Malam Nuzulul Quran, Apakah Bedanya dengan Malam Lailatul Qadar?

Malam Nuzulul Quran yang diperingati setiap 17 Ramadan sebenernya bukan malam diturunkannya Al-Quran.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2020, 12:15 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 12:15 WIB
Keutamaan Malam Nuzulul Quran
Keutamaan Malam Nuzulul Quran / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar umat Islam di Indonesia percaya bahwa malam nuzulul quran, yang diperingati setiap 17 Ramadan, merupakan malam diturunkannya Al-Quran. Namun, ada perbedaan pendapat di antara para ulama perihal kapan dan cara Al-Quran diturunkan.

Memang, bulan Ramadan dikenal sebagai bulan Al-Quran.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadan yang di dalamnya–mulai--diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.” (QS Al-Baqarah: 185)

Namun, menurut Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, seperti dikutip dari Ayobandung.com, hari turunnya Al-Quran sebenarnya bukan seperti malam Nuzulul Quran yang dikenal sekarang ini.

Dalam sebuah hadis, seperti disebutkan dalam tafsir, Imam Ahmad bin Hanbal berkata, Abu Sa’id Maula Bani Hasyim telah bercerita kepada kami, ‘Imran Abul ‘Awwam telah bercerita kepada kami, dari Qatadah, dari Abul Malih, dari Watsilah yaitu Al-Asqa’, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

أنزلت صحف إبراهيم في أول ليلة من رمضان ، و أنزلت التوراة لست مضين من رمضان و الإنجيل لثلاث عشر خلت من

رمضان و أنزل الله القرآن لأربع و عشرين خلت من رمضان

 

“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama Ramadan, Taurat diturunkan pada enam Ramadan, Injil diturunkan pada tiga belas Ramadan, dan Allah menurunkan Al-Quran pada dua puluh empat Ramadan.”

Adapun masyarakat Indonesia hanya terbiasa merayakan malam Nuzulul Quran dengan malam 17 Ramadan, merujuk pada hari kemerdekaan Indonesia di tanggal 17.

 

-----------

Kabar Ramadan: Mau Buka Puasa Ditemani Artis?

Gabung KapanLagi Buka Bareng, event buka puasa online bersama Jirayut dan Rara LIDA 9 Mei ini. Bakal ada Chef Norman, Danilla, dan Adhitia Sofyan juga. Caranya? Daftar dulu di sini, dan isi data diri kamu. Semuanya GRATIS. Baca panduan lengkap di sini.

Teori Diturunkannya Al-Quran

ilustrasi Al-Quran/pexels
ilustrasi Al-Quran/pexels

Seperti dikutip dari nu.co.id, ada tiga teori yang menjelaskan tentang Nuzulul Qur'an. Teori pertama, pada malam Lailatul Qadar, Al-Qur’an diturunkan dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplet kepada Nabi Muhammad SAW- ke langit dunia (sama' al-dunnya). Setelah itu, dari langit dunia, Al-Qur’an diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.

Teori kedua, Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun (Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam setahun). Setelah itu dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.

Teori ketiga, Al-Qur’an turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar. Selanjutnya, Al-Quran diturunkan ke Bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.

Teori pertama paling masyhur (populer) dan didukung banyak ulama. Teori ini diperkuat banyak hadist sahih. Teori kedua dipelopori oleh al-Muqatil dan Abu Abdillah al-Halimi dalam kitab Minhaj. Juga al-Mawardi dalam tafsirnya. Teori ketiga dikemukakan oleh al-Sya’bi, dkk.

Semua teori sepakat Al-Qur’an “diturunkan” (munazzal) pada malam Lailatul Qadar. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat, apakah ia diturunkan sekali dalam Lailatul Qadar atau lebih.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya