Cukupkah Makan Kurma Tanpa Minum Teh Manis Saat Buka Puasa?

Seseorang yang berpuasa dianjurkan untuk terlebih dulu makan kurma, baru setelah itu makan makanan yang lain

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Mei 2018, 06:15 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 06:15 WIB
Ilustrasi Kurma
Ilustrasi Kurma (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Beragam alasan orang yang menjalankan ibadah puasa dianjurkan makan kurma saat berbuka. Menurut Tan Sheau Kang, Ahli Gizi dari Departemen Diet Rumah Sakit Umum Singapura (SGH), buah tinggi potasium ini membantu kerja otot dan saraf berfungsi lebih baik lagi.

"Akan tetapi jangan terlalu banyak mengonsumsinya, karena kurma tinggi gula," kata Tan dikutip dari Health XChange SG pada Rabu, 23 Mei 2018.

Selain kurma, ada beberapa hal mengenai santapan yang baik saat waktu buka puasa. Jangan didominasi dengan makanan tinggi gula, lemak, dan garam.

 

Gabungkan Semua Sumber Makanan

Tan, menganjurkan, untuk menggabungkan semua sumber makanan yang terdiri dari serat, lemak baik, dan karbohidrat.

"Diet yang seimbang merupakan kunci untuk ber-puasa sehat selama ramadan," ujarnya.

Seperti misalnya buah. Berdasarkan rekomendasi yang diberikan Health Promotion Board (HPB), dua porsi sayur dan dua porsi buah per hari sangat dianjurkan. "Pastikan Anda memiliki satu porsi buah dan satu porsi sayuran di dua waktu makan Anda selama Ramadan," kata Tan.

 

Jangan Lupa Konsumsi Karbohidrat

Bagaimana dengan karbohidrat? Boleh menyantap nasi putih? Boleh-boleh saja, tapi yang paling dianjurkan adalah beras merah atau mi gandum, karena keduanya adalah karbohidrat komplek yang masih dapat memberikan energi untuk orang yang berpuasa melaksanakan kewajiban salat tarawih.

"Dibandingkan dengan makanan manis dan makanan penutup yang cepat diprosesnya, makanan-makanan yang dianjurkan itu menyediakan tingkat energi yang lebih stabil dan berkelanjutan," kata Tan menambahkan.

 

Sumber Protein dan Lemak

Untuk sumber protein dan lemak, Tan menganjurkan memilih ayam tanpa kulit, atau yang amannya adalah ikan dan telur. Bisa juga produk susu rendah lemak dan rendah gula.

"Agar makanan Anda tetap sehat, batasi penggunaan minyak. Pilih cara mengukus, memanggang, atau menggoreng tidak terlalu lama," katanya.

 

Minyak yang Baik

Ketika memilih minyak, sebaiknya pakai yang mengandung lemak tak jenuh seperti minyak canola dan kedelai. Ya, memang, harganya sedikit lebih mahal. Akan tetapi, semua ini untuk kebaikan Anda juga, bukan?

"Gunakan Ramadan ini untuk menumbuhkan kebiasaan diet yang baik. Sehingga saat Ramadan berakhir, Anda merasa lebih sehat," ujar Tan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya