Hal-Hal yang Diperhatikan saat Melempar Jumrah

Pada saat melempar jumrah, ada yang perlu harus diperhatikan oleh jemaah haji. Apa saja?

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2019, 20:19 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 20:19 WIB
Jemaah haji Indonesia melontar jumrah di Mina. Baharuddin/MCH
Jemaah haji Indonesia melontar jumrah di Mina. Baharuddin/MCH

Liputan6.com, Jakarta - Lempar jumrah adalah peristiwa sejarah yang sarat nilai luhur. Karena, lempar jumrah merupakan simbol melempar setan yang dijelmakan dalam tiga bagian, yaitu jumrah ula (pertama) atau jumrah sughra, jumrah wustha (tengah), dan jumrah 'aqabah (terakhir).

Adanya lempar jumrah ini bermula dari kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan mimpi (wahyu) untuk menyembelih putranya, Ismail.

Berikut ini hal-hal yang hendaknya tidak dilakukan para jemaah haji saat melempar jumrah, seperti dikutip dalam buku Sifat Haji & Umrah Nabi, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani :

1. Mandi untuk melontar jamrah

2. Mencuci kerikil sebelum digunakan melontar

3. Menggunakan secara lazim tata cara tertentu dalam melontar jamrah,sebagaimana sebagian orang mengatakan,"seseorang meletakkan ujung ibu jari tangan kanannya pada bagian tengah jari telunjuknya lalu meletakkan kerikil di punggung ibu jari, seperti membentuk angka tujuh puluh,lalumelontarkannya". Sebagian yang lain mengatakan, " melingkarkan jari telunjuk dan meletakkannya di persedian ibu jari seakan-akan membentuk angka sepuluh."

4. Menentukan posisi orang yang melontar, seperti menjadikan jarak antara orang yang melontar dengan jumrah jumrah lima hasta atau lebih.

5. Melempar jumrah dengan sandal dan lainnya.

 

(Desti Gusrina)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya