Ngabuburit di Kawasan BKT Jaktim, Gus Muhaimin Bagi-Bagi Takjil

Gus Muhaimin juga menyoroti kenaikan harga kebutuhan pokok yang hingga kini belum juga terkendali, terlebih jelang Lebaran 2022.

oleh Muhammad Ali diperbarui 22 Apr 2022, 08:10 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 07:41 WIB
Muhaimin
Gus Muhaimin membagika takjil saat ngabuburit di BKT Jakarta Timur. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar melakukan aksi sosial sekaligus ngabuburit di Bulan Ramadan dengan membagikan makanan berbuka puasa. Aksi bagi takjil ia lakukan di Kawasan Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur, Kamis, 21 April 2022.

Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini menyebut aksi sosial berbagi takjil merupakan kegiatan rutin PKB setiap Ramadan, termasuk DPW PKB DKI Jakarta.

“Ya ini rutin setiap Ramadan, memang dua tahun yang lalu agak reda tidak terlaksana dengan baik karena pandemi, alhamdulillah tahun ini kita mulai terus di beberapa titik di Jakarta. Dan saya beberapa kali nggak sempat ikut di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara, nah hari ini saya ikut di Jakarta Timur ini,” kata Gus Muhaimin dalam keterangannya, Jumat (22/4/2022).

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR RI tersebut juga menyoroti kenaikan harga kebutuhan pokok yang hingga kini belum juga terkendali, terlebih jelang Idul Fitri 1443 Hijriah.

Untuk itu, Gus Muhaimin meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan untuk turun tangan mengatasi persoalan tersebut agar masyarakat tidak terbebani dengan naiknya kebutuhan pokok.

“Saya sangat berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan ambil sikap dan langkah yang cepat dan tepat untuk menangani dan mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok kita,” ujarnya.

Keponakan Gus Dur ini mengingatkan Pemerintah untuk segera menstabilkan harga kebutuhan pangan pokok sekaligus memastikan ketersediaannya. Ia berharap lebaran tahun ini harga kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Semoga Tak Ada Lonjakan Harga

“Saya berharap tidak ada kenaikan dan lonjakan harga yang berarti pada Idul Fitri tahun ini. Moga-moga pemerintah bisa mengatasi dengan baik,” paparnya.

Dia menegaskan, negara tidak boleh kalah dengan siapa pun. Termasuk dengan mafia-mafia pangan yang menyebabkan harga menjadi melonjak.

“Yang paling penting adalah minyak goreng yang kemarin sudah ada penanganan khusus, negara tidak boleh kalah dengan pihak manapun. Yang kedua bagaimana manajemen produksi dengan para produsen barang harus terus menerus dijalin dengan baik,” imbuhnya.

Di sisi lain, Gus Muhaimin meminta pemerintah untuk mengoptimalkan upaya pemulihan ekonomi pascapandemi. Salah satu yang ia usulkan adalah mempermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM, serta memperbanyak pelatihan skill entrepreneurship mereka.

“Ya tentu permodalan harus diberikan semakin banyak permodalan yang mudah. Lalu kita harus dorong tingkat daya beli masyarakat dengan berbagai program-program yang meningkatkan produktivitas dan kemampuan enterpreneurship masyarakat. Dari situ daya beli akan meningkat,” tutup Gus Muhaimin.

Diminta Stabilkan Harga

Ketua DPR RI Puan Maharani sebelumnya mendesak pemerintah menstabilkan harga-harga pangan yang sudah banyak mengalami peningkatan jelang bulan ramadan dan lebaran. Ia pun mengingatkan para pemangku kebijakan untuk memastikan agar stok pangan di pasar tersedia sehingga tidak terjadi lonjakan harga.

“Kita ketahui kenaikan harga pangan sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir. Pemerintah harus bisa menstabilkan harga-harga pangan sebelum bulan ramadan,” ujar Puan, Selasa (29/3/2022).

Puan juga menyoroti permasalahan minyak goreng yang belum juga terselesaikan dalam hal harga imbas kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) global.

“Meski saat ini stok minyak goreng tidak lagi langka, tapi persoalan harga yang tinggi masih membebani masyarakat. Kami harap pemerintah lebih konsisten menerapkan kebijakan agar tidak menimbulkan ketidakpastian pasar,” ucapnya.

Puan memahami kenaikan harga pangan sebagian ada yang dipicu kerena faktor global. Berbagai bahan pangan yang masih membutuhkan bahan baku impor membuat komoditas pangan semakin tinggi harganya.

 

Bahan Pangan Tersedia

“Tapi penting juga agar ada antisipasi dari stakeholder terkait sehingga harga pangan tidak kian naik saat memasuki ramadan dan lebaran,” sebut Puan.

Mantan Menko PMK ini mengingatkan pemerintah untuk memastikan stok barang kebutuhan pokok, khususnya komoditas-komoditas pangan strategis, tersedia di pasaran. Dengan pasokan yang cukup, kata Puan, keamanan harga pun akan lebih terjamin.

“Harus ada pengecekan dan monitoring berkala antara kementerian-kementerian terkait bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan bahan pokok jelang bulan suci Ramadhan,” ujarnya.

Selain itu, Puan juga meminta agar pemerintah menjamin kelancaran distribusi pasokan pangan sehingga segala kebutuhan masyarakat saat Ramadhan tiba tidak terkendala.

“Kenaikan permintaan harus dibarengi dengan ketersediaan stok dan lancarnya distribusi agar tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga,” tegas Puan.

“Pengamanan dan pengawasan pasokan serta distribusi bahan pangan juga harus diperketat, dan perlunya tindakan tegas bagi pelaku yang mencoba memainkan harga maupun pasokan bahan pangan di pasar,” sambungnya. 

Infografis Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 H/2021. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis panduan Ramadan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya