Kesurupan Ternyata Bukan Akibat Kerasukan Jin, Gus Maksum Pagar Nusa Ungkap Fakta Ilmiah

Kesurupan dianggap karena kerasukan makhluk halus, seperti jin atau setan. Namun, fakta empiris membuktikan pendapat itu tak sepenuhnya benar

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 00:30 WIB
Ilustrasi Kesurupan
Ilustrasi Kesurupan (Liputan6.com/Nafisco)

Liputan6.com, Banyumas - Fenomena kesurupan kerap terjadi di dalam masyarakat, bisa di rumah, sekolah, kantor, pasar, atau di mana saja.

Kerapkali, kesurupan dikaitkan dengan makhluk gaib. Kesurupan identik dengan kerasukan jin atau setan.

Korban atau orang kesurupan bisa berstatus masyarakat biasa, pelajar, dan siapa saja.

Namun, fakta yang diungkapkan oleh Gus Maksum Jauhari, pendiri Pencak Silat Pagar Nusa, sebuah lembaga di bawah organisasi NU barangkali akan lebih mencerahkan.

Gus Maksum tidak mengaitkan kesurupan dengan jin, meski tidak juga menampik memang ada beberapa kasus yang mungkin saja berhubungan dengan hal gaib.

Mengutip nu.or.id, sebagai seorang Kiai, Gus Maksum tetap mengedepankan ikhtiar pengobatan dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mencerminkan keimanan dan kekuatan tauhid. Ia juga menyebutkan bahwa ada gangguan makhluk halus seperti jin yang dapat menyebabkan penyakit.

Namun, pendiri Pagar Nusa NU ini juga tidak menafikan penyebab medis yang sering kali muncul sebagai kombinasi ataupun penyebab lain dalam kejadian suatu penyakit. Uniknya, dahulu ia pernah mengemukakan analisis tentang penyebab penyakit kesurupan yang saat ini terbukti sesuai dengan sains ilmiah modern.

Beberapa kisah pingsan massal yang dialami oleh masyarakat di daerah Kediri dan Lamongan puluhan tahun yang lalu menjadi bukti bahwa Gus Maksum memiliki kecerdasan dan karomah dalam bidang pengobatan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kisah Pingsan Massal di Sekolah, Ternyata...

Suatu ketika, sebuah SMEA di Kediri dilanda peristiwa aneh dan mengguncang. Peristiwanya, setelah bel berbunyi, seluruh siswa di salah satu kelas mendadak pingsan tanpa sebab yang jelas.

Para guru pun panik dan kalang kabut menghadapi peristiwa tak terduga itu. Setelah melalui musyawarah beberapa saat, para guru segera memanggilkan orang-orang pintar.

Mereka berasumsi bahwa anak-anak itu kerasukan jin. Namun, usaha pengobatan yang dilakukan mereka tidak maksimal. Akhirnya, para guru berinisiatif sowan kepada Gus Maksum Jauhari.

Kisah menarik ini tercatat dalam buku tentang biografi KH Maksum Jauhari sebagai berikut:

“Singkat cerita, Ia kemudian datang ke lokasi bersama beberapa orang santrinya untuk memeriksa siswa-siswa yang jumlahnya hampir mencapai 50 orang itu. Setelah diperiksa, Ia berkesimpulan bahwa mereka bukan kerasukan jin seperti yang diperkirakan. Namun, mereka mengidap penyakit darah rendah atau anemia.” (Gus Maksum Sosok dan Kiprahnya, editor KH Imam Yahya Mahrus, [Kediri: Lirboyo Press, 2004 M], halaman 85-86).

Dengan ramuan obat tradisional yang dibawa dari Lirboyo, Gus Maksum melakukan perawatan di tempat itu juga. Dalam waktu yang relatif singkat, Ia berhasil mengobati siswa-siswa itu hingga kembali sadar seperti sediakala.

Penyebab Pingsan dan Kesurupan Secara Ilmiah

Peristiwa serupa juga pernah terjadi di sebuah Madrasah Aliyah di Lamongan. Bedanya dengan di Kediri, peristiwa di Lamongan itu sudah terjadi berkali-kali.

Kebetulan, kepala sekolah madrasah tersebut adalah alumni Lirboyo. Dialah yang berinisiatif untuk meminta bantuan kepada Gus Maksum.

Menurut Gus Maksum, sebenarnya fenomena kerasukan jin itu 95 persen disebabkan oleh penyakit darah rendah. Bahkan, darah rendah bisa menyerang secara massal pada saat yang sama.

Hal itu telah ia buktikan melalui peristiwa-peristiwa yang telah dia tangani beberapa puluh tahun yang lalu. Pengobatan yang disarankan untuk anemia tertulis dalam Buku Gus Maksum Sosok dan Kiprahnya sebagai berikut.

“Untuk mengobati darah rendah, Ia menyarankan untuk makan buah kurma dengan dosis pagi tiga buah, siang enam buah, dan sore sembilan buah. Selain itu, bisa juga menggunakan kombinasi air kelapa hijau yang direbus dengan gula batu. Setelah dingin, ramuan tersebut dicampur dengan madu. Saran yang lain dari Ia untuk orang yang mengalami darah rendah adalah rutin berjemur setiap pagi,”.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya