Liputan6.com, Madinah - Bicaranya masih jelas meski terbata-bata. Didorong dengan kursi roda oleh sang putri, Sukinah tampak menebar senyum dan menyodorkan jabatan tangan kepada siapa saja yang menyapanya, saat tiba di Bandara Prince Mohamed bin Abdul Aziz, Madinah, pada Sabtu (6/7/2019).
Sukinah yang berusia 93 tahun merupakan jemaah haji tertua yang berasal dari Magetan dan masuk dalam embarkasi Surabaya, Jawa Timur. Dia masuk dalam kloter pertama yang tiba di Madinah.
Baca Juga
Sukinah merupakan warga Desa Bukusari RT 21/RW 06, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Sukinah telah dikaruniai 9 anak, 24 cucu, 28 buyut, dan segera memiliki canggah.
Advertisement
Dia berangkat haji ditemani sang anak bernama Sunarti (67). Sebab sang suami telah lama meninggalkannya menghadap Sang Maha Esa.
Sepeninggal suami, dia berupaya keras membesarkan anak-anaknya. Apalagi perusahaan kayu peninggalan suami bangkrut karena tidak ada yang mengelola. "Saya tidak memiliki apa-apa. Yang saya pikirkan bagaimana anak-anak bisa sekolah," kata Sukinah saat ditemui di bandara.
Sukinah kemudian memberi nafkah anak-anaknya dengan membuka toko kelontong dan berjualan apa saja.
Keinginan berhaji muncul setelah dia merasa beban hidupnya mulai ringan. Memberanikan diri, Sukinah mendaftar haji pada 2013. Kesempatan pergi ke Tanah Suci yang menjadi impian terkabul pada tahun ini.
Lantaran tidak memiliki pendamping, Sunarti sang putri, yang sebelumnya mendapatkan jatah naik haji pada 2020, akhirnya ikut menemani. Keberangkatan Sunarti dimajukan tahun ini untuk bisa mendampingi Sukinah. "Saya oleh Depag Magetan dimajukan setahun agar bisa mendampingi ibu," kata Sunarti.
Sukinah mengaku tidak memiliki keinginan muluk-muluk selama di Tanah Suci di usianya ini. Dia hanya ingin perjalanan ibadah hajinya lancar dan sehat terus selama berada di Arab Saudi dan banyak berdoa. Kemudian bisa pulang dengan selamat ke tengah-tengah kelurga. "Saya tidak memikirkan harta benda," dia menandaskan.
Disambut Dubes RI, Kloter Pertama Jemaah Haji Tiba di Madinah
Sebanyak 449 jemaah haji Indonesia yang berasal dari embarkasi Surabaya, Jawa Timur tiba di Bandara Prince Mohamed bin Abdul Aziz pada Sabtu (6/7/2019), sekira pukul 09.00 waktu setempat. Kedatangan jemaah haji Surabaya mengawali perjalanan jemaah haji Indonesia 2019 menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Total jumlah jemaah haji yang tiba pada hari ini mencapai 1.800 orang, tersebar dalam 4 kloter. Dengan rincian, 2 dari Surabaya dan 2 dari Batam.
Kedatangan para jemaah disambut Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh, beserta jajarannya melalui acara seremonial di depan bandara. Di mana sebagai bentuk simbolis penyambutan, diserahkan bendera merah putih dari kepala rombongan atau kloter kepada Ketua PPIH.
"Selamat datang di Madinah, sebagai pelayan panjenengan para peziarah di kota Nabi, mari kita perbanyak salawat kepada kanjeng Nabi Muhammad," ujar Dubes saat memberikan sambutan di Madinah.
Dia pun meminta para jemaah tak sungkan meminta bantuan kepada petugas karena keberadaan petugas memang untuk melayani jemaah haji.
"Jangan sungkan jika butuh bantuan, sapa kami karena kami sudah mewakafkan diri untuk melayani panjenengan semua. Ini adalah sebuah kehormatan melayani. Selamat datang di Madinah," dia menambahkan.
Usai membuka acara seremonial dan memberikan sambutan, Dubes menyempatkan diri berbincang dengan para jemaah, termasuk Sukinah yang merupakan haji tertua asal Magetan, berumur 93 tahun.
Turut hadir Kepala Daerah Kerja Bandara Jedah-Madinah, Arsyad Hidayat dan petugas puluhan jemaah haji menyambut kedatangan jemaah haji.
Para jemaah yang sudah mendapatkan arahan menjaga kesehatan di Tanah Suci,diarahkan menuju hotel Ishraq al Bustan untuk beristirahat, menggunakan 10 bus.
Tonton Video Ini:
Advertisement