Liputan6.com, Jakarta - Suka duka selama berhaji di Tanah Suci sudah dialami oleh jemaah Indonesia. Sebanyak 6.026 jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 15 kloter dipulangkan ke Tanah Air mulai Senin, 27 Agustus 2018 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah.
Salah satunya adalah Ila. Perempuan haji asal Situbondo ini mengaku senang akhirnya kembali ke Tanah Air. Ila yang tergabung dalam kloter-SUB 01 itu tak sabar bertemu sang suami.
Baca Juga
"Suami saya ndak (tidak) ikut (ke Tanah Suci) padahal saya baru dua bulan menikah," ujar Ila.
Advertisement
Berbeda dengan Ila, seorang haji asal kloter JKS-02 Asep Amin mengaku puas dengan pelayanan selama penyelenggaraan haji tahun ini.
"Alhamdulillah, puas hajinya. Tahun ini jauh lebih baik dari pertama kali saya berangkat," kata Asep.
Dia mengaku selalu menyimpan rasa rindu untuk berkunjung ke Tanah Suci. Asep pun berencana kembali melakukan haji jika ada kesempatan.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Semua Gembira
Meski begitu, tak semua jemaah haji bergembira. Ada pula jemaah yang bersedih karena tak bisa membawa buah tangannya ke Tanah Air.
Dia adalah Murniyati asal Situbondo. Murniyati mengeluhkan aturan yang melarang membawa air Zamzam ke pesawat. Ia pun harus merelakan satu jerigen dan dua botol air zamzam yang sudah dibungkus dengan lakban.
"Lah dari haji kalau bukan zamzam apa lagi oleh-olehnya?," tutur Murniyati.
Sebagian jemaah haji juga tampak harus menenteng sebagian oleh-oleh dengan tas tambahan. "Ini mainan untuk tiga cucu saya di kampung," ucap jemaah asal Sumedang, Jawa Barat Nok Sumartoni (55).
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar dari Tanah Suci
Advertisement