Liputan6.com, Samarinda - Bagi umat Islam, madu dan kurma adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam ibadah puasa Ramadan. Keduanya ibarat menu wajib untuk sahur maupun berbuka.
Madu disebut dalam Alquran. Demikian pula dengan kurma yang banyak dikisahkan dalam beragam hadis sebagai makanan favorit nabi saat berbuka puasa.
Kedua jenis makanan tersebut secara ilmiah teruji meningkatkan kesehatan dan mengembalikan stamina saat berpuasa. Tak heran jika di Bulan Ramadan, madu dan kurma menjadi buruan umat Islam.
Advertisement
Baca Juga
Di tengah pandemi Covid-19 di saat Ramadan, Majelis Rabithah Alawiyyah membantu tenaga medis dengan mengirimkan madu dan kurma untuk tenaga medis. Bantuan itu diserahkan melalui Pemerintah Kota Samarinda.
Walaupun banyak mendapat bantuan berupa Alat Pelindung Diri sudah sangat banyak, namun untuk kebutuhan madu masih minim bagi para tenaga medis di rumah sakit. Bantuan ini diterima langsung oleh Wali Kota Samarinda Syahrie Jaang.
Sebanyak 404 botol madu asli dan 4 dus kurma diterima Jaang dari organisasi pencatat keturunan nabi ini. Bantuan madu diserahkan langsung oleh Habib Hamzah bin Sahir, Ketua Majelis Rabithah Alawiyyah.
“Madu yang kami serahkan hari ini merupakan masukkan dari teman-teman, selain APD dan masker, tenaga medis juga perlu asupan madu dan kurma untuk menjaga stamina mereka selama bertugas,” kata Syech Hawib Hamzah, Jumat (15/5/2020).
Asupan gizi penting bagi tenaga medis untuk meningkatkan imun tubuh. Tenaga medis adalah salah satu kelompok paling rentan tertular Covid-19.
Syahrie Jaang mengaku bersyukur soal bantuan ini karena akan sangat membantu tenaga medis yang juga berpuasa. Bantuan madu ini, kata Jaang, sangat berarti sekali.
Dia mengakui beberapa minggu terakhir ini Pemkot Samarinda selalu mendapat bantuan dari pihak swasta maupun organisasi kepemudaan yang peduli terhadap penanganan Covid-19 di Samarinda.
“Bantuan hari Ini luar biasa sekali. Sangat bermanfaat. Karena madu bisa membantu stamina dan fisik untuk para tenaga medis kita,” kata Jaang.
Karena para perawat dan dokter di Samarinda, sambung Jaang, saat ini dituntut harus semangat dan kuat untuk menanggani pasien yang telah terpapar Covid-19.
“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih untuk para habaib yang terkumpul dalam Majelis Rabithah Alawiyyah yang telah memberikan bantuan kepada tim medis di Samarinda. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua,” sebut Jaang.
Meski harus berjuang mengatasi penyebaran Covid-19, tenaga medis dan petugas lainnya masih banyak yang berpuasa Ramadan. Jaang berharap, bantuan ini semakin memotivasi mereka untuk terus berjuang karena masyarakat juga turut mendukung mereka.