Bacaan Doa Mengusir Jin Arab, Latin, dan Artinya yang Diajarkan Malaikat Jibril

Bacaan doa mengusir jin penting untuk diketahui oleh seorang muslim. Ada kalanya kita memerlukan doa mengusir jin dalam kehidupan sehari-hari.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 28 Sep 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi Membaca Doa Qunut (istockfoto)
Ilustrasi Membaca Doa Mengusir Jin. (istockfoto)

Liputan6.com, Bogor - Bacaan doa mengusir jin penting untuk diketahui oleh seorang muslim. Ada kalanya kita memerlukan doa mengusir jin dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah adanya gangguan jin, setan, dan makhluk sejenisnya. Umumnya seorang muslim membacakan beberapa ayat dalam Al-Qur’an. Namun, kadang kala tak mempan untuk mengusir jin.

Hal ini pernah dialami oleh Rasulullah SAW. Mengutip NU Online, Ibnu Mas’ud dalam hadis riwayat Imam Malik, An-Nasa’i, Ath-Thabrani, dan yang lainnya mengisahkan ketika suatu malam Rasulullah SAW didatangi oleh jin Ifrit

Rasulullah SAW membaca ayat-ayat Al-Qur’an untuk mengusir jin yang membawa obor api di tangannya itu. Namun tidak mempan, malah jin Ifrit semakin mendekat.

“Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati?” kata Malaikat Jibril menawarkan.

Malaikat Jibril mengajarkan doa untuk mengusir jin tersebut. Setelah Rasulullah SAW membacanya, jin Ifrit langsung tersungkur dan obornya padam.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lafal Doa Mengusir Jin

Ilustrasi bacaan doa sebelum dan sesudah makan
Ilustrasi bacaan doa mengusir jin. (Photo by rawpixel.com on Freepik)

Adapun doa untuk mengusir jin yang diajarkan oleh Malaikat Jibril adalah sebagai berikut.

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.

Arab-latin: A‘ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ’i, wa min syarri ma ya‘ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara’a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thârinin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân. 

Artinya: “Aku berlindung dengan dzat Allah yang maha mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampauinya, dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi; dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang maha penyayang.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya