6 Tim Arab Saudi Identifikasi Korban Tragedi Mina

Seluruh proses identifikasi korban tragedi Mina dilakukan dengan cepat menggunakan 2 perangkat genggam yang dapat membaca rincian biometrik.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Okt 2015, 18:34 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2015, 18:34 WIB
6 Tim Arab Saudi Identifikasi Korban Tragedi Mina
Proses evakuasi korban tragedi Mina. (Reuters)

Liputan6.com, Mekah - Otoritas Arab Saudi dari Passport Department, saat ini masih dalam proses identifikasi korban tewas Tragedi Mina.

"6 tim masih memeriksa identitas di rumah sakit di Jeddah, Makkah, dan Taif. 7 orang terbaru berhasil diidentifikasi pada hari Minggu 27 September," kata Asisten Direktur untuk urusan teknis Departemen Paspor Arab Saudi, Kolonel Khaled Al-Saikhan dikutip dari Arab News, Kamis (1/10/2015).

Menurutnya, departemen telah memeriksa sidik jari para jemaah haji korban Tragedi Mina yang kemudian dicocokkan dengan database milik Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. "Kementerian itu memiliki rincian lengkap dari semua orang yang memasuki negara selama beberapa tahun terakhir," tuturnya.

Seluruh proses tersebut, tambahnya, dilakukan dengan cepat dengan menggunakan 2 perangkat genggam yang dapat membaca rincian biometrik seseorang. Sebab retina scan tidak dapat diambil seperti sidik jari, yang dapat dibaca hingga 3 hari setelah seseorang meninggal.

"Tim lapangan dengan berkoordinasi dengan departemen kesehatan setempat di wilayah itu, mereka bekerja sepanjang waktu untuk mengidentifikasi korban tewas," pungkas Kolonel Khaled Al-Saikhan.

Tragedi Mina yang memilukan ini mengakibatkan 769 jemaah haji dari beberapa negara termasuk asal Indonesia meninggal dunia, sedangkan 823 orang dilaporkan terluka.

Data terakhir dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencatat, jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 59 orang, termasuk 4 mukimin atau WNI yang bekerja di Arab Saudi.

Tragedi Mina terjadi di jalur 204 menuju tempat melempar jumrah. Banyaknya jemaah meninggal, diduga akibat kelelahan dan terinjak-injak jemaah lainnya.

(Tnt/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya