Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran Idul Fitri 1444 H tahun ini meningkat signifikan, mencapai 123 juta orang lebih. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya sendiri, jumlah warga yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023 diperkirakan mencapai 18 juta orang.
"Dari jumlah penduduk Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), artinya ada sekitar 18 juta masyarakat yang akan mudik,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 3 April 2023.
Baca Juga
Syafrin memperkirakan puncak arus mudik lebaran tahun ini akan terlihat mulai tanggal 15-16 April 2023. Hal ini mengingat jadwal cuti bersama lebaran 2023 digeser maju dari jadwal sebelumnya.
Advertisement
"Puncaknya itu kemarin diprediksi tanggal 20 dan 21. Tapi sekarang (cuti bersama) tentu ini akan terelaksasi karena ada sebagian yang akan mengambil cuti di tanggal 17 dan 18, sehingga mereka bisa pulang di tanggal 15 dan 16,” beber dia.
Sementara itu, Syafrin menyatakan, arus balik kemungkinan akan terjadi pada tanggal 25-26 April 2023. Sebab, kata dia, hari masuk kerja kembali dimulai pada 26 April 2023.
Untuk memastikan arus mudik Lebaran 2023 berjalan lancar dan aman, Dishub DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan sejumlah operator bus.
Mereka diminta standby, saat musim arus mudik maupun balik. “Begitu ada kekurangan bus di terminal, bus yang sudah kami siapkan ini nantinya akan menutupi kekurangannya dan melayani masyarakat yang belum terangkut,” kata Sayfrin.
Pemprov DKI Jakarta Gelar Program Mudik Gratis
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar program mudik gratis lebaran 2023. Menurut Syafrin dihabiskan total anggaran Rp3,27 miliar untuk program mudik gratis.
“Perlu diketahui bersama, penganggaran kegiatan mudik dan balik gratis angkutan lebaran DKI Jakarta tahun 2023 ini dilakukan dengan mengemban Asas Compliance (Kepatuhan) yang juga telah mendapat persetujuan dari DPRD,” kata Syafrin dalam keterangan resmi, Rabu 29 Maret 2023.
Syafrin menjelaskan anggaran senilai Rp 3,27 miliar tersebut digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan mudik gratis, mulai dari persiapan dan pelaksanaan pelayanan mudik hingga penerimaan balik ke Jakarta.
Secara rinci, dia menyebut bahwa anggaran itu dialokasikan untuk petugas sosialiasiasi di lima wilayah administrasi, petugas informasi, dan petugas registrasi di enam lokasi pendaftaran mudik, hingga pelaksanaan kegiatan (arus mudik, arus balik dan kedatangan bus, serta truk balik).
"Pada pelaksanaan kegiatan arus mudik, anggaran digunakan untuk pembuatan aplikasi pendaftaran berbasis web (mudik gratis), cek kesehatan pengemudi, petugas pendamping di setiap bus ke 19 kota/kabupaten, snack peserta mudik, petugas pendamping di tiap truk ke 9 kota/kabupaten pada keberangkatan truk untuk sepeda motor," jelas Syafrin.
Advertisement