikeluarkan Walikota Bogor, Bima Arya.
Para santri yang berasal dari salah satu pondok pesantren di Kota Bogor ini memadati depan pintu gerbang masuk Balai Kota Bogor, tepatnya di jalan Ir H Djuanda sekitar pukul 03.00 WIB. Sambil membunyikan klakson motor, mereka meminta untuk bisa bertemu dengan Bima Arya.
Wali Kota yang saat itu usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu tempat hiburan malam, langsung menemui para pimpinan dari pondok pesantren.
Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, Bima juga mengakomodir mereka dan menyambut perwakilan pimpinan santri ini dengan melakukan pertemuan tertutup di sebuah ruangan di gedung Balai Kota Bogor.
Mereka membicarakan soal pelarangan SOTR yang menurut pihak santri tidak tepat. Akhirnya sekitar 25 menit, Bima dan pimpinan santri keluar ruangan.
"Ternyata Pak Wali Kota Bima Arya tak melarang SOTR, tapi hanya (untuk) yang kurang tepat dengan sasaran yang melakukan vandalisme dan ugal-ugalan di jalan," kata salah seorang pimpinan santri Mahdi Bin Hamzah Assegaf usai pertemuan.
Bima menuturkan pihaknya tidak melarang siapapun untuk beribadah, yang penting dilakukan dengan cara yang tertib dan tepat sasaran. Ia juga mengimbau para santri untuk tidak membawa anak di bawah umur untuk mengikuti SOTR.
"Jadi yang saya larang itu bukan SOTR-nya, melainkan kegiatan melanggarnya seperti vandalisme, menyalakan petasan, nyampah dan kebut-kebutan dijalanan yang bisa membahayakan warga lainnya," ungkapnya.
Ditambah lagi banyak dari rombongan santri yang melakukan SOTR masih dibawah umur dan tidak menggunakan helm. "Sebagai umat Islam kita harus tampilkan wajah Islam yang ramah dan sama-sama perangi maksiat di Kota Bogor," tegas Bima.
Usai pertemuan, para santri pun membubarkan diri melanjutkan SOTR. Namun usai para santri pergi, jalanan menjadi kotor karena banyak sampah. Banyak kardus dan bekas gelas minuman air mineral berserakan di jalanan. (Ali/Vra)
SOTR Dilarang, Ratusan Santri Geruduk Kantor Balai Kota Bogor
Para santri memperrtanyakan kebijakan larangan SOTR yang dikeluarkan Wali Kota Bogor, Bima Arya.
diperbarui 05 Jul 2015, 07:00 WIBDiterbitkan 05 Jul 2015, 07:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Trump Lancarkan Perang Dagang, Irlandia Justru Catat Surplus dengan AS
Tinggal Dekat Masjid tapi Tak Pernah Sholat di Masjid, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat
Agensi Felix Stray Kids Revisi Pernyataan soal Cedera Sang Idol, Sebut Ada Saraf Kejepit
Arti Drop Off: Definisi, Manfaat, dan Penerapannya dalam Logistik
Cara Merebus Daun Tanduk Rusa untuk Atasi Haid Tidak Teratur hingga Mengontrol Tekanan Darah
Memahami Arti Yatim: Definisi, Kriteria, dan Tanggung Jawab Sosial
Ligamen Robek atau Putus Tak Sebabkan Disabilitas tapi Bisa Turunkan Kualitas Hidup
Memahami Arti Calo dan Dampaknya dalam Masyarakat
Arti Mapping: Definisi, Jenis, dan Penerapannya dalam Berbagai Bidang
Cara Merebus Telur Setengah Matang ala Jepang, Mudah Dicoba di Rumah
Aksi Indonesia Gelap 2025: 13 Tuntutan Mahasiswa kepada Pemerintah
Arti Kata Barakallah: Makna, Penggunaan, dan Keutamaannya dalam Islam