Identifikasi Korban Tragedi Mina, Tim DVI Polri Terbang ke Saudi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap, keberadaan tim DVI bakal mempercepat ‎proses identifikasi korban tragedi Mina.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 02 Okt 2015, 09:27 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 09:27 WIB
20150926-haji-mina-menag lukman
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Liputan6.com, Jeddah - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia diterjunkan untuk membantu percepatan identifikasi jenazah korban tragedi Mina di Jalan 204, Arab Saudi. Kali ini sebanyak 11 anggota Polri yang diterjunkan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap, keberadaan tim DVI bakal mempercepat ‎proses identifikasi korban yang masih berlangsung hingga satu pekan pascakejadian ini.

"Saya berharap ini akan mempercepat proses verifikasi dan identifikasi jemaah haji kita yang membutuhkan waktu untuk dikenali," kata Menteri Lukman di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Arab Saudi pada Kamis 1 Oktober 2015.

Lukman mengatakan, keberadaan 11 anggota DVI Polri ini sesuai dengan tawaran Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi. Indonesia menawarkan bantuan untuk melakukan proses identifikasi.

"Mereka (Arab Saudi) setuju melibatkan pihak dari Indonesia yang memiliki kemampuan untuk penyelidikan terkait dengan korban wafat akibat peristiwa Mina," kata Lukman.

Tim DVI Mabes Polri berangkat dari Tanah Air menuju Arab Saudi pada Jumat (2/10/2015). Mereka akan mendarat di Bandara King Abdulaziz (KAA) Jeddah, Arab Saudi.

Difasilitasi Arab Saudi

Kesebelas personel DVI Polri ini merupakan anggota kepolisian yang memiliki kemampuan forensik dan identifikasi. Tim ini akan bergabung dengan kepolisian Arab Saudi. "Mereka akan jadi satu kesatuan tim bersama tim Arab Saudi dalam proses identifikasi jemaah haji Indonesia," tutur Lukman.

Lukman melanjutkan, tim DVI sama sekali bukan untuk mengungkap peristiwa Mina itu sendiri, sebab musabab, atau faktor penyebabnya. "Tim ini hanya mengungkap identifikasi sejumlah jenazah yang diduga merupakan jemaah haji Indonesia."

Pemerintah Arab Saudi menjamin secara penuh dan memfasilitasi tim DVI ini. Tidak hanya akomodasi, transportasi, konsumsi, tetapi semua keperluan-keperluan yang terkait dengan upaya pengungkapan jenazah korban tragedi Mina. "Jadi istilahnya hosted, pemerintah Arab Saudi Menjamin keperluan tim DVI," kata dia.

Dia menutukan, sepekan setelah tragedi Mina 204 tentu kondisi jenazah sudah tidak lagi normal. Kemungkinan sudah ada kerusakan di sana-sini karena proses alami. Beberapa jenazah kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi diperiksa sidik jarinya.

"Sehingga perlu cara yang lebih spesifik hanya oleh ahlinya untuk bisa mendapatkan data-data yang memastikan siapa jenazah itu, namanya, dari negara mana asalnya, dan yang terakhir kemungkinan akan diambil DNA-nya," pungkas Lukman.

Tim ini nantinya akan bertanggung jawab dan melaporkan hasil temuannya kepada Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama dan pada akhirnya sampai pada Presiden.

Hingga Kamis dini hari, sebanyak 59 warga negara Indonesia, termasuk empat orang pekerja Indonesia yang bermukim di Arab Saudi, sudah teridentifikasi sebagai korban tragedi di Jalan 204, Mina. Sementara sebanyak 74 orang belum kembali ke pemondokan sejak musibah yang terjadi pada Kamis 24 September 2015. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya