Liputan6.com, Jakarta Selama Ramadan, tak ada salahnya mengenakan busana terbaik. Apalagi untuk mempersiapkan busana Hari Raya Idul Fitri. Salah satu koleksi indah datang dari desainer kenamaan Tanah Air, Mel Ahyar.
Mel Ahyar memperkenalkan koleksi Ramadan yang terinspirasi dari kebudayaan dan tarian dari Makassar. Berawal dari tanah Makassar yang begitu elok dengan pluralismenya. Terdapat empat suku besar, di antaranya suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.
Baca Juga
Mel Ahyar mengangkat budaya pluralisme lewat tarian masing-masing suku sebagai inspirasinya menciptakan koleksi bertajuk Happa Tapak. Tari 4 Etnis merupakan gabungan keempat tari yang berasal dari empat suku di Makassar. Tari 4 Etnis ini membawa pesan perpaduan antara perbedaan dapat menciptakan keindahan.
Advertisement
"Makassar kaya akan nilai budaya dan seninya. Budaya pluralisme di sini, membuat Makassar memiliki kekayaan budaya salah satunya yang menarik adalah tariannya. Harmonisasi dari dari empat suku di Makassar ini yang diterjemahkan menjadi busana dalam koleksi kali ini," kata Mel Ahyar kepada Liputan6.com di Plaza Indonesia Ramadan in Style akhir pekan lalu.
Sentuhan Makassar Busana Ramadan ala Mel Ahyar
Masing-masing tari memiliki filosofinya masing-masing. Tari Pakarena yang berasal dari Makassar mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, lembut, setia, dan patuh. Tarian ini perlambang ucapan syukur para penduduk bumi untuk penghuni langit, gerakan yang adapun menggambarkan siklus kehidupan manusia.
Tari Pajoge dari Bugis digunakan untuk menyambut untuk para pendatang. Pa’gellu berasal dari Toraja berfungsi sebagai tarian yang bersifat hiburan dan memeriahkan suatu acara. Tarian ini juga sebagai ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang didapat. Terakhir Pa’tuddu dari Mandar merupakan tarian penyambutan terhadap tamu.
Advertisement
Sentuhan Makassar Busana Ramadan ala Mel Ahyar
Harmonisasi keempat tarian ini terlihat dari penggunaan warna-warna cerah seperti orange, kuning, tosca, dan biru yang menampakkan keindahan tarian tersebut. Warna-warna earthy juga ditampilkan untuk memperlihatkan karakter wanita penari yang rendah hati dan lemah lembut. Siluet indah yang melambai berpadu dengan cutting asimetris yang menggambarkan kedinamisan.
Motif print garis melintang dibuat untuk menggambarkan empat sisi yang saling bertemu terlihat apik dalam koleksi ini. Pemakaian tenun Makassar Pakduredure serta kain lagosi khas Makassar menjadi salah satu signature dalam koleksi kali ini. Wastra Makassar bertujuan untuk mengangkat hasil budaya masyarakat lokal. Sesuatu yang baru dalam rancangan Mel Ahyar menambahkan statement bordir dengan beading yang menggantung.